Nikita Mirzani kini ditetapkan sebagai tersangka pemerasan yang dilaporkan oleh Dokter Reza Gladys.
Hal ini menjadi sorotan lantaran sebelumnya ibu Lolly berhasil menjebloskan Vadel Badjideh ke penjara.
Ya, Vadel Badjideh dan Nikita Mirzani sama-sama menjadi tersangka.
Terlepas dari itu semua, pelapor sekaligus korban mengaku lega.
"Akhirnya (dengan emoji menangis)," tulis Reza di fitur story akun Instagram @rezagladys, Kamis (20/2/2025).
Status tersangka Nikita diungkapkan Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, Kamis siang.
Selain Nikita, asistennya, IM, juga turut menjadi tersangka.
Sebenarnya, Nikita dan IM dijadwalkan diperiksa hari ini pula.
Namun, mereka meminta agar pemeriksaan tersebut ditunda karena masih ada keperluan terkait dengan pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan maupun diwakilkan.
Reza Gladys melapor ke Polda Metro Jaya sejak 3 Desember 2024.
Ia menyebut Nikita telah melakukan pemerasan senilai Rp 5 miliar sebagai uang tutup mulut.
Reza mengaku sudah mentransfer Rp 4 miliar karena ketakutan, tetapi Nikita membantah bahwa itu adalah uang bayaran endorsement.
Sebelum resmi menjadi tersangka, Nikita telah menyadari sejak awal.
Dalam live TikTok, Nikita mempersilahkan seseorang menjadikan dirinya sebagai tersangka.
Ia akan berjuang di pengadilan.
Selain itu, Nikmir mengaku akan balas dendam jika kasus ini berakhir.
"Gue kasih contoh satu aja simpel, dulu ada kasus gue di Serang Banten yang gue dikriminisasi sama kepolisan Serang Banten, walaupun masanya sudah selesai tapi masih terngiang-ngiang di otak gue," buka Nikita Mirzani dalam Instagram Story @nikitamirzanimawardi_172 pada Kamis (20/2/2025) dinihari.
"Itu kasus sepele, tapi itu masih ada video di YouTube. Dan yang nglaporin gue namanya Dito Mahendra setelah dia nglaporin gue, dia sempet masukin gue ke sel selama satu bulan setengah. Dia gua balas dengan masuk sel juga selama enam bulan," tambahnya.
Nikita menegaskan tentang hukum alam yang akan adil.
"Jadi hukum alam sini real, jadi mau kek gimana kalian mau bikin orang yang salah mau disalah-salahin, mau kalian nyuruh siapa untuk ngejalanin kasus. Ingat, hukum alam semesta ini adil."
"Sekarang gue digituin, ntar kalo udah kelar, elu yang gue gituin. Camkan itu!" tegas Nikmir.
DOKTER LAPORKAN NIKMIR - (kiri) Nikita Mirzani, Dokter Oky Pratama, dan kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid saat tiba di Polda Metro Jaya, Kamis (6/2/2025). (kanan) Kakak ipar Siti Badriah, dokter Reza Gladys ceritakan pengelaman keluarganya disantet mantan pegawai. Targetnya sang suami. (Instagram Reza Gladys - Tribunnews.com)
Nikita menyebutkan caranya berbalas dendam akan dilakukan dengan hati-hati.
"Kalo ga salah dulu kasus Dito Mahendra dia penjara kasus tentang senpi, senjata yang tidak bersurat."
"Jadi gue kalo balas dendam itu gue smooth, gue gak akan kasih tahu gerak-gerik gue untuk menyerang. Pokoknya kayak kentutlah, pokoknya orang-orang gak akan tahu apa yang gue lakukan. Intinya dapat aja," jelasnya.
Terakhir, Nikita memberi peringatan pada musuh-musuhnya untuk berhati-hati setelah kasus ini selesai.
"Jadi usahakan yang merasa musuh gua, kita punya rahasia, kalo ada selesai guys," tungkasnya.
Kronologi perseteruan Nikita Mirzani dengan dokter Reza Gladys
Diketahui, Reza Gladys melaporkan Nikita Mirzani ke Polda Metro Jaya pada 3 Desember 2024.
Dalam laporannya, korban menyebut Nikita Mirzani diduga menjelek-jelekkan nama korban serta produk miliknya melalui siaran langsung di TikTok.
Pada 13 November 2024, korban mencoba menghubungi terlapor melalui asistennya dengan niat bersilaturahmi. Namun, respons yang diterima justru berisi ancaman.
Korban merasa terancam dan mengaku mentransfer Rp 2 miliar ke rekening atas arahan terlapor.
Lalu, pada 15 November, korban mengaku diminta lagi untuk memberikan uang tunai Rp 2 miliar. Atas kejadian ini, korban melapor ke Polda Metro Jaya.
Pada Kamis (20/2/2025), aparat Polda Metro Jaya menetapkan status tersangka kepada artis Nikita Mirzani (NM) dan asistennya yang berinisial IM.
Nikita Mirzani dan asistennya Mail terseret dengan dugaan tindak pidana pengancaman dan pemerasan melalui media elektronik, sebagaimana diatur dalam Pasal 27 B Ayat 2 dan juga Pasal 45 Ayat 10 UU ITE, dengan ancaman pidana paling lama 6 tahun.
Kemudian, dugaan tindak pidana pemerasan sebagaimana diatur dalam Pasal 368 KUHP dengan ancaman pidana 9 tahun.
NM dan IM juga disangkakan tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebagaimana diatur dalam Pasal 3 dan Pasal 4 UU TPPU dengan ancaman pidana paling lama 20 tahun penjara.
Usai ditetapkan sebagai tersangka, Nikita Mirzani dijadwalkan menjalani pemeriksaan Kamis ini.
Namun, Nikita Mirzani dan asistennya meminta penundaan pemeriksaan lantaran ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, penyidik telah menerima surat penundaan pemeriksaan terhadap tersangka atas nama IM dan NM dari kuasa hukum tersangka pada tanggal 19 Februari 2025.
"Alasan penundaan pemeriksaan Sdri. NM dan Sdr. IM sebagai Tersangka dikarenakan masih ada keperluan terkait dengan pekerjaan dimana pekerjaan tersebut tidak bisa ditinggalkan maupun diwakilkan," lanjutnya.
Polda Metro Jaya menjadwalkan pemeriksaan Nikita dan IM akan berlangsung pada Senin, 3 Maret 2025.
"Permohonan yang diajukan kepada penyidik untuk penundaan pemeriksaan atau dijadwalkan ulang pada hari Senin, tanggal 3 Maret 2025, pukul 13:00 WIB," ungkapnya.
Dengan demikian, penyidik akan melakukan pemanggilan kedua terhadap tersangka Nikita Mirzani dan IM.
"Selanjutnya, Penyidik akan mengirimkan surat Panggilan kedua untuk dilakukan pemeriksaan sebagai Tersangka terhadap NM dan IM di minggu depan," tandasnya. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar