infoselebb.my.id: Berani Pamer Rumah Rp120 M di Usia 22 Tahun, Sumber Uang Saaih Halilintar Adik Atta Disorot - LESTI BILLAR

Berani Pamer Rumah Rp120 M di Usia 22 Tahun, Sumber Uang Saaih Halilintar Adik Atta Disorot

Posting Komentar

Bukan Gen Halilintar jika tak mencuri perhatian publik, kali ini giliran Saaih Halilintar anak ke enam di keluarga Halilintar yang jadi sorotan publik.


Bagaimana tidak, di usianya yang baru 22 tahun, Saaih viral usai pamer hunian super mewah.


Bukan sekedar mewah, rumah bergaya Eropa Klasik yang disebut-sebut bernilai Rp120 miliar itu berlokasi di kawasan elit Pondok Indah, Jakarta Selatan.


Bukan sekedar omongan, Saaih memamerkan hunian mewahnya itu dalam unggahan instagram miliknya, @saaihalilintar, Minggu (2/3/2025).


Adik Youtuber Atta Halilintar itu sempat pula menujukkan salah satu fitur utama di rumahnya yakni tangga bergaya klasik berlantai marmer.


Pilar-pilar besar yang kokoh di bagian depan rumah memberikan kesan megah seperti sebuah istana.


Pintu utama yang berwarna hitam dengan aksen emas semakin menambah kesan mewah.


Saat memasuki rumah, lampu gantung raksasa yang berkilau di langit-langit memberikan sentuhan glamor yang sangat terasa.


Di ruang makan, terdapat meja panjang dengan lampu gantung kristal yang menambah kesan mewah.


Di halaman belakang, terdapat kolam renang pribadi yang dikelilingi oleh taman hijau yang asri.


Kamar tidur utama didesain bak kamar kerajaan dengan ranjang besar yang dihiasi ukiran emas, menciptakan suasana elegan dan mewah.


Dengan segala kemewahan dan fasilitas di rumah tersebut, tak sedikit yang penasaran dengan sumber kekayaan Saaih.


Lalu, apa saja sumber kekayaan Saaih Halilintar?


Melansir Tribuntrends.com, Saaih diketahui merupakan salah satu anggota keluarga Gen Halilintar yang cukup aktif di YouTube. Saat ini, ia telah mengunggah 359 video dan memiliki 12,5 juta subscriber.


Dengan jumlah subscriber yang begitu banyak, tentu saja Saaih dapat menghasilkan pendapatan yang signifikan dari konten-kontennya.


Berdasarkan perhitungan dari Socialblade, penghasilan Saaih diperkirakan sekitar Rp23 juta per bulan hingga Rp286 juta per tahun.


Tak hanya itu, Saaih juga sering menerima tawaran endorsement dari berbagai merek ternama yang menambah penghasilannya.


Selain itu, keluarga Saaih dikenal sebagai bagian dari keluarga Gen Halilintar yang sangat kaya raya. Orang tuanya memiliki banyak bisnis di berbagai sektor.


Keluarga yang terkenal kaya ini sempat menjadi inspirasi bagi banyak orang yang tertarik untuk berbisnis.


Keluarga ini mulai dikenal luas setelah ibu mereka menulis buku berjudul Kesebelasan Gen Halilintar: My Family My Team pada tahun 2015.


Buku ini bercerita tentang perjalanan bisnis keluarga Gen Halilintar yang telah mengunjungi 120 negara di seluruh dunia, bersama seluruh anggota keluarga tanpa dibantu asisten atau pembantu.


Keluarga yang sangat kompak ini terdiri dari enam anak laki-laki, lima anak perempuan, dan kedua orang tua mereka yang berprofesi sebagai pengusaha: Halilintar Anofial Asmid (ayah) dan Lenggogeni Faruk (ibu).


Kekayaan keluarga ini berasal dari ketekunan dan kerja keras Halilintar Anofial Asmid dan Lenggogeni Faruk.


Sejak menikah pada tahun 1993, Halilintar dan istrinya sudah memulai bisnis mereka. Mereka telah mengunjungi banyak negara, bahkan hampir mencapai seratus negara di lima benua.


Mereka memiliki konsep bisnis yang sederhana: menjual produk mereka di berbagai negara.


Berkat konsep yang sederhana namun menguntungkan ini, mereka berhasil memperoleh banyak keuntungan.


Di Prancis, mereka membuka butik dan kafe, sementara di Australia mereka memiliki usaha peternakan kambing yang luasnya setara dengan kompleks Universitas Indonesia.


Di Indonesia, keluarga ini memiliki saluran YouTube sendiri, begitu juga dengan sebagian besar anggota keluarganya.


Saluran YouTube keluarga Gen Halilintar memiliki jutaan subscriber, dan setiap video yang mereka unggah selalu ditonton oleh jutaan orang, yang tentunya menarik pengiklan dan menghasilkan pendapatan yang tidak sedikit.


Menurut Geni, ibu dari 11 anak ini, seorang pengusaha harus berani terjun langsung ke bisnis yang diminati.


Mereka selalu menerapkan filosofi untuk menjual dan mempromosikan segala sesuatu yang mereka gunakan, makan, atau pakai dalam kehidupan sehari-hari.


Filosofi ini tercermin dari ungkapan mereka: "We sell, we promote what we eat, what we wear, what we use, what we utilize." (Kami menjual dan mempromosikan apa yang kami makan, pakai, gunakan, dan manfaatkan).


Tak heran jika Atta Halilintar dan adik-adiknya sering terlihat mengenakan barang-barang branded.


Kecewa Gagal Bertanding di PON


Diberitakan sebelumnya, mimpi Saaih Halilintar berlaga di cabang olahraga golf pada PON 2024 pupus.


Kegagalan Saaih Halilintar gagal maju ke PON 2024 disebut-sebut karena tak memiliki NPWP.


Gara-gara hal tersebut, warganet menuding Saaih Halilintar belum membayar pajak.


Ibunda Saaih, Geni Faruk pun memberikan pembelaan terkait isu anaknya tak punya NPWP.


"Sebenarnya aku sudah punya NPWP dari 2020," kata Saaih di YouTube Trans TV Official.


Isu tersebut pun ternyata menarik perhatian pihak kantor pajak.


Ibu Saaih, Geni Faruk pun menyebut pihaknya langsung dihubungi orang pajak.


"Lucunya, itu kemarin dari pihak pajak menghubungi kita. Dia kayak menyesalkan, kenapa kok NPWP dijadikan alasan untuk Saaih tidak bisa ikut PON," ujar Geni Faruk dengan nada kesal.


Padahal, kata Geni, keluarganya sudah memiliki NPWP dan taat akan pajak.


"Sedangkan dari pihak kita enggak ada masalah soal NPWP Saaih. Saaih kan punya NPWP dan sudah membayar pajak sesuai dengan semestinya," lanjutnya.


Geni pun menyinggung apresiasi yang didapat keluarganya dari DJP Kementerian Keuangan, yakni disiplin dalam membayar pajak.


"Bahkan kita mendapat award, keluarga kita, sebagai pembayar pajak yang sangat baik," pungkas Geni Faruk.


Meski begitu, Saaih Halilintar dan keluarga menerima keputusan jika tak bisa ikut PON 2024.


Mereka hanya ingin meluruskan jika penyebab gagalnya Saaih Halilintar ikut PON 2024 bukan karena tak punya NPWP. (*)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter