infoselebb.my.id: Pesan Misterius dr Tifa kepada Jokowi di Momen 1 Suro, Singgung Portal Waktu dan Kekosongan Energi - LESTI BILLAR

Pesan Misterius dr Tifa kepada Jokowi di Momen 1 Suro, Singgung Portal Waktu dan Kekosongan Energi

Posting Komentar

Pegiat media sosial sekaligus Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM), Tifauzia Tyassuma yang akrab disapa dokter Tifa melihat ada keanehan dari sikap Joko Widodo saat tampil di publik pada Kamis (26/6/2025)


Menurut dokter Tifa, sangat mengherankan ketika Jokowi, yang masih diguncang isu kesehatan dan legitimasi, tampak santai di momentum yang dianggap sakral bagi sebagian masyarakat Jawa


"Pesan dr Tifa kepada pak Joko Widodo Ketika 1 Muharam 1447 H bertepatan dengan Jumat Kliwon 1 Suro 1959 atau tahun Dal, sebuah portal waktu yang sakral dalam kosmologi Islam dan kebijaksanaan Jawa kuno, Kenapa justru pada hari itulah seorang mantan presiden yang tengah diguncang isu kesehatan dan legitimasi, memilih untuk tampil seolah santai, berlibur, dan menunjukkan simbol “kelegaan”," ungkap dokter Tifa melalui X, dikutip Warta Kota pada Jumat (27/6/2025)


Dokter Tifa menyebut, sesungguhnya Jokowi tak bisa menyembunyikan 'apa yang sedang dialaminya' saat ini


Terutama terkait kondisi kesehatannya


Jokowi, bagi Tifa, hanya ingin coba menampik isu soal kesehatan dan ingin menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja


"Bagi mata yang tajam, terlihat jelas bahwa wajahnya masih sembab. Kulit rusak tampak di wajah, leher, dan punggung tangan. Tidak ada vitalitas. Yang tampak hanyalah usaha untuk tampak baik-baik saja."


"Namun yang sungguh tidak biasa adalah caranya tampil. Ia keluar rumah, tanpa door stop, tanpa sapaan mendalam seperti biasanya, hanya menyapa wartawan dengan kalimat singkat, lalu segera masuk mobil dan pergi,"imbuh Tifa


Bagi banyak orang, kata Tifa, apa yang dilakukan Jokowi tersebut  mungkin terlihat sebagai kesederhanaan, khas Jokowi.


"Tetapi bagi yang mampu membaca frekuensi di balik peristiwa, ini adalah gesture komunikasi yang penuh makna tersembunyi: satu frame visual untuk membentuk narasi bahwa semuanya terkendali."



"Namun di balik itu, kita merasakan kekosongan energi. Ada sesuatu yang ingin ditutup. Ada sesuatu yang sedang dihindari," tandas dokter Tifa


Jokowi berlibur saat pemulihan kesehatan


Seperti diketahui, Joko Widodo Presiden ke-7 Republik Indonesia, sempat memberikan penjelasan singkat mengenai kondisi kesehatannya di tengah aktivitas bersama keluarga.


Dimana pada Kamis, 26 Juni 2025, Jokowi terlihat mengantar sejumlah cucunya pergi berlibur.


Dalam kesempatan tersebut, Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta dua cucunya, Panembahan Al Nahyan Nasution dan Sedah Mirah Nasution.


Momen kebersamaan keluarga ini sekaligus menjadi kesempatan bagi Jokowi untuk menanggapi pertanyaan publik terkait kondisi kesehatannya yang belakangan menjadi perhatian.


Selain itu ia juga sekaligus menegaskan bahwa dirinya dalam keadaan sehat meskipun masih menjalani masa pemulihan.


 "Kondisi saya baik, hanya masih dalam masa pemulihan," ujar Jokowi singkat kepada awak media yang hadir.


Pernyataan ini sekaligus menepis berbagai spekulasi dan kekhawatiran masyarakat mengenai kesehatan presiden setelah beberapa waktu terakhir ia dikabarkan mengalami gangguan kesehatan ringan.


Meski belum sepenuhnya pulih, Jokowi tetap menunjukkan semangat dan antusiasme dalam menjalankan aktivitas keluarga, terutama saat bersama cucu-cucunya.


Kehadiran Jokowi dan Iriana yang mengantar cucu-cucu mereka berlibur menjadi pemandangan yang hangat dan penuh keakraban.


Momen ini juga menunjukkan sisi humanis seorang kepala negara yang tetap meluangkan waktu untuk keluarga di tengah padatnya agenda kenegaraan.


Dan dengan penjelasan langsung dari Jokowi mengenai kondisi kesehatannya, diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi yang jelas dan akurat, serta tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang belum tentu kebenarannya.


Jokowi pun mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan tetap optimis dalam menjalani aktivitas sehari-hari.


Momen kebersamaan Jokowi bersama keluarga ini pun menjadi inspirasi tersendiri, bahwa keluarga tetap menjadi prioritas dan sumber kebahagiaan.


Penjelasan dokter Arini soal alergi kulit


Jokowi sendiri memastikan bahwa kondisinya tetap baik dan dalam proses pemulihan.


Terkait penyakit alergi kulit yang diderita Jokowi, Tribunnews.com coba menggali lebih dalam dari Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi, dr. Arini Astasari Widodo, SpDV, FINSDV.


Alergi kulit merupakan kondisi yang umum terjadi, namun kerap disalahartikan. 


Padahal, reaksi ini merupakan bentuk sistem imun yang terlalu sensitif terhadap zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya.


Ia menjelaskan bahwa alergi kulit terjadi saat tubuh bereaksi terhadap zat alergen. 


“Alergi kulit adalah reaksi sistem imun tubuh yang berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya, disebut alergen,” ungkap dr Arini saat dihubungi Tribunnews, Jumat (27/6/2025). 


Saat kulit bersentuhan langsung dengan alergen, tubuh akan menganggap zat tersebut sebagai ancaman. 


Akibatnya, muncul reaksi peradangan yang menimbulkan berbagai gejala tidak nyaman.


Gejala alergi kulit dapat bervariasi. Umumnya berupa ruam kemerahan, rasa gatal hebat, kulit menjadi kering atau bersisik, dan dalam beberapa kasus muncul pembengkakan atau lepuhan. 


Lokasi munculnya gejala pun berbeda-beda tergantung pada penyebab dan sensitivitas masing-masing orang.

ALERGI KULIT - Dokter spesialis kulit Arini Astasari Widodo coba menjelaskan mengenai penyebab sakit alergi kulit yang diderita mantan Presiden Jokowi. (kompas.com)

Beberapa faktor pemicu alergi kulit antara lain bahan kimia seperti detergen, parfum, logam seperti nikel, hingga bahan pengawet atau pewarna dalam produk perawatan kulit. 


Alergi juga bisa dipicu oleh faktor lingkungan seperti debu, serbuk sari, atau cuaca ekstrem. 


Bahkan makanan dan obat tertentu bisa memicu reaksi sistemik yang berdampak ke kulit.


Menurut dr. Arini, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami alergi kulit, di antaranya adalah adanya riwayat atopik dalam keluarga, seperti eksim, asma, atau rinitis alergi. 


Paparan berulang terhadap alergen, kondisi kulit sensitif, dan terganggunya skin barrier juga bisa menjadi pemicu. 


Tak hanya itu, stres pun ternyata bisa memperburuk reaksi alergi pada sebagian individu.


Terkait kabar yang menyebutkan Presiden Jokowi mengalami alergi kulit, dr. Arini memberikan penjelasan penting. 


“Jika benar Bapak Presiden mengalami alergi kulit, maka penting untuk mengidentifikasi pemicunya dan menghentikan paparannya, serta memberikan terapi yang tepat seperti antihistamin atau krim antiinflamasi sesuai indikasi,” jelasnya.


Alergi kulit bisa dialami siapa saja dan membutuhkan perhatian yang tepat. 


Jika mengalami gejala serupa, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.


Sebagai penutup, dr. Arini menyampaikan harapan dan doanya. 


“Semoga penjelasan ini membantu, dan saya doakan Pak Jokowi segera membaik," tutup dr Arini. 


Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter