Aura Cinta ngotot menolak larangan acara wisuda sekolah, sementara keluarganya terbilang tak mampu.
Keluarga Aura Cinta pun menjadi salah satu yang digusur dalam pembongkaran lahan di bantaran Kali Bekasi, Jawa Barat.
Ia pun sudah diberi uang Rp10 juta oleh Gubernur Dedi Mulyadi untuk mengontrak, setelah rumahnya digusur.
Namun kini dalam podcast bersama dokter Richard Lee, Aura Cinta sebut uang itu tak cukup.
Ia pun kembali curhat merasa digusur seperti hewan dari rumahnya di Kampung Sukajaya, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Penggusuran ini menurut saya ngegusur para korban ini seperti hewan, jadi gusur tinggal gusur. sedikit diintimidasi," katanya.
Aura yang lulus SMA tahun 2024 ini mengatakan, pemerintah harusnya merangkul para warga yang akan digusur.
"Namanya mengayomi berarti kan merangkul masyarakat yang tinggal di tanah negara yah. Merangkul diajak musyawarah diberikan solusi dicarikan solusi gak asal main gusur.
Kita kan hidup di situ untuk cari nafkah, terus kalau pergi untuk mindahin barang usaha juga kan mati, gak ada penggantinya," katanya.
Ayahnya, Agus bercerita sudah tinggal di tanah negara sejak tahun 2004.
Jadi, rumah yang digusur itupun ternyata bukan hasil Agus membeli.
Ia pun mendapatkan rumah itu dari orang tuanya.
"Merantau dari Jawa kebetulan orang tua kami menyediakan di situ.
Dia beli untuk kami tempati. Sudah bentuk rumah. Surat semacam dari pengairan. Bukan (surat tanah). Tahu (itu tanah pemerintah)," kata Agus. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar