infoselebb.my.id: WACANA Pemakzulan Wapres Gibran Layu Sebelum Berkembang, Keluarga Solo Terlalu Kuat? - LESTI BILLAR

WACANA Pemakzulan Wapres Gibran Layu Sebelum Berkembang, Keluarga Solo Terlalu Kuat?

Posting Komentar

Wacana pemakzulan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka dinilai akan layu sebelum berkembang.


Pemakzulan itu sebelumnya diusulkan oleh Forum Purnawirawan TNI.


Namun, hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda serius untuk dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) maupun Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). 


Kondisi ini, menurut analisis Agung Baskoro, Direktur Eksekutif Trias Politika, menjadi bukti nyata betapa kuatnya posisi tawar 'Keluarga Solo' di kancah politik nasional.


"Secara personal ini mengonfirmasi bahwa posisi tawar keluarga Solo ini masih kuat di elite politik nasional kita," tutur Agung dalam dialog Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Rabu (9/7/2025). 


Dia menambahkan kekuatan ini membuat "political will" para petinggi partai untuk menindaklanjuti surat dari purnawirawan menjadi minimalis. 


"Sehingga political will para petinggi partai ini menjadi minimalis, karena sampai hari ini surat dari purnawirawan itu tidak ditindaklanjuti lebih maksimal. Jadi sebatas masuk saja, dibacakan pun saya lihat tidak," imbuhnya.


Koalisi Solid dan Dinamika Politik yang 'Terkondisikan'

Agung juga menyoroti fakta bahwa secara institusional, DPR saat ini dikuasai oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.


Kolaisi itu merupakan suara mayoritas dan menunjukkan kekompakan yang solid. 


"DPR dikuasai oleh KIM Plus yang merupakan suara mayoritas, sangat solid, kuat. Jadi dalam artian koalisi ini memang masih kokoh," jelasnya.


Namun, ia mengingatkan bahwa dinamika koalisi politik seringkali baru terlihat menjelang pemilihan umum. 


"Kita tidak tahu karena saya melihat koalisi ini kan dinamis. Diuji saat jelang pemilihan biasanya baru terlihat riak-riak nya," kata Agung. 


Mengingat pemerintahan baru baru berjalan kurang dari delapan bulan, wajar jika konsolidasi dan kondisi politik saat ini masih sangat kuat.


"Layu Sebelum Berkembang" ataukah "Alon-alon Waton Kelakon"?

Dengan kondisi politik yang solid dan terkonsolidasi, Agung menyimpulkan bahwa surat usulan pemakzulan dari Forum Purnawirawan tersebut saat ini "layu sebelum berkembang." 


Artinya, inisiatif tersebut belum mendapatkan momentum yang cukup untuk benar-benar diperdebatkan secara serius di parlemen.


Namun, Agung tidak menutup kemungkinan adanya skenario lain di masa depan. 


Dia menyebutkan kemungkinan surat ini bisa "dibangkitkan lagi dari kematian surinya" di tahun-tahun mendatang, mengutip pepatah Jawa "alon-alon waton kelakon" (pelan-pelan asal terlaksana).


"Tapi, bisa jadi saya sampaikan juga, ini bisa alon-alon waton kelakon, 2027, 2028 bisa jadi surat ini dibangkitkan lagi dari kematian surinya," pungkas Agung, 


Dia menyiratkan bahwa meskipun saat ini senyap, potensi isu pemakzulan Gibran bisa saja kembali mengemuka di masa depan, tergantung pada perubahan konstelasi politik. (*)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter