Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto turut menyoroti sosok ketua umum GRIB Jaya, Hercules yang belakangan sering jadi perbincangan publik.
Bahkan Irjen Karoto bersama anggotanya turut bersinergi bersama TNI menjalankan operasi pengamanan dan antipremanismu di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Sebelumnya, unsur TNI, Polisi dan Satpol PP yang berjumlah 1.000 orang menggelar apel di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025) kemarin.
Dalam apel ini, Panglia Komando Daerah iliter Jayakarta (Pangdam Jaya), Mayjen TNI Rafael Granada Baay memerintahkan Komandan Dandim hingga Komandan Danrem untuk ikut turun kelapangan mendampingi polisi dalam menindak premanisme.
Ditambahkan mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Republik Indonesia ini agar daerah industri menjadi perhatian khusus.
Menurutnya, aksi premanisme di kawasan industri sangat menggangu perekonomian daerah.
"Apalagi di daerah industri dan pertokoan yang membuat masyarakat, atau menghambat berjalannya perputaran ekonomi daerah,"jelas dia.
Jenderal kelahiran Tidore, Maluku, 25 Juni 1971 ini juga mengungkap, operasi ini dilakukan untuk merespon ketidaknyamanan masyarakat atas aksi premanisme.
Namun, ia juga meminta jajarannya untuk melakukan operasi sesuai dengan perintah Undang-undang.
"Kita akan melaksanakan pemberantasan terhadap preman-preman tentunya sesuai dengan Undang-undang yang berlaku,"pungkas dia.
Singgung Hercules
Dalam kesempatan ini juga, Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay turut menyinggung nama Hercules yang belakangan ini ramai dibicarakan.
Mayjen TNI Rafael menegaskan jika pernyataan Hercules terhadap para purnawirawan itu merupakan hal yang sudah masuk ke ranah hukum. "Oke, jelas tadi ya. Itu ranah hukum ya," kata Rafael Granda.
Jenderal bintang dua ini pun menegaskan bahwa kalau dirinya masih merupakan TNI aktif. Semetara ucapan yang disampaikan Hercules itu ditujukan kepada anggota TNI yang sudah purna tugas.
Namun menurut Mayjen TNI Rafael, jika ucapan (Hercules) itu disampaikan pada anggotanya, ia pun tak segan akan melakukan tindakan tegas dan terukur. "Saya TNI aktif. Jadi kalau kepada prajurit saya, saya pasti bertindak,"tegasnya.
Oleh karena itu, terkait ucapan ke purnawirawan, kata dia, hal itu sudah jadi ranah kepolisian. "Yang tadi disampaikan, sudah ranah hukum,"tutupnya.
Pangdam Jaya Peringatkan Hercules Terakhir Kali, Perintahkan TNI dampingi Polisi (ist)
Di tempat yang sama di hadapan awak media, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto menyatakan, pihaknya sudah mendiskusikan pernyataan Hercules tersebut.
Pihaknya pun membuka peluang untuk proses hukum, terutama jika ada laporan resmi dari pihak yang merasa dirugikan.
“Kalau ada pihak yang merasa dirugikan kemudian melapor, kami tentunya akan merespon dan memproses. Bahkan tanpa laporan pun, ini sudah menjadi bahan diskusi internal,” ujar Karyoto.
Kapolda juga menyatakan bahwa ujaran Hercules kemungkinan dapat dikategorikan sebagai bentuk penghinaan atau penistaan lisan terhadap tokoh publik yang terhormat.
Menurut Karyoto, hal itu sudah masuk ranah hukum, sehingga dirinya menunggu ada laporan dari pihak terkait.
"Kalau ada orang kemudian melakukan penistaan secara lisan ya, mengumpat dan lain-lain ya, yang kemarin kita saksikan sendiri, kalau itu ada laporan pihak yang dirugikan, merasa dirugikan, kemudian lapor, kami tentunya juga akan memberikan apa respon melayani," pungkas Karyoto.
Kembali Menjadi Sorotan
Diketahui, Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB Jaya), Hercules, kembali menjadi sorotan tajam publik usai pernyataan kontroversialnya terhadap Mayjen (Purn) TNI Rodon Pedrason.
Sebelumnya, pernyataannya terhadap Letjen Purn Sutiyoso dan juga menantang Gatot Nurmantyo.
Kini, Hercules menyebut sang jenderal sebagai “jenderal ompong”, memicu kemarahan di kalangan TNI dan menciptakan gelombang tekanan hukum terhadap tokoh ormas tersebut.
Pernyataan itu diucapkan Hercules dalam respons terhadap pernyataan Mayjen Purn Rodon yang sebelumnya mengusulkan agar ormas-ormas yang dianggap bermasalah sebaiknya “ditumpas” dalam konteks pembahasan RUU TNI.
Bagi Hercules, seruan Rodon dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap jutaan warga negara yang tergabung dalam berbagai organisasi masyarakat.
“Kalau mantan Bapak Jenderal ini dulu masih aktif tidak berani bilang tumpas. Sekarang udah pensiun, udah gigi ompong, bilang tumpas. Gigit pakai apa?” kata Hercules dalam tayangan di GRIB TV yang viral di media sosial.
Hercules juga menegaskan bahwa ormas yang dipimpinnya adalah wadah bagi warga negara dari berbagai latar belakang, termasuk tokoh-tokoh agama.
Ia bahkan menyebut dirinya memiliki posisi di sejumlah forum keagamaan nasional seperti Majelis Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia (MP3I) dan Forum Pondok Pesantren se-Jawa Barat (FPP).
“Ini warga negara semua. Di sini ada habib, ada ustaz. Kita undang semua. Saya juga salah satu petinggi forum pondok pesantren,” ungkap Hercules.
Polemik Dibawa ke DPR RI
Polemik Hercules ini bahkan sampai diadukan oleh advokat anti premanisme, Saor Siagian, ke Komisi III DPR RI.
Saor Siagian meminta agar Hercules ditangkap dan dibubarkan.
Menanggapi hal itu, Hercules pun mengaku tak mau ambil pusing.
"Ah itu kita anggap aja itu orang lapar, kurang kerjaan," ucap Hercules dikutip TribunnewsBogor.com dari akun TikTok Jccnetwork.
Hercules juga mengaku tak takut dan menyebut Saor seperti pengacara gelandangan.
Bahkan ia mengaku tak takut dengan ancaman Yayat Sudrajat yang ingin menembak kepalanya.
"Seperti pak Yayat bila perlu tembak kepalanya. Peluru meledak di kepala saya gak gentar. Kita ini kan anak bangsa, negara ini negara hukum. Gak gentar apalagi atas nama pengacara, pengacara kayak gelandangan gitu," kata Hercules.
Berikut profil Rafael Granada Baay:
Rafael merupakan perwira tinggi TNI Angkatan Darat kelahiran Tidore, Maluku, 25 Juni 1971.
Abituren Akademi Militer (Akmil) 1993 ini pernah terjun dalam Operasi Seroja dan Operasi Madago Raya.
Sepanjang karier militernya, Rafael pernah menduduki sejumlah posisi strategis.
Di antaranya, Wakil Komandan Batalion 33 Grup 3/Kopassus, Dansepara Pusdikpassus, dan Komandan Denma Kopassus 2011-2012.
Rafael juga pernah mengemban posisi Asintel Danjen Kopassus 2014-2015, Komandan Grup 2/Kopassus 2015-2016, dan Komandan Rindam VII/Wirabuana 2016-2017.
Setelah itu, karier Rafael kian moncer dengan menjabat sebagai Komandan Rindam XIV/Hasanuddin 2017-2019, Komandan Korem 074/Warastratama 2019-2020, dan Aspotwil Kaskogabwilhan I 2019-2021.
Berikutnya, Rafael dipercaya mengemban jabatan Direktur H Bais TNI 2021-2023, Komandan Paspampres 2023, dan Pangdam V/Brawijaya 2023-2024.
Kini, Mayjen TNI Rafael menjabat Pangdam Jaya hingga saat ini, 2025.
Sosok Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, Calon Besan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
Profil Irjen Karyoto
Irjen Karyoto saat ini menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
Ia lahir di Pemalang, Jawa Tengah pada Oktober 1968.
Irjen Karyoto merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990.
Ia pun berpengalaman di bidang reserse.
Pada tahun 2008 lalu, Irjen Karyoto ternyata pernah menjabat sebagai Kapolres Ketapang.
Satu tahun di Kalimantan Barat, Karyoto kemudian dimutasi ke Interpol.
Ia kemudian dilantik menjadi Kasubbid Infodata Kominter Set NCB.
Setelahnya ia baru dipindah ke Bareskrim Polri dan menjabat sebagai Penyidik Utama Tk. II Dit III/Kor dan WCC.
Dilansir dari Tribun Timur, Karyoto menjadi Kasubdit III Dittipidkor Bareskrim Polri.
Ia kemudian dimutasi menjadi Dirreskrimum Polda DIY pada tahun 2014.
Irjen Karyoto juga sempat menjadi Direktur Analis Pemutus Jaringan Internasional BNN pada tahun 2016.
Jabatan itu diembannya selama dua tahun sebelum akhirnya ia menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Pidkor Bareskrim Polri.
Pada tahun 2023 lalu, Irjen Karyoto dan Brigjen Endar Prihantoro yang menjabat sebagai Direktur Penyidikan KPK, mendapat surat rekomendasi untuk kembali ke Polri.
Surat rekomendasi itu dikeluarkan oleh Ketua KPK, Firli Bahuri.
Sementara dilansir dari Kompas.com, putri dari Irjen Karyoto telah dilamar oleh Maula Akbar.
Ia merupakan anak dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Momen lamaran itu sempat dibagikan oleh Putri Karlina melalui unggahan di Instagram-nya @putri.karlina14.
Sehingga keluarga dari kedua belah pihak pun disorot dan banyak dicari tahu.
Tak terkecuali dengan profil Irjen Karyoto yang merupakan ayah dari Putri Karlina.
Ia kini disebut sebagai calon besan dari Dedi Mulyadi.
Bukan hanya Dedi Mulyadi yang Gubernur Jabar dan Irjen Karyoto yang Kapolda Metro Jaya, sosok Maula Akbar maupun Putri Karlina juga public figure.
Sosok Maula Akbar adalah Anggota DPRD Jawa Barat sedangkan Putri Karlina adalah Wakil Bupati Garut 2025-2030.
Maula Akbar Mulyadi Putra adalah anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Ia merupakan anak pertama dari Dedi Mulyadi dan istri pertamanya, Sri Setyawati.
Saat ini, Maula Akbar menjabat sebagai anggota DPRD Jawa Barat (Jabar).
Sebelumnya, Maula Akbar pernah menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golongan Karya Kabupaten Purwakarta.
Pemilik nama lengkap Maulana Akbar Ahmad Habibie ini lahir pada 3 November 1999.
Maula Akbar adalah lulusan dari Universitas Padjajaran.
Ia mengikuti sang ayah terjun ke dunia politik.
Maula Akbar lolos ke DPRD Jabar dengan 400.478 suara di daerah pemilihan (Dapil) 10 meliputi Purwakarta dan Karawang.
Setelah dilantik dan mengucapkan sumpah, Maula mengaku bakal lebih rajin turun ke masyarakat, terutama di daerah pemilihannya.
"Saya setiap hari memang turun ke masyarakat, kalau kemarin secara pribadi, sekarang mungkin memiliki jabatan. Terus kepentingan dan keperluannya lebih luas lagi," ujar Maula, saat ditemui di Gedung Merdeka, Senin (2/9/2024).
Maula pun berjanji bakal membawa suara anak muda di DPRD nanti.
Sebab, kata dia, pemilihnya di Dapil 10 mayoritas merupakan anak-anak muda.
"Itu pasti karena saya relatif di Purwakarta Karawang pemilihnya rata-rata anak muda semua," ucapnya.
Anak sulung Dedi Mulyadi ini pun siap ditempatkan di komisi berapap pun, sesuai dengan perintah partai.
"Apa pun komisinya, yang terpenting bisa berbuat baik untuk semuanya, bisa bermanfaat juga," ucapnya.
Maula Akbar Ditinggal Ibu Meninggal Dunia saat Usia 3 Bulan
Dedi Mulyadi bersama putra sulungnya, Maulana Akbar, ziarah ke makam mendiang istri pertama, Sri Mulyawati.
Ziarah kubur Dedi Mulyadi itu dilakukan setelah bercerai dengan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika alias Ambu Anne.
Momen Dedi Mulyadi berziarah ke makam mendiang istri pertama dibagikan di akun instagramnya, Senin (7/11/2022).
Dedi Mulyadi dan Maulana Akbar atau akrap disapa Aa Ula bersimpuh di depan pusara Sri Mulyawati.
Aa Ula merupakan anak pertama pernikahan Dedi Mulyadi dengan Sri Mulyati.
Namun, Sri Mulyati meninggal dunia saat Aa Ula berumur tiga bulan.
Foto yang dibagikan Dedi Mulyadi memperlihatkan Aa Ula yang baru pertama kali ke pusara ibu kandungnya tidak kuasa menahan tangis. Mantan Bupati Purwakarta itu memeluk Aa Ula.
Dedi Mulyadi berterima kasih kepada Sri Mulyawati yang telah melahirkan Aa Ula yang kini telah tumbuh dewasa.
“Saat pertama kali Aa Ula berkunjung ke makam ibunya. Terima kasih, Teh Sri Mulyawati, anak yang kau lahirkan, kini sudah dewasa," seperti dikutip dari akun media sosial Dedi Mulyadi.
Semoga bahagia di alam keabadian. Al-faatihah. Aamiin," ujarnya lagi.
Dia mengaku bahwa sebelumnya selalu menyembunyikan akta lahir putra sulungnya.
Alasannya, dia ingin putra sulungnya itu menganggap istri barunya, Anne Ratna Mustika, sebagai ibu kandungnya sendiri.
Namun, setelah 20 tahun rumah tangga dengan Anne Ratna Mustika, pernikahannya berakhir.
Hal itu menjadi alasannya untuk bicara jujur terhadap putra sulungnya tentang ibu kandung sebenarnya.
Harta Kekayaan Maula Akbar
Dikutip dari LHKPN, Maula Akbar Mulyadi Putra memiliki harta kekayaan Rp 1,6 miliar.
Adapun rincian harta kekayaan Maula Akbar yakni :
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 1.080.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 90 m2/75 m2 di KAB / KOTA PURWAKARTA, HASIL SENDIRI Rp 360.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 90 m2/144 m2 di KAB / KOTA PURWAKARTA, HASIL SENDIRI Rp 720.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 205.000.000
1. MOBIL, MITSUBISHI EXPANDER 1.5L Sport (4x2) A/T Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 185.000.000
2. LAINNYA, POLYGON COLLOSUS Tahun 2016, HADIAH Rp 20.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 120.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp 0
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 51.400.000
F. HARTA LAINNYA Rp 200.000.000
Sub Total Rp 1.656.400.000
II. HUTANG Rp 250.000.000
III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp 1.406.400.000
Lamar Wabup Garut, Putri Karlina
Setelah cukup lama menjalin asmara, Luthfianisa Putri Karlina kini telah dilamar oleh Maula Akbar Mulyadi Putra Jawa Barat Dedi Mulyadi,
Momen tersebut terjadi saat keduanya menonton pertandingan sepakbola Liga 1 antara Persib melawan Barito Putra di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jumat (9/5/2025).
Dari foto yang diunggah di akun Instagram resmi Putri, @putri.karlina14, Sabtu (10/5/2025), tampak Maula berlutut sambil memasangkan cincin di jari Putri.
Keduanya pun tampak tersenyum lebar.
Diunggahan foto lainnya, tampak Putri memamerkan cincin yang diberikan oleh Maula.
"Kamu adalah ketidakmungkinan yang menjadi mungkin. Aku gak akan pernah berhenti bersyukur kepada Allah untuk semua hal baik yang terjadi. Semoga Allah mudahkan langkah kita seterusnya. Semoga kamu adalah jodoh terbaik ku sampai akhir hayat dan seterusnya," tulis Putri dalam unggahannya.
Dari sejumlah video yang beredar, juga terlihat kegembiraan Maula dan Putri. Keduanya tersenyum bahagia.
Putri langsung mencium tangan Maula saat Maula memasangkan cincin di jarinya.
Unggahan foto Maula dan Putri tersebut mendapat respons positif dari netizen.
Mereka mendoakan kebahagiaan untuk kedua pasangan ini.
"Selamaaat ibuu @putri.karlina14 kami para tetangga di jl patriot siap kawal sampai halal," tulis akun @dina_almeera.
"Garuut hajaat," tulis akun @Sherligustiani.
Sebut Putri Karlina "Ibu Negaraku"
Tak banyak yang tahu jika Putri Karlina dan Maula Akbar menjalin hubungan asmara.
Kisah cinta kedunya terbongkar usai Maula Akbar menyebut Putri Karlina 'Ibu Negaraku'.
Hal itu terungkap dari sebuah postingan romantis yang diucapkan di hari ulang tahun Putri Karlina, Sabtu (15/7/2025) lalu.
Dalam unggahannya, Maula Akbar mengucapkan selamat ulang tahun sambil menuliskan doa-doa kebaikan untuk sang pacar.
Namun yang disorot adalah cara Maula Akbar memanggil Putri Karlina.
Ia menyebut sang Wabup Garut dengan sebutan 'ibu negaraku'.
Berikut isi lengkap unggahan Maula Akbar:
"Macam sifatku ini, doa ku selalu membersamai mu serta semesta selalu menjaga mu, terima kasih untuk hal istimewa yang selalu dipersembahkan dalam setiap waktu dan mohon maaf aku belum bisa membalas semuanya.
Semoga hal baik selalu menyertai langkah mu dan diberikan kelancaran dalam menjalani tugas untuk menjadikan Garut yang hebat!
Hari ini hanya hal yang sederhana yang dapat diberikan semoga kedepannya bisa lebih dan istimewa yang bisa dipersembahkan," tulis Maula Akbar.
Unggahan itu kini turut dibanjiri komentar netizen yang memberikan ucapan selamat. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar