Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa sudah tegas bersikap tak akan membiarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menanggung utang Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh.
Namun, pada pernyataan terbarunya, Presiden Prabowo Subianto, menyatakan akan bertanggung jawab penuh. Sikap tersebut ramai ditafsirkan bahwa Prabowo akan menggunakan APBN untuk membayar utang Whoosh.
Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM), Zaenur Rohman memperingatkan Prabowo soal risiko terjerat korupsi.
Seperti diketahui, kutang proyek Whoosh yang mencapai Rp 116 triliun kini membebani negara.
Sikap Purbaya
Wacana pembayaran utang Whoosh menggunakan APBN sempat disampaikan Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria.
Namun, Purbaya menolak wacana tersebut. Menurutnya, utang Whoosh yang merupakan proyek business to business (B2B) BUMN menjadi tanggung jawab Danantara sebagai holding BUMN.
Terlebih, Danantara sudah mulai mengelola dividen BUMN yang mencapai sekitar Rp 90 triliun per tahun.
"Kan KCIC di bawah Danantara ya, kalau di bawah Danantara kan mereka sudah punya manajemen sendiri, punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa dapat Rp 80 triliun atau lebih. Harusnya mereka manage (utang KCJB) dari situ. Jangan kita lagi," ujar Purbaya, dikutip Kompas.com pada Rabu (29/10/2025).
Prabowo Tanggung Jawab
Tak mengikuti langkah Purbaya yang menolak sama sekali pemerintah campur tangan utang Whoosh, Presiden Prabowo menegaskan bahwa dirinya akan bertanggung jawab penuh.
Ia menegaskan bahwa pemerintah telah mempelajari seluruh aspek proyek kereta cepar tersebut.
“Nggak usah khawatir apa itu ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah. Saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya,” kata Prabowo saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Menurut Prabowo, Indonesia adalah negara yang mampu dan memiliki kapasitas ekonomi untuk membiayai proyek strategis seperti Whoosh.
“Indonesia bukan negara sembarangan. Kita hitung tidak ada masalah itu. Jadi PT KAI gak usah khawatir, semua gak usah khawatir. Rakyat kita layani rakyat kita. Kita berjuang untuk rakyat,” ujarnya.
Prabowo menegaskan bahwa proyek seperti Whoosh harus dilihat dalam kerangka pelayanan publik, bukan semata perhitungan untung-rugi. (*)

Posting Komentar
Posting Komentar