Tak cuma minta maaf kepada Gatot Nurmantyo, Hercules juga menjawab tegas terkait ormas yang meresahkan masyarakat.
Hercules secara tegas mendukung pemerintah membubarkan ormas yang meresahkan.
Pernyataan ini diungkapkan Hercules dalam program Kontroversi Metro TV.
Awalnya, Jenderal Purn Dudung Abdurachman melakukan panggilan video atau video call dengan Hecules.
Dudung meminta Hercules menyampaikan permohonan maaf kepada para jenderal purnawirawan yang berseteru dengannya, yakni Gatot, Yayat, hingga jenderal Keluarga Besar TNI (KBT).
"Minta maaf atas ucapan yang salah terhadap bapak-bapak purnawirawan, jenderal, aku minta maaf sebesar-besarnya," kata Hercules, dikutip dari kanal YouTube Metro TV, Minggu (18/5/2025).
"Jadi dia (Hercules) minta maaf ke Pak Gatot, Pak Yayat, jenderal-jenderal di KBT itu atas pernyataan kemarin di media. Beliau minta maaf dan beliau nanti akan mendukung kegiatan-kegiatan pemerintah," sahut Dudung mempertegas pernyataan Hercules.
Dalam panggilan video itu, Dudung juga menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk membubarkan organisasi masyarakat (ormas) yang meresahkan.
“Jadi saya sampaikan ke beliau, pesan Presiden bahwa ormas-ormas itu tidak boleh menyengsarakan masyarakat, memalak masyarakat. Dan justru harus membantu masyarakat dalam rangka program pembangunan,” kata Dudung.
“Jadi kalau ada ormas-ormas yang menyengsarakan masyarakat, perintah Presiden kepada Mendagri bubarkan saja. Dia menegur,” tutur Dudung.
Hercules pun mengaku setuju dengan perintah tersebut.
“Bubarkan, saya mendukung” kata Hercules.
Adapun awal mula ketegangan antara Hercules dengan Gatot dan Yayat karena Hercules dianggap melecehkan purnawirawan TNI, Letjen TNI (Purn) Sutiyoso.
Terkait dengan perkara ini, Hercules menyampaikan permohonan maaf kepada Sutiyoso karena sempat menyebut bau tanah.
"Saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso, minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Pak Sutiyoso, kepada anak cucu dan keluarganya semua.
Karena Pak Sutiyoso dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) baret merah, saya sangat hormat dan saya sangat kagum sama beliau," kata Hercules dikutip dari tayangan kanal YouTube Seleb On Cam, Jumat (2/5/2025).
"Atas kesalahan saya kemarin mengucap itu, saya minta maaf yang sebesar-besarnya," sambungnya.
Namun, setelah menyampaikan permintaan maaf tersebut, Hercules justru mengaku tidak takut dan tidak menghargai Gatot Nurmantyo.
"Tapi Gatot, saudara Gatot Nurmantyo, Anda, saya tidak takut sama Anda. Saya tidak menghargai Anda," ujar Hercules sambil menunjuk ke arah kamera.
Hercules juga sempat merespons pernyataan Yayat yang mengancam bakal menembak kepalanya karena telah menghina Sutiyoso.
Hercules mengaku tidak takut dengan segala bentuk ancaman terhadap dirinya.
"Kalau saya sudah biasa, jangankan cuma laporan, peluru meledak di kepala saya enggak gentar seperti Bapak Yayat (bilang) 'bila perlu tembak kepalanya'. Peluru meledak di kepala saya enggak gentar, bener nggak?" kata Hercules seperti dikutip dari YouTube Seleb Oncam News yang tayang pada Kamis (8/5/2025).
2 Jenderal TNI-Polri Singgung Hercules
Aksi Hercules berseteru dengan purnawirawan TNI sempat menuai sorotan dari 2 jenderal TNI-Polri.
Mereka menyinggung Hercules saat apel di hadapan anak buahnya.
Bahkan, salah satunya menyatakan bakal menindak tegas jika ada yang merasa dirugikan.
Mereka adalah Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay dan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.
Momen ini terjadi saat Apel pasukan gabungan yang digelar di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025) kemarin.
Apel gabungan pasukan ini melibatkan unsur dari TNI, Polisi, dan Satpol PP yang diperkirakan berjumlah 1.000 orang.
Mereka akan menjalankan operasi pengamanan dan antipremanisme di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam apel ini, Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya), Mayjen TNI Rafael Granada Baay memerintahkan bawahannya di Komandan Distrik Militer (Dandim) hingga Komandan Resor Militer (Danrem), untuk turun ke lapangan mendampingi polisi dalam menindak premanisme.
Dalam kesempatan ini juga, Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay turut menyinggung nama Hercules yang belakangan ini ramai dibicarakan.
Mayjen TNI Rafael menegaskan jika pernyataan Hercules terhadap para purnawirawan itu merupakan hal yang sudah masuk ke ranah hukum. "Oke, jelas tadi ya. Itu ranah hukum ya," kata Rafael Granda.
Jenderal bintang dua ini pun menegaskan bahwa kalau dirinya masih merupakan TNI aktif. Semetara ucapan yang disampaikan Hercules itu ditujukan kepada anggota TNI yang sudah purna tugas.
Namun menurut Mayjen TNI Rafael, jika ucapan (Hercules) itu disampaikan pada anggotanya, ia pun tak segan akan melakukan tindakan tegas dan terukur.
"Saya TNI aktif. Jadi kalau kepada prajurit saya, saya pasti bertindak,"tegasnya.
Oleh karena itu, terkait ucapan ke purnawirawan, kata dia, hal itu sudah jadi ranah kepolisian. "Yang tadi disampaikan, sudah ranah hukum,"tutupnya.
Di tempat yang sama di hadapan awak media, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyatakan, pihaknya sudah mendiskusikan pernyataan Hercules tersebut.
Pihaknya pun membuka peluang untuk proses hukum, terutama jika ada laporan resmi dari pihak yang merasa dirugikan.
“Kalau ada pihak yang merasa dirugikan kemudian melapor, kami tentunya akan merespon dan memproses. Bahkan tanpa laporan pun, ini sudah menjadi bahan diskusi internal,” ujar Karyoto.
Kapolda juga menyatakan bahwa ujaran Hercules kemungkinan dapat dikategorikan sebagai bentuk penghinaan atau penistaan lisan terhadap tokoh publik yang terhormat.
Menurut Karyoto, hal itu sudah masuk ranah hukum, sehingga dirinya menunggu ada laporan dari pihak terkait.
"Kalau ada orang kemudian melakukan penistaan secara lisan ya, mengumpat dan lain-lain ya, yang kemarin kita saksikan sendiri, kalau itu ada laporan pihak yang dirugikan, merasa dirugikan, kemudian lapor, kami tentunya juga akan memberikan apa respon melayani," pungkas Karyoto. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar