Keluarga Raffi Ahmad memang tak pernah lepas dari sorotan publik. Bukan hanya kehidupan rumah tangganya bersama Nagita Slavina yang menarik perhatian, tapi juga kisah dari keluarga besarnya termasuk sang ibunda, Amy Qanita.
Di balik sosoknya sebagai ibu dari salah satu presenter ternama tanah air, Amy Qanita menyimpan cerita masa muda yang menarik.
Dalam sebuah kesempatan, ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah memiliki sejumlah cita-cita yang sempat ia impikan saat remaja.
Dalam wawancara di kanal YouTube BUND Lifetainment yang tayang pada Sabtu, 31 Mei 2025, Amy secara gamblang membagikan kisah tersebut.
"Cita-cita karena ngeliat pramugari kayaknya enak, pengin jadi pramugari," aku Amy, mengenang masa mudanya yang penuh harapan dan semangat.
Namun seiring berjalannya waktu, impiannya pun mulai bergeser. Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, ia sering menemani sang ibu dalam berbagai urusan legal. Dari situlah muncul ketertarikan baru dalam dirinya.
CITA-CITA AMY QANITA - Amy Qanita mengungkapkan bahwa dirinya pernah memiliki sejumlah cita-cita yang sempat ia impikan saat remaja. (YouTube Intens Investigasi)
"Di pertengahan umur setelah SMA karena sering nganter Ibu, maksudnya ada transaksi-transaksi yang namanya seorang notaris uh enak banget ya jadi notaris gitu, tanda tangan tanda tangan begitu, keren, gaya."
"Oh enak, pengin, di situ pengin jadi notaris," sambungnya penuh antusias.
Sayangnya, jalan menuju cita-cita tersebut tidak semudah yang dibayangkan. Amy Qanita gagal masuk ke Fakultas Hukum, dan impiannya menjadi notaris pun harus ia kubur.
"Ternyata setelah masuk kuliah nggak keterima tuh di hukum, jadi ya udah," ucapnya dengan nada pasrah.
Melihat situasi tersebut, sang ibu yang akrab disapa Mami Popon sempat menyarankan agar Amy mengikuti jejak sang kakak untuk kuliah di jurusan ekonomi. Namun, Amy memilih jalan berbeda dan tak mengikuti saran tersebut.
"Orang tua sih kalau terutama Ibu ya. karena melihat kakak Kak udah kuliah waktu itu di ekonomi, ya penginnya Mama (Amy) juga udah kuliah aja di ekonomi."
"Kalau ibu-ibu zaman dulu kan masih seperti itu ya, menuntut sesuatu gitu, tapi Mama nggak di situ , jadi nggak Mama ikutin," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, wanita yang akrab disapa Mama Amy tersebut juga menceritakan momen pilu saat suaminya, Munawar Ahmad meninggal dunia.
"Betul-betul yang apa namanya baru merasakan bagian hidup gitu kan, belahan belahan jiwa tuh nggak ada, itu benar-benar yang sampai kaki tuh gemeter gitu, sampai yang 'oh benar gitu akhirnya nggak ada juga', akhirnya meninggalkan juga."
"Itu amat sangat sedih mendalam gitu, karena pada saat itu juga anak masih masih kecil-kecil, terus ya nggak tahulah ke depannya mau gimana gitu, itu aja sih yang dirasakan pada saat itu," bebernya.
Kendati sempat terpukul saat suaminya meninggal dunia, Amy Qanita pun bisa bangkit dari kesedihan itu berkat anak-anaknya.
"Menguatkan ya pastinya anak-anak, ada saudara-saudara yang selalu support, jadi ya udah dari situ mulailah apapun hidup harus berjalan, terus ya udah dijalanin aja," tuturnya.
Dikatakan Amy Qanita di momen tersebut Raffi Ahmad belum menjadi seperti saat ini.
"Raffi juga pada saat itu kan belum seperti sekarang, masih dia juga biayanya untuk keperluan dia juga kan, harus gitu, jadi ya Mama yang ngatur-ngatur aja untuk semuanya, untuk berjalannya hidup."
"Anak-anak sih alhamdulillah saleh, salehah, anak-anak menjalani (hidup) dengan yaudah apa adanya aja gitu."
"Dan terutama Raffi di sini anak paling besar dia tahu apa yang harus dia lakukan itu aja, alhamdulillahnya apa ya, yaudah karena hidup berjalan terus ya udah kita jalani," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Gabriella)
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com
Posting Komentar
Posting Komentar