Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pernah punya pengalaman tak terlupakan ketika seseorang yang ia tolong tiba-tiba meninggal dunia di pangkuannya.
Pengalaman Dedi Mulyadi dengan pria penjual keripik bernama Agustinus itu sebenarnya sudah terjadi empat tahun lalu ketika masih menjadi Bupati Purwakarta.
Namun pengalaman Dedi Mulyadi ini belakangan kembali tersebar di media sosial.
Dikutip Tribunnewsmaker pada Sabtu (17/5/2025), pertemuan Dedi Mulyadi dengan Agustinus terjadi kala ia melewati jalan arteri di kawasan RS Bayu Asih, Purwakarta.
Dedi Mulyadi yang naik mobil berhenti ketika melihat pria memakai tongkat untuk berjalan sedang berjualan keripik bawang di pinggir jalan.
Pria itulah yang bernama Agustinus Simorangkir.
Dedi lantas berbincang dengan Agustinus mengenai pekerjaannya menjajakan keripik.
Ia memborong habis dagangan Agustinus dan mengajak pria itu untuk pulang dengan menumpang mobilnya.
"Di perjalanan ia bercerita bahwa ia dulunya pegawai bank. Ia memiliki penyakit jantung hingga harus sampai dipasang ring. Sementara istrinya struk dan kedua anaknya cacat. Satu tak bisa jalan dan ngomong dan satu lagi tak bisa jalan," kata Dedi.
Tak lama kemudian, mobil yang mereka naiki tiba di kawasan rumah Agustinus di Kelurahan Nagri Kaler, Kecamatan Purwakarta.
Dedi Mulyadi turun dari mobil untuk menyempatkan diri berkunjung ke rumah Agustinus.
Agustinus pun memanggil istrinya bahwa ada Dedi Mulyadi.
"Mah, ada Kang Dedi," kata Dedi menirukan ucapan Agustinus.
Namun tiba-tiba kemudian, wajah Agustinus yang masih berdiri di depan pintu terlihat pucat.
Nafasnya mulai sesak hingga membiru.
Sang istri yang melihat hal itu sempat bertanya Agustinus kenapa lantaran menyadari ada hal tak biasa.
Agustinus kemudian ambruk di pangkuan Dedi Mulyadi.
Dedi yang menghadapi kejadian tak terduga ini sempat syok, namun segera membawa Agustinus ke rumah sakit.
Jarak antara rumah sakit dan rumah Agustinus sebenarnya hanya sekitar 5 menit.
Akan tetapi ketika mereka berada di rumah sakit, Agustinus sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Kata istrinya ia terlalu bahagia bisa bertemu saya karena sudah lama ingin bertemu," kata Dedi.
Mantan bupati Purwakarta itu mengaku ada rasa bahagia sekaligus sedih dalam peristiwa itu.
Dia bahagia ternyata banyak dirindukan oleh orang-orang yang membutuhkan.
Lalu rasa sedihnya adalah kenapa tidak dari dulu bertemu dengan Agustinus.
Selepas kepergian Agustinus, Dedi Mulyadi menanggung semua biaya pemakaman.
Ia juga memberi bantuan selama setahun kepada istri dan anak almarhum sampai mereka bisa mandiri.
Sosok & Profil Dedi Mulyadi
Berikut sosok dan profil Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat yang dilantik Prabowo Subianto.
Pasangan Dedi Mulyadi - Erwan Setiawan memenangkan Pilkada Jawa Barat 2024 berkat meraih 14.130.192 suara.
Lantas, seperti apa sosok dan profil Dedi Mulyadi? Berikut penjelasan lengkapnya.
Sebagian besar masyarakat Provinsi Jawa Barat, pastinya sudah mengetahui sosok Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi merupakan politisi lawas yang pernah merasakan berbagai jabatan.
Kehidupan Pribadi
Dedi Mulyadi lahir pada 12 April 1971 di Subang, Jawa Barat.
Dedi pernah menempuh pendidikan di SD Sukabakti tahun 1984.
Kemudian ia melanjutkan sekolah di SMP Kalijadi tahun 1987.
Dan Dedi Mulyadi juga merampungkan pendidikan sekolahnya di SMA Negeri 1 Purwadadi tahun 1990.
Setelah lulus SMA, Dedi melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Purnawarman, Purwakarta tahun 1999.
Lalu Dedi melanjutkan kuliah S2 di Universitas Widyatama dan lulus pada 2022.
Pria berusia 53 tahun ini merupakan anak bungsu dari pasangan Sahlin Ahmad Suryana dan Karsiti.
Dedi Mulyadi pernah menikah dengan Anne Ratna Mustika.
Namun hubungan keduanya kandas, Dedi Mulyadi digugat cerai oleh Anne di Pengadilan Agama Purwakarta pada 19 September 2022.
Dari pernikahannya bersama Anne, Dedi memiliki dua anak kandung.
Anak pertamanya bernama Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip dan anak keduanya bernama Hyang Sukma Ayu.
Riwayat Pendidikan
- SDN Sukabakti (1979-1984)
- SMPN 1 Kalijati (1985-1987)
- SMAN PURWADADI (1987-1990)
- S1 Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman (STHP) (1996-1999)
- S2 Universitas Widyatama (2020-2022).
100 HARI KERJA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat diwawancarai di Kantor Gubernur Bale Jaya Dewata di Cirebon, Rabu (7/5/2025).
100 HARI KERJA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat diwawancarai di Kantor Gubernur Bale Jaya Dewata di Cirebon, Rabu (7/5/2025). (TribunJabar/Eki Yulianto)
Jenjang Karier
Karier Dedi Mulyadi di dunia politik dimulai sejak ia bergabungnya ke Partai Golongan Karya (Golkar.)
Kemudian pada Pemilu tahun 1999, Dedi terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purwakarta.
Dedi menduduki posisi sebagai Ketua Komisi E di DPRD.
Namun tidak lama kemudian ia diangkat sebagai Wakil Bupati Purwakarta pada tahun 2003.
Pada Pilkada Purwakarta 2008, Dedi mencalonkan diri sebagai Bupati bersama Dudung B. Supardi sebagai wakilnya.
Dedi dan pasangannya memenangkan pemilihan tersebut, yang menandai dimulainya kepemimpinan Dedi di Purwakarta.
Kemudian di tahun 2019, ia terpilih sebagai anggota DPR RI periode tahun 2019-2024 di dapil Jabar VII dari fraksi partai Golkar.
Dedi menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
Tahun 2023, Dedi memutuskan untuk tidak bersama dengan partai Golkar dan mundur sebagai anggota DPR RI.
Lalu Dedi melanjutkan perjalanan politiknya dengan bergabung bersama partai Gerindra.
Dan pada tahun 2024 ini, Dedi kembali mencalonkan diri menjadi caleg Pemilu 2024.
Mantan suami Anne ini terpilih sebagai anggota DPR RI tahun 2024-2029.
Terakhir, Dedi Mulyadi terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat bersama Erwan Setiawan pada tahun 2024 ini.
RIWAYAT ORGANISASI
Wakil Ketua DPC FSPSI (1995-1997)
Sekretaris PP SPTSK KSPSI (1997-1998)
Sekretaris KAHMI Purwakarta (2000-2022)
Ketua DPD Partai GOLKAR Kab. Purwakarta (2004-2007)
Wakil Dewan Pembina Partai GERINDRA (2023-2028)
Wakil Ketua GM FKPPI (2000-2022)
Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta (1990-1994)
Ketua PC Pemuda Muslimin Indonesia (2000-2022)
Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Purwakarta (2005-2015)
Ketua DPD Partai GOLKAR Provinsi Jawa Barat (2016-2020)
VISI
JABAR ISTIMEWA
MISI
Untuk melaksanakan visi tersebut, disusunlah Misi Jawa Barat sebagai berikut :
Mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang berkarakter, cerdas, berpengetahuan, bertaqwa dan profesional pada bidang tugasnya masing-masing.
Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya lokal, berdaulat, berkelanjutan, berdaya saing tinggi dengan memanfaatkan ragam teknologi masa kini.
Mengurangi disparitas pembangunan utara-selatan dengan mendorong masuknya investasi dan pendidikan, kesehatan, perekonomian dan lingkungan hidup yang proporsional
Memperkuat transformasi birokrasi yang berorientasi terhadap mutu pelayanan publik yang bermartabat, efektif, efisien menjungjung tinggi prinsip-prinsip pemerintahan yang bersih (clean governance).
(TribunNewsmaker.com/TribunBatam.id)
Posting Komentar
Posting Komentar