Penyebab Raffi Ahmad tidak masuk daftar Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto ada dua dugaan.
Dugaan pertama muncul dari penjelasan pengacara Hotman Paris yang sempat mendengar curhatan Raffi Ahmad.
Dugaan kedua muncul dari penjelasan politikus PAN, Bima Arya Sugiarto yang mendengar Raffi Ahmad menempati posisi lain.
Selain Raffi Ahmad, ada beberapa public figure yang dipanggil Prabowo Subianto ke rumahnya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pekan lalu.
Beberapa public figure itu antara lain adalah pendakwah Gus Miftah, musisi Yovie Widianto dan Giring Ganesha.
Akan tetapi hanya Giring Ganesha yang disebut namanya oleh Prabowo saat pengumuman kabinet di Istana Negara, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2024) malam.
Giring mengisi posisi Wakil Menteri Kebudayaan mendampingi Fadli Zon yang ditunjuk sebagai Menteri Kebudayaan.
Sedangkan dari 109 jajaran menteri dan wakil menteri yang masuk dalam Kabinet Merah Putih, Minggu (20/10/2024) malam WIB tidak ada nama Raffi Ahmad, Yovie Widianto dan Gus Miftah.
Lalu apa penyebabnya Raffi Ahmad tidak jadi Menteri dan Wakil Menteri Prabowo? diduga ada dua alasan:
1. Raffi Ahmad Sempat Bimbang
Ternyata Raffi Ahmad sempat bimbang saat dipanggil Prabowo Subianto ke rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024) sore.
Sebelum menemui Prabowoi, Raffi Ahmad sempat berkomunikasi dengan pengacara kondang Hotman Paris.
"Dia nanya ke saya, gimana ini, Bang?" ujar Hotman Paris saat ditemui di Kopi Gemoy, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (19/10/2024) melansir Tribunnews.com.
Lantas Hotman Paris pun memberikan masukan kepada pengusaha berlatar belakang selebritas tersebut.
Hotman Paris mengingatkan Raffi Ahmad bahwa tanggung jawab sebagai menteri akan mengubah banyak hal dalam hidupnya.
"Saya bilang, kalau lu jadi menteri, nggak bisa lagi kayak gini-gini (joget-joget) di acara TV. Lu harus berhenti. Kalau cuma utusan khusus (presiden) sih, masih mungkin," kata Hotman.
Menurut Hotman, Raffi sempat tampak galau dengan situasi tersebut.
Hotman mengatakan Raffi Ahmad sempat kebingungan apakah harus mengambil kesempatan di pemerintahan atau melepasnya.
"Dia cuma bilang, gue juga pusing nih. Bayangin, kalau gue jadi menteri, nggak bisa dansa lagi, nggak bisa bergaya kayak gini, nggak keren. Pakai sepatu keren aja nggak bisa," ucap Hotman.
2. Jadi Staf Utusan Khusus Presiden?
Raffi Ahmad pun sempat mengungkap isi pertemuannya dengan Prabowo Subianto dan mengaku diminta untuk membantu dalam menjalankan pemerintahan.
"Kita sama-sama membantu beliau. Maksudnya kalau saya membantu bidang yang saya kuasai," kata Raffi Ahmad Selasa (15/10/2024).
Raffi Ahmad merinci maksud bidang yang dikuasainya antara lain generasi muda hingga kesenian.
"Nanti selebihnya dan lebih pastinya Pak Prabowo yang mengumumkan," kata Raffi Ahmad.
Raffi Ahmad pun mengaku dirinya sudah menandatangani pakta integritas terkait amanah yang akan diembannya.
Dalam kesempatan lain, Raffi Ahmad menegaskan siap membantu Prabowo-Gibran dimana pun ditempatkan untuk memajukan Indonesia.
"Kita ya siap diminta bantuan, tapi yang sesuai kapasitas kita, apa yang bisa kita lakukan, apalagi buat negara, siap," kata Raffi Ahmad di BSD, Tangerang Selatan.
Terkait posisi Raffi Ahmad di pemerintahan Prabowo-Gibran, politikus PAN, Bima Arya Sugiarto memberikan bocoran.
Menurut mantan Wali Kota Bogor ini selebriti Raffi Ahmad dan artis Yovie Widianto akan menempati posisi staf utusan khusus presiden sehingga wajar jika nama dua artis itu kini tidak masuk dalam daftar Kabinet.
"Saya dengar Raffi Ahmad staf utusan khusus, Yovie juga staff khusus," kata Bima Arya usai mengikuti pembekalan di kediaman Prabowo Subianto, Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (17/10/2024) malam.
Sementara sebelumnya, musisi Yovie Widianto mengatakan, dirinya akan mengurusi soal pemberdayaan ekonomi kreatif pada pemerintahan Prabowo Subianto.
"Pemberdayaan ekonomi kreatif," kata Yovie, Selasa.
Kendati demikian, Yovie tidak mau mengungkap apakah dirinya bakal ditunjuk menjadi wakil menteri.
"Tadi tuh baru dipanggil saja, jadi belum berani ngomong apa-apa, saya hanya memberikan masukan kepada presiden tugasnya," ujarnya.
Suami Dewayani ini mengaku bertemu Prabowo dan memberikan masukan tentang industri kreatif.
"40 tahun saya kan di industri ini, sudah tahu bagaimana dengan negara-negara sahabat kita dengan Singapura, dengan Korea, kerja sama selama ini juga," ucapnya.
"Mungkin nanti bisa mempercepat pemberdayaan ini," imbuh Yovie.
Prabowo Subianto Akan Memiliki 12 Staf Khusus
Selain Menteri dan Wakil Menteri di Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo Subianto juga akan dibantu staf khusus untuk menunjang tugasnya.
Hal tersebut diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wakil Presiden.
Dalam Perpres tersebut, seorang presiden dibantu oleh 12 staf khusus, terdiri dari:
Sekretaris Pribadi Presiden;
Juru Bicara Presiden;
Bidang Hubungan Internasional;
Bidang Informasi/Public Relation;
Bidang Komunikasi Politik;
Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
Bidang Komunikasi Sosial;
Bidang Pangan dan Energi;
Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah;
Bidang Perubahan Iklim;
Bidang Publikasi dan Dokumentasi; dan
Bidang Bantuan Sosial dan Bencana.
Seluruh staf khusus presiden itu bertanggung jawab kepada Sekretaris Kabinet.
Dalam Pasal 3 disebutkan, Presiden juga bisa mengangkat Staf khusus Presiden dengan sebutan Utusan Khusus Presiden yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Presiden.
Dalam pelaksanaan tugasnya, utusan khusus itu akan dikoordinasikan oleh Sekretaris Kabinet.
Staf khusus itu bisa direkrut dari kalangan pegawai negeri sipil (PNS) dan bukan PNS, TNI, dan Polri.
Seluruh staf khusus presiden mendapat gaji dan fasilitas lain dari negara setingkat eselon Ia.
Masa tugas mereka bersamaan dengan masa jabatan presiden.
Akan tetapi, mereka tidak mendapatkan hak uang pensiun setelah masa baktinya berakhir. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar