infoselebb.my.id: Ironi Kehidupan Epy Kusnandar Susah Payah Bangun Bisnis, Kang Mus Preman Pensiun Kini Diteror Preman - LESTI BILLAR

Ironi Kehidupan Epy Kusnandar Susah Payah Bangun Bisnis, Kang Mus Preman Pensiun Kini Diteror Preman

Posting Komentar

Kehidupan aktor senior Epy Kusnandar sedang benar-benar diuji.


Jatuh bangun jalani bisnis yang berganti-ganti tiap tahun, Epy justru kini mendapatkan teror.


Teror tersebut didapatkan Epy dari preman yang mendatangi lokasi usahanya.


Dikenal sebagai pemeran Kang Mus di sinetron Preman Pensiun, Epy kembali viral setelah aksi teror di warung makannya jadi sorotan.


Istri Epy, Karina Ranau merekam detik-detik warung makannya di kawasan Jakarta Selatan didatangi sejumlah preman.


Dalam video tersebut Karina sempat menangis saat mendapat perlakukan tak menyenangkan dari preman tersebut.


Diakui Karina, ia lelah karena terus diganggu oleh preman yang diduga memalak dagangannya.


"Abang caranya yang sopan bang, kita ini capek bang di sini. Kita di sini bayar, kita sewa, keluarin tenaga, baru beberapa hari kita digangguin," ungkap Karina Ranau dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Instagram-nya, Senin (20/10/2025).


Sembari menangis, Karina balik mengomeli preman tersebut.


Di momen tersebut, tak terlihat keberadaan Epy.


"Capek kita, caranya enggak suka kayak gini. Kalian preman yang sopan dong. Orang baru juga berjuang, baru berusaha, udah digangguin. Jangan mentang-mentang preman, sini hadapi saya," imbuh Karina


Video curhatan Karina yang pilu warung makannya diteror preman viral, pihak kepolisian mengurai tanggapan.


Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela mengaku sudah mengetahu kejadian tersebut tapi belum menerima laporan polisi.


"Sudah monitor, (tapi) belum ada yang datang ke Polsek buat laporan," ujar Kompol Anggiat Sinambela dilansir dari Tribunnews.com.


Karenanya, Anggiat meminta kepada pihak yang dirugikan yakni Epy dan istri agar melaporkan kasus tersebut ke penyidik. (*)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter