infoselebb.my.id: Heboh Kades di Cirebon Jawa Barat Sawer Nathalie Holscher di Diskotek, Ini yang Terjadi - LESTI BILLAR

Heboh Kades di Cirebon Jawa Barat Sawer Nathalie Holscher di Diskotek, Ini yang Terjadi

Posting Komentar

Casmari membenarkan dirinya yang ada dalam video viral karena sedang nyawer Dj Nathalie Holscher yang tampil saat itu di sebuah diskotek.


Casmari adalah Kepala Desa (Kades) atau Kawu Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.


Dalam video berdurasi 16 detik ini, Casmari yang mengenakan baju orange sedang nyawer mantan istri pelawak Sule itu.


Casmari mengatakan, aksinya ini dilakukan secara tidak sadar. Ia mengaku peyeng alias sakit kepala.


"Mungkin karena di event-event tertentu ya. Saya juga kan secara enggak sadar itu keadaan. Mungkin ya namanya diskotek kan agak puyeng lah," katanya sambil senyum tipis, dikutip dari tvOneNews, Sabtu (13/6/2025).


Ia tidak menjelaskan apa penyebab kondisi puyeng yang dialaminya itu, apakah karena alkohol atau hal lain. 


Pada kesempatan itu, Casmari memastikan jika uang yang digunakan nyawer berasal dari kantong pribadinya, bukan Dana Desa atau uang pemerintah.


Ia mengaku memiliki sumber pendapatan selain menjadi kepala desa.


"Saya pakai uang sendiri, bukan saya pakai dana desa. Dan saya juga (memiliki) banyak usaha," tambah dia.


"Saya juga usaha sendiri. Saya belum jadi (kades), sudah punya mobil ada tiga, rumah sudah banyak, usahanya (jalan)," ujarnya.


Casmari mengklaim, warganya sudah tahu bahwa dirinya memiliki kebiasaan nyawer di berbagai acara.


Aksi tersebut bahkan dilakukan jauh sebelum menjadi kades. Oleh sebab itu, para warganya tidak melakukan protes.


"Terus masyarakat juga tahu saya dari dulu tuh ya seperti ini. Cuman ya saya kan enggak (nyawer) di masyarakat umum," tuturnya.


"(Nyawer) itu juga sesekali enggak setiap hari. Masyarakat ya kondusif karena tahu dari saya sebelum jadi kuwu (kades)," jelasnya.


Habiskan Rp15 juta


Casmari mengaku, bisa mengeluarkan jumlah bervariasi dalam sekali nyawer.


Namun, yang jelas uang yang dirogoh dari kantongnya bisa mencapai jutaan rupiah.


Seperti di acara musik yang dihadiri Dj Nathalie Holscher. Casmari mengeluarkan uang sekitar Rp 2 juta.


Sedangkan sawer terbanyak bisa mencapai Rp 15 juta saat ada gelaran orgen tunggal.


"Saya sawer pernah habis sampai Rp 15 juta di orgen tunggal. Di situ baru (acara Dj Nathalie Holscher) habis  Rp 1 juta smapai Rp 2 juta," bebernya.


Casmari menuding video dirinya sawer Dj Nathalie Holscher disebar oleh orang tak bertanggungjawab.


Ada pihak yang ingin menyerangnya secara pribadi.


"Orang yang enggak senang aja yang viralin, sebut dana desa lah, beginilah, begitulah," tutup dia.


Dipanggil DPMD


Setelah videonya viral, Casmari akhirnya memenuhi panggilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cirebon. Ia menghadap pada Kamis (12/6/2025).


Pemanggilan ini dilakukan usai beredarnya video viral yang memperlihatkan seorang pria, diduga Casmari, sedang menyawer di sebuah klub malam.


Kepala Bidang Administrasi Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Cirebon, Dani Irawadi, membenarkan pihaknya telah melakukan klarifikasi langsung kepada Kuwu Casmari terkait video tersebut.


"Alhamdulillah sudah terjadi tadi sekitar pukul 13.30 WIB, beliau hadir memenuhi undangan kami terkait klarifikasi dan kronologis tindakan yang dilakukan oleh Pak Casmari," ujarnya dilansir TribunJabar.id.


Dani menuturkan, berdasarkan pengakuan Casmari, uang yang digunakan untuk menyawer di klub malam tersebut merupakan uang pribadi.


"Beliau menyatakan bahwa secara moral mungkin (itu) keliru, karena tadi si Pak Kuwu ini melakukan seperti itu."


"Tapi menurut beliau, uang yang disawerkannya itu uang pribadi," ucapnya. 


Secara regulasi, kata Dani, tindakan tersebut memang tidak melanggar Peraturan Bupati (Perbup) Cirebon Nomor 155 Tahun 2020.


Meski tidak melanggar aturan secara eksplisit, DPMD menilai tindakan Kuwu Casmari tidak mencerminkan sikap seorang pejabat publik.


Ya, sebagai pejabat publik, seorang Kepala Desa seharusnya mampu menjaga etika dan perilaku di tengah masyarakat.


"Kalau aturan yang dilanggar, secara regulasi tidak ada. Pasti kembali ke moral aja sih, karena beliau sebagai kuwu pejabat publik yang harus memberikan tauladan kepada masyarakat," jelas dia.


Dani mengungkapkan, dalam pembinaan tersebut, Kepala Desa Karangsari itu telah membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.


"Ada surat pernyataannya. Nah kalau nanti terjadi kembali, akan mengikuti aturan sesuai dengan data perundang-undangan yang berlaku," katanya. 


Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi para kuwu lainnya di Kabupaten Cirebon.


"Karena mau tidak mau, jabatan kuwu itu menjabat sebagai pejabat publik yang dipilih oleh masyarakat. 


"Jadi harus bisa menjaga sikap, baik itu secara moral maupun secara aturan, supaya pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan bisa berjalan dengan lancar," ujarnya. 


“Kami pertama dapat informasi dari pihak provinsi, kemudian kami tanyakan ke Pak Camat Weru. Katanya sudah ada pemanggilan juga di tingkat kecamatan,” jelas Dani.


Viral Mantan Istri Sule DJ Nathalie Holscher Tampil di Sidrap: Muhammadiyah Protes, Bupati Malu


Terjadi di Sidrap Sulsel


DJ Nathalie Holscher juga pernah menjadi viral karena mendapat saweran saat tampil di salah satu Tempat Hiburan Malam (THM) di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.


Ia pun menuai gelombang protes dari masyarakat dan organisasi keagamaan.


Video Nathalie Holscher yang tampil sebagai DJ dan menerima saweran uang di atas panggung viral di media sosial.


Dalam unggahan di Instagram, mantan istri komedian Sule itu bahkan menulis, “Manyala Sidrap! Alhamdulillah,” sembari membagikan foto dirinya berbaring di atas tumpukan uang pecahan Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.


Yang membuat peristiwa ini makin disorot publik adalah karena berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan Tabligh Akbar Nasional oleh Wahdah Islamiyah di Masjid Agung Pangkajene, Sidrap, Sabtu (12/4/2025) malam.


Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, akhirnya angkat suara.


Ia menyatakan kekecewaannya dan mengaku malu karena mendapat teguran dari rekan-rekannya di Jakarta dan provinsi.


“Selama saya dilantik kurang lebih 40 hari, kami terus menggelar kegiatan positif untuk memperbaiki citra Sidrap. Tapi karena kejadian kemarin ini, jujur saya merasa sedih, kecewa, dan agak terganggu dengan adanya kegiatan seperti itu,” ujarnya, Rabu (16/4/2025).


“Saya merasa malu ditegur sama teman-teman di Jakarta dan provinsi. Tentu saya tidak tinggal diam. Bersama jajaran forkopimda, saya akan bertindak sesuai kewenangan saya,” tambahnya.


Menurut Syahar, Sidrap adalah daerah yang dikenal religius dan telah melahirkan banyak ulama serta memiliki banyak pondok pesantren.


“Masyarakat Sidrap hanya segelintir yang melakukan pekerjaan seperti itu. Masih banyak yang positif. Banyak pesantren kita, banyak ulama kita. Jangan karena segelintir orang, semuanya jadi rusak,” tegasnya.


Ia menyampaikan bahwa Satpol PP telah diperintahkan untuk memeriksa seluruh izin operasional THM yang ada di Sidrap.


“Saya sudah instruksikan jajaran yang berwenang untuk mengawasi izin THM. Saya minta Satpol PP menertibkan secara tegas tanpa pandang bulu,” ujarnya.


Bupati juga mengimbau para pelaku usaha hiburan malam agar menjaga citra daerah dan tidak hanya mengejar keuntungan pribadi.


“Teman-teman yang melakukan aktivitas itu mohon sadar diri. Jangan karena keuntungan pribadi merugikan citra masyarakat Sidrap. Saya akan tegas demi perbaikan Sidrap,” tandasnya.


(*)


(Tribunnews.com/Endra/Falza)(TribunJabar.id/Eki Yulianto)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter