Erina Gudono pamerkan omakase sushi mentah pakai lagu yang menceritakan tentang kematian. (Instagram.com/@erinagudono)
Erina Gudono, istri dari Kaesang Pangarep menjadi sorotan karena baru saja pamer menikmati omakase sushi mentah papan atas di kamar rumah sakit (RS).
Dalam postingan di akun Instagram @erinagudono, wanita tersebut dengan santainya memperlihatkan pelayanan rumah makan yang dibawa langsung ke kamar RS.
Chefnya akan meracik seluruh makanan tersebut di kamar RS agar Erina bisa menikmati tanpa perlu keluar ruangan.
Sushi mentah dihidangkan di hadapan istri Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tersebut dengan sangat mewah.
Publik menyoroti aksi Erina yang malah santai pamer makan makanan mewah di tengah momen negara sedang menghadapi kondisi ekonomi yang membahayakan.
Namun yang cukup janggal, Erina Gudono memamerkan omakase sushi mentah tersebut menggunakan lagu kematian.
Diketahui dalam Instagram story itu terlihat wanita tersebut menggunakan backsound dari penyanyi Aoi Teshima dengan judul Mori no Chiisana Restaurant.
Lagu ini sangat populer di Instagram dan TikTok sejak tahun 2023 karena sering dipakai untuk backsound terkait postingan liburan atau makan di restoran.
Namun dikutip dari postingan TikTok @cettajapanese, lagu Mori no Chiisana Restaurant dipastikan menceritakan tentang kematian.
"Melodinya tu tenang kayak lagu anak-anak, tapi ternyata lagu ini tuh nyeritain tentang kematian," ungkap sang host dalam postingan tersebut.
Akun @cettajapanese menjelaskan jika lirik di akhir lagu paling jelas menggambarkan tentang kematian tersebut.
"Mari kita antarkan semuanya ke pemakaman, malam ini adalah hidangan lengkap yang terakhir," sebut akun tersebut menjelaskan tentang arti liriknya.
"Ini bisa melambangkan tentang siklus hidup dan mati, dan lagu ini liriknya emang imajinatif, menggambarkan kita untuk menghargai setiap momen indah meskipun sederhana saat di dunia," jelasnya.
Secara lirik memang dari awal lagu menceritakan tentang seseorang yang sedang berada di sebuah restoran kecil di hutan.
Dirinya kemudian menyadari jika restoran tersebut kosong tak ada siapa-siapa.
Hanya ada hewan seperti burung kecil dan bayi beruang yang menari dan tertawa.
Hingga akhirnya sampai ke lirik tentang pemakaman dan juga hidangan terakhir sebelum tiada.
Dipercaya lagu tersebut menceritakan seseorang yang sedang berada di alam peralihan setelah meninggal dunia.
Seseorang tersebut menikmati hidangan terakhirnya di sebuah restoran yang kosong sebelum akhirnya nanti benar-benar beralih ke alam baka.*** (*)
Posting Komentar
Posting Komentar