infoselebb.my.id: Sosok Wali Murid yang Tuntut Guru Madin di Demak Rp 25 Juta, Pernah Nyaleg Tapi Gagal - LESTI BILLAR

Sosok Wali Murid yang Tuntut Guru Madin di Demak Rp 25 Juta, Pernah Nyaleg Tapi Gagal

Posting Komentar

GURU MADIN : Tangkapan layar dari Instagram @beritasemaranghariini pada Sabtu (19/7/2025) Sosok Wali Murid yang Tuntut Guru Ngaji di Demak Rp 25 Juta, Pernah Nyaleg Tapi Gagal 

Sosok wali murid yang menunutut guru Madrasah Diniyah atau Madin di Demak, Jawa Tengah terus dikuliti oleh warganet.


Dilansir dari unggahan Instagram @beritasemaranghariini pada Jumat (18/7/2025), wali murid itu berinisial SM (37).


SM ternyata pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Demak pada tahun 2024 dapil 3.


Wanita berhijab itu diusung oleh Partai Perindo.


Sayangnya, SM hanya meraih 20 suara saja.


“Masih ingatkah guru madin di demak yg dituntut 25 juta oleh wali muridnya. Ternyata terungkap fakta jika wali murid tersebut merupakan mantan calon anggota DPRD Kab Demak pada tahun 2024 lalu dan hanya memperoleh 20 suara.,” tulis Instagram @beritasemaranghariini.


Setelah ditelusuri di Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Demak, SM hanya mendapat 36 suara.


Sehingga ia gagal menjadi anggota DPRD Kabupaten Demak 2024-2029.


Sementara itu, warganet menuliskan jika SM orang berada di kampungnya.


Insiden viral itu terjadi di Ngampel, Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Demak pada 30 April 2025.


Guru Madin bernama Zuhdi tersebut dituntut Rp 25 juta karena diduga menampar murid berinisial D.


Orangtua D tak terima karena anaknya dipukul.

20250719_wali_murid_demak

WALI MURID : Tangkapan layar dari Instagram @beritasemaranghariini pada Sabtu (19/7/2025) : Sosok wali murid di Demak yang tuntut guru madin ternyata pernah nyaleg

Insiden ini berawal saat murid-murid bermain sambil melempar sandal.


Sandal tersebut lalu mengenai kepala Ustadz Zuhdi yang ada di dalam kelas.


Ustadz Zuhdi lalu menghampiri ke kelas anak-anak tersebut dan bertanya siapa yang melempar sandal.


Karena tidak ada yang mengaku, Zuhdi mengatakan akan memasukkan anak-anak ke kantor.


Anak-anak lalu menunjuk D.

“Diuncalke (dilempar) nek Pak Ustadz Zuhdi, keno Pak Ustadz Zuhdi, sing dituduh aku .Padahal ogak (tidak) aku, aku ke kelas, kulo (aku) ditakok i (ditanyai), mau sing nguncalke (ngelempar) sopo (siapa). Jarene ki ono sing ngomong aku (Katanya ada yang bilang aku). Aku diparani, dikeplak i. Plok-plok (Aku dihampiri, dipukul) ” ucap D dikutip dari Tiktok @exaecin.


D mengaku kepalanya sempat sakit dan ia dibawa berobat ke daerah Welahan.


Namun kini kondisinya sudah baik-baik.


Sementara itu, keluarga D datang ke Madin dan sempat melakukan mediasi 1 Mei 2025.


Kemudian pada 10 Juli 2025, keluarga D bersama polisi membawa surat pemberitahuan panggilan Polresta.


Sampai akhirnya pihak keluarga D menuntut uang Rp 25 juta.


Zuhdi sendiri harus menjual sepeda motornya untuk membayar tuntutan tersebut.


Kini setelah viral, Zuhdi mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak.


Bahkan tokoh agama Gus Miftah akan berkunjung ke rumah Zuhdi.


(*)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter