Letjen TNI (Purn) Sutiyoso akhirnya menerima permintaan maaf Ketua Umum GRIB, Hercules Rosario de Marshall.
Namun Sutiyoso menyarankan Hercules untuk meminta maaf juga kepada Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Hercules meminta maaf kepada Sutiyoso usai menyebut Mantan Gubernur DKI Jakarta itu dengan sebutan mulut bau tanah.
Ucapan Hercules itu membuat Gatot Nurmantyo murka dan naik pitam.
Gatot menunjuk-nunjuk Hercules bahkan menyebutnya preman berpakaian ormas.
Tak lama setelah itu, Hercules pun langsung meminta maaf kepada Sutiyoso.
Hercules yang dikenal garang itu pun meminta maaf sambil menyatukan kedua tangannya setinggi dada.
“Saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso, minta maaf sebesar-besarnya kepada Pak Sutiyoso, kepada anak cucu dan keluarganya semua,” kata Hercules beberapa waktu lalu.
Diakui Hercules, permintaan maafnya itu karena adanya peran Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
“Karena Pak Sutiyoso dari Komando Pasukan Khusus baret merah, saya sangat horman dan saya sangat kagum sama beliau,” kata Hercules lagi,
Ia pun mengakui kesalahannya karena menyebut Sutiyoso bau tanah.
“Atas kesalahan saya kemarin mengucap itu, saya minta maaf yang sebesar-besarnya,” kata Hercules lagi.
Meski meminta maaf pada Sutiyoso, Hercules justru menantang Gatot Nurmantyo.
Hercules mengaku tidak takut kepada Gatot.
“Tapi Gatot, saudara Gatot Nurmantyo, saya tidak takut sama Anda. Saya tidak menghargai Anda,” kata Hercules sambil menunjuk ke arah kamera.
Menurut Hercules, dirinya tidak menyinggung Gatot, bahkan Sutiyoso pun diam saja.
“Pak Sutiyoso diam aja, kok Pak Gatot kebakaran jenggot,” kata Hercules lagi.
Rupanya gerak senyap Sutiyoso itu membuat Hercules melunak dan meminta maaf.
Menerima permintaan maaf Hercules, Sutiyoso menyarankan untuk minta maaf juga pada Gatot.
Sutiyoso menyebut dirinya cukup lama berkiprah di pemerintahan Indonesia baik di TNI maupun negara.
“Saya menghormati kesadaran dia untuk minta maaf, saya ini orang tua, saya di negara lama loh saya, di pemerintahan sipil, di pemerintahan TNI,” katanya lagi.
Tapi Sutiyoso menyarankan agar Hercules juga minta maaf kepada Mantan Panglima TNI.
“Kalau minta maaf sama saya, saya terima. Tapi selayaknya juga dia minta maaf Jenderal Purn Gatot,” tandasnya.
Gatot Nurmantyo diketahui baru dilantik menjadi anggota Kopassus di usia 55 tahun.
Gatot mendaftar pendidikan Kopassus saat menjabat sebagai KSAD.
Keinginan Gatot menjadi anggota Kopassus karena ia tidak pernah lolos dalam pendaftaran.
Menurut Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat, meski tidak mengikuti semua latihan pendidikan Kopassus, tapi Gatot mengikuti latihan yang berat.
“Saya baret merah, dan Pak Gatot pun keluarga korps baret merah,” ucap Yayat Sudrajat.
Menurut Yayat, jika ia ikut latihan Kopassus di usia Gatot yang sudah lebih dari 50 tahun saat itu, maka ia tak akan sanggup.
“Beliau itu ikut latihan loh, kalau saya seusia Pak Gatot, saya nggak sanggup ikut latihan Kopassus. Memang dia tidak secara keseluruhan, tapi di titik-titik kritikal, dia ikut latihan,” jelasnya.
Sama dengan Gatot, Yayat Sudrajat ikut meradang saat Hercules menyebut Sutiyoso bau tanah.
“Pak Sutiyoso. Hercules itu harusnya sadar dia itu diselamatkan. Dia bukan saja bau tanah, dia kampir dikubur. Dia diselamatkan kemudian dirawat di RSPAD, tapi apa yang dia lakukan sekarang? Merasa sok udah paling hebat,” katanya.
Yayat juga murka pada juru bicara Hercules, Razman Arif Nasution.
Sebab Razman menyebut harusnya Gatot tak menyinggung Hercules, karena mereka tidak menghina Gatot.
“Bukan cuma Pak Gatot, saya juga marah. Walaupun dia tidak menghina Pak Gatot, menghina saya, tapi hati ini bergolak. Kalau si botak gendut iu bilang kenapa Pak Gatot yang marah? Kita kan gak menyinggung Gatot. Loh bukan masalahnya itu, kita ini punya jiwa korsa,” kata dia.
Ia juga mengatakan kalau Hercules sebenarnya adalah sosok yang penakut.
Yayat yang merupakan anggota Kopassus pernah diminta tolong oleh Hercules saat operasi Timor Timur.
Hercules yang saat itu dipercaya memegang kunci gudang senjata ingin pulang ke kampung halamannya.
“Dia tidak berani (pulang kampung) karena saat itu di mana-mana chaos. Karena dia bawa nama Pak Zeki Anwar (senior Yayat), saya siapakan, dan aman,” tandasnya. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar