Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air, Gusti Irwan Wibowo atau Gustiwiw meninggal pada Minggu (15/6/2025).
Musisi sekaligus penyiar radio tersebut menghembuskan napas terakhirnya di usia 25 tahun.
Hal tersebut tentu sangat mengejutkan mengingat Gusti Irwan Wibowo tengah berada di puncak kariernya.
Berdasarkan penjelasan manajernya, Pinkan, Gusti meninggal setelah terjatuh di kamar mandi.
Sejumlah rekan sesama public figure tampak berduka atas kepergian Gusti.
Mereka ramai menuliskan ungkapan belasungkawa di kolom komentar postingan Instagram almarhum.
@duniamanji - Idola terbaru. Kita belum menyelesaikan demo lagunya. Selamat jalan, Gus.
@zeeasadel - kaa gustii.. selamat jalan kaa
@tierison - Rest in peace gus
Gusti Irwan Wibowo atau Gustiwiw memang tergolong sebagai musisi pendatang baru.
Namun kemampuannya dalam bermusik tak bisa disepelekan.
Gusti ternyata mewarisi darah seni dari sang ayah, Timur Priyono.
GUSTIWIW MENINGGAL - Kolase foto Gustiwiw dan papan pengumuman meninggalnya diambil dari Instagram @gustiwiw. Gustiwiw meninggal dunia di usia 26 tahun (Instagram @gustiwiw)
Sosok dan Profil Timur Priyono
Timur Priyono merupakan salah satu musisi senior yang berbakat.
Ia lahir di Malang, Jawa Timur pada 19 Desember 1962.
Timur telah menciptakan banyak lagu-lagu lawas dan hits.
Salah satu lagu ciptaannya yang cukup ikonik adalah 'Yang Penting Hepi'.
Lagu tersebut dinyanyikan oleh Jamal Mirdad pada tahun 1990 silam.
Timur juga tergabung dalam grup musik Dapur 61 bersama Masdek dan Morris.
Grup musik tersebut mengusung genre pop dangdut.
Pada 29 Maret 2024 lalu, Timur menghembuskan napas terakhirnya di usia 61 tahun.
Gusti sempat menuliskan isi hatinya terkait meninggalnya sang ayah kala itu.
SOSOK TIMUR PRIYONO - Potret Timur Priyono diambil dari Instagram pada Minggu (15/6/2025). Timur Priyono adalah ayah Gusti Irwan Wibowo. (Instagram @gustiwiw @timurpriyono)
"Tidak! Ini bukan perpisahan menyeramkan seperti kata orang! Sang Ayah hanya meninggalkan raga sebagai kendaraannya untuk berpindah ke dimensi yang lebih luas!
Kita harus membuat ini lebih menyenangkan karena Sang Ayah tidak suka dengan kesedihan. Riuh, ramai, gembira, hikmat, itu yang diharapkannya," ungkap Gusti.
Gusti turut menyampaikan terima kasih kepada sang ayah atas perjuangan selama ini.
Ia salut karena ayahnya menjadi contoh berkarya dengan tulus.
"Pa, terima kasih sudah menjadi contoh untuk Seluruh Masyarakat Indonesia bahwa karya yang tulus akan menghasilkan jalan yang mulus sehingga kesan pada karya tersebut takkan putus. Sampai Jumpa Pa!," tulis Gusti.
(TribunNewsmaker.com/Febriana)
Posting Komentar
Posting Komentar