Kreator konten Dokter Detektif (Doktif) baru-baru ini jadi sorotan usai melayangkan kritik terhadap kunjungan pejabat ke lokasi musibah banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatera.
Secara spesifik, Doktif menyoroti kehadiran Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) dan anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta, yang meninjau lokasi bencana banjir di Provinsi Sumatera Barat.
Melalui unggahan di Instagram, Doktif secara terbuka menyindir sikap Zulkifli Hasan dan Verrell Bramasta yang dinilainya seperti pencitraan.
Sebelumnya, video Zulkifli Hasan dan Verrell Bramasta mengunjungi lokasi banjir dan tanah longsor ramai jadi sorotan.
Pada video tersebut, tampak Zulkifli Hasan berinteraksi dengan korban bencana.
Dokter Detektif alias Doktif komentari Zulhas dan Verrell Bramasta yang belum lama ini mengunjungi korban bencana banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatera.
Dokter Detektif alias Doktif komentari Zulhas dan Verrell Bramasta yang belum lama ini mengunjungi korban bencana banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatera. (Instagram dokterdetektifreal)
Ia juga terlihat sibuk menyekop lumpur dan membersihkan rumah warga yang menjadi korban bencana.
Ada pula video di mana Verrell Bramasta disambut antusias oleh para korban.
Verrell tak kuasa menahan air mata saat berinteraksi langsung dengan para korban.
Ia bahkan memberikan sebuah sepeda motor baru kepada salah seorang korban.
Kritik Pedas Doktif
Awalnya Doktif menyentil video lama Zulkifli Hasan yang kembali viral.
Video itu menampilkan percakapan antara Harrison Ford, aktor Hollywood sekaligus aktivis lingkungan, dengan Zulkifli Hasan yang kala itu menjabat sebagai Menteri Kehutanan pada periode 2009–2014.
Pada saat itu, Harrison Ford mengkritik Zulkifli Hasan terkait tindakan deforestasi di Indonesia.
Setelah itu, Doktif menyindir aksi Zulkifli Hasan dan Verrell Bramasta saat mengunjungi korban bencana banjir di Sumatera Barat.
Menurutnya, aksi yang dilakukan keduanya tak lebih dari pencitraan yang sudah basi dan tidak relevan di zaman sekarang.
"Masyarakat tidak lagi membutuhkan pencitraan, yang rakyat butuhkan adalah tindakan nyata," ujar Doktif seperti dikutip pada Selasa (2/12/2025).
"Mas Verrell duduk di Dewan Perwakilan Rakyat seperti Teh Rieke Dyah Pitaloka.
Gak perlu yang namanya pencitraan kemana-kemana , tapi beliau dengan segera rapat berbicara dengan teman-teman di DPR," lanjutnya.
Doktif menegaskan bahwa seharusnya fokus utama Verrell sebagai anggota dewan bukan pada aksi lapangan, melainkan pada tanggung jawab legislasi.
Menurutnya, merumuskan dan mengesahkan regulasi yang memberikan efek jera kepada para pengusaha nakal justru lebih penting.
"Yang namanya nyekop lumpur, membersihkan rumah-rumah yang terkena lumpur, itu bukan tugas Mas Verrell. Itu bisa dilakukan semua lapisan masyarakat Indonesia," kata Doktif.
"Sekolah tinggi duduk di anggota dewan bukan untuk melakukan pekerjaan seperti itu, tapi membuat regulasi yang bisa membuat para pengusaha nakal jera," tambahnya.
(TribunStyle/Tiara)
Jangan lewatkan berita-berita TribunStyle.com tak kalah menarik lainnya di Google News, Threads dan Facebook


Posting Komentar
Posting Komentar