infoselebb.my.id: TERBONGKAR! Sang Ajudan Beberkan Fakta Penyebab Sebenarnya Penyakit Diderita Jokowi - LESTI BILLAR

TERBONGKAR! Sang Ajudan Beberkan Fakta Penyebab Sebenarnya Penyakit Diderita Jokowi

Posting Komentar

Wajah Jokowi makin hari makin beda, bahkan berubah drastis dari saat dirinya menjabat sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia. 


Wajah Jokowi mulai jadi sorotan sejak muncul bercak hitam di bagian leher lalu mulai menjalar ke bagian wajahnya, terutama di pipi dan jidatnya. 


Setelah ramai jadi perbincangan, Jokowi langsung menyampaikan klarifikasi soal sakitnya tersebut. 


"Kan sudah disampaikan, alergi biasa. Alergi biasa, waktu ke Vatikan kemarin," kata Jokowi.


Suami dari Iriana ini mengatakan bahwa alergi itu tidak mempengaruhi kondisi kesehatannya.


"Gak ada masalah. Alergi. alergi biasa," katanya.


Namun kenyataannya wajah Jokowi justru tampak semakin beda dan kondisinya cukup memperihatinkan. 


Khususnya saat merayakan ulang tahunnya yang ke-64 tahun baru-baru ini. 


Banyak yang merasa tak percaya bahwa wajah Jokowi mengalami perubahan yang drastis. 


Jika sebelumnya bagian leher dan wajah Jokowi dipenuhi dengan bercak hitam, kali ini malah penuh dengan bercak putih. 


Sebenarnya apa yang terjadi dengan Jokowi, sakit apa yang dideritanya?


Penyebab Wajah Jokowi Makin Beda. 


Kemunculan mantan Presiden RI, Joko Widodo saat merayakan ulang tahunnya yang ke-64 di kediamannya di Solo pada Sabtu (21/6/2025), memunculkan spekulasi baru terkait kondisi kesehatannya.


Bukan Sindrom Stevens-Johnson, penyakit langka yang diderita Jokowi, melainkan Autoimun Agresif, sebagaimana disampaikan oleh dokter Tifauzia Tyassuma


Menurutnya, kondisi tersebut ditandai oleh perubahan fisik yang drastis serta tonjolan mencolok di bagian perut, yang diduga sebagai alat medis CAPD.


Pada momen tersebut, warganet menyoroti sikap Jokowi yang enggan tampil ke depan, menolak berfoto bersama, serta tampak dalam kondisi lemah dengan wajah yang terlihat bengkak.


Bagian perut Jokowi juga menjadi perhatian publik.


Sejumlah warganet menduga adanya alat medis yang terpasang di area tersebut karena terlihat ada tonjolan yang mencolok.


"Doktif, yang di perut Pak JW itu alkes apa?" tulis salah satu warganet.


Pertanyaan-pertanyaan seperti ini kemudian dijawab oleh Tifauzia Tyassuma, yang dikenal sebagai Dokter Tifa. Ia selama ini dikenal aktif menyuarakan kritik terhadap dugaan ijazah palsu Jokowi.


Melalui unggahan yang dipublikasikan pada Minggu, 22 Juni 2025, yang telah dibagikan lebih dari 400 kali dan ditonton lebih dari 466 ribu kali, Dokter Tifa memberikan penjelasan.


Ia menyampaikan analisis medis berdasarkan sejumlah tanda yang tampak sejak April 2025 hingga kini.


Menurut pengamatannya, Jokowi diduga mengidap penyakit Autoimun Agresif.


Tonjolan mencolok di bagian perut mantan presiden itu, menurut penilaian Dokter Tifa, kemungkinan besar adalah alat Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD).


"Ini adalah assessment dari seorang dokter atas pertanyaan para netizen," jelasnya.


Ia juga menegaskan bahwa kekhawatirannya terhadap kondisi kesehatan Jokowi tidak berkaitan dengan perbedaan pandangan politik.


"Karena berulangkali saya sampaikan, saya mengkhawatirkan kesehatan Pak JW, terlepas dari saat ini kita berseberangan," ujarnya.


"Padahal bukan maksud saya untuk menjadi lawan beliau atau apa. Yang saya lakukan adalah menegakkan kebenaran soal ijazah. Kalau dengan itu beliau tersinggung dan memusuhi saya, ya kita lihat saja bagaimana kebenaran itu akan membela dirinya sendiri."


Kembali menyinggung kondisi medis, Dokter Tifa menjelaskan bahwa penyakit Autoimun Agresif dapat berkembang sangat cepat menuju kondisi terminal, bahkan hanya dalam waktu kurang dari enam bulan.


Gejala penyakit ini antara lain: perubahan kulit ekstrem, rasa gatal yang luar biasa, sarkopenia atau penyusutan massa otot secara cepat, kelemahan tubuh, hingga penurunan berat badan yang drastis.


Ia juga menyebut potensi kerusakan organ vital, terutama ginjal dan sistem imun. Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan kondisi tersebut adalah Lupus Nephritis stadium IV–V, Rapid Progressive Glomerulonephritis (RPGN), hingga Scleroderma Renal Crisis, yang seluruhnya bisa merusak ginjal dalam hitungan minggu.


"Sebagai dokter dan sesama manusia, saya khawatir terhadap kesehatan beliau," ucapnya.


Menurut Dokter Tifa, dalam kondisi seperti ini, penggunaan CAPD justru dinilai tidak lagi memadai.


Ia pun membantah klaim yang menyebut bahwa kondisi Jokowi hanyalah alergi kulit ringan pasca kunjungannya ke Vatikan.


"Justru yang hoaks adalah, orang yang mengatakan ini hanya alergi kulit biasa," tegasnya. "Sekali lagi, ini sakit berat. Berat sekali."


Dokter Tifa juga menyarankan agar Jokowi segera menjalani perawatan intensif di rumah sakit terbaik dunia, bahkan menyebut China sebagai opsi yang mungkin relevan karena faktor hubungan darah.


"Apakah negara masih memfasilitasi mantan presiden untuk mendapatkan perawatan terbaik?" tanyanya menutup pernyataan.


Autoimun Agresif


Melansir laman Alodokter, penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri.


Sedangkan autoimun agresif adalah kondisi penyakit autoimun yang berkembang sangat cepat, bahkan kurang dari 6 bulan.


Ada lebih dari 80 penyakit yang digolongkan penyakit autoimun.


Beberapa penyakit di antaranya memiliki gejala serupa, seperti lelah, nyeri otot, dan demam.


Normalnya, sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan organisme asing, seperti bakteri atau virus.


Ketika terserang organisme asing, sistem kekebalan tubuh akan melepas protein yang disebut antibodi untuk melawan dan mencegah terjadinya penyakit.


Akan tetapi, pada penderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh menganggap sel tubuh yang sehat sebagai zat asing.


Akibatnya, antibodi yang dilepaskan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat tersebut. (*)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter