infoselebb.my.id: Kondisi Jokowi Seusai Disebut Idap Penyakit Langka Sindrom Stevens Jhonson, Wajah Makin Beda - LESTI BILLAR

Kondisi Jokowi Seusai Disebut Idap Penyakit Langka Sindrom Stevens Jhonson, Wajah Makin Beda

Posting Komentar

Ramai jadi perbincangan Jokowi mengidap penyakit langka Sindrom Stevens Jhonson. 


Tudingan Jokowi sakit langka itu beredar luas di media sosial X (Twitter). 


Meski sejauh ini belum ada bukti-bukti yang dapat diverifikasi secara independen mengenai penyakit Jokowi, namun kini wajah terbaru Jokowi seolah menjawab semuanya. 


Saat Jokowi sibuk menyampaikan tanggapan soal kepemilikan kapal JKW dan Dewi Iriana, wajahnya justru menuai sorotan. 


Wajahnya tampak aneh dari wajah Jokowi saat dirinya masih menjadi Presiden Republik Indonesia. 


Sontak muncul dugaan bahwa ucapan Dokter Tifa benar, bahwa Jokowi memang mengidap penyakit serius. 


Meski Jokowi telah menepis tudingan itu, bahwa dirinya hanya sakit kulit sejak sepulang dari Vatikan, namun masyarakat seolah tak percaya bahkan sibuk berkomentar buruk alias melemparkan hujatan. 


Blak-blakan mereka menyebut bahwa kondisi yang dialami oleh Jokowi sekarang adalah hukum karma yang harus ia terima ata dosa-dosanya selama ini. 


"Perjuangan memang tidak mengkhianati hasil..Buah dari perjuangan ngibul sana sini... Selamat anda layak dapat itu semua, ini masih permulaan pak, msh ada step" berikutnya," 


"Orang tamak dan rakus, pasti ada kualatnya,"


"Kok kayak jasad yg di temukan di lubang buaya....maaf y jgn tersinggung tapi nyata lho coba perhatikan,"


"JOKOWI MULAI NGUNDUH KARMA KEBOHONGANNYA,"


"Di kutuk rakyatnya yg di dzolimi,,KLO orang kecil hdpnya sengsara Krn kebijakanmu ,,itu adalah karma di dunia dulu aku jg marah KLO orang mencacimu sekarang aku sadar kau dan teman ,,mu adalah monster yg sebenarnya ,mereka yg bodoh dan miskin kau hujani dengan bansos dari pajak rakyat tp kau Klim dr uang pribadimu dasar aass,"


"Semua kebohongan dan tukang ngibul, catatan catatan Tuhan tidak bisa dihapus, Azab tetap berjalan," 


Tulis para netizen dengan beragam hujatan yang diperuntukkan kepada Jokowi soal kondisi wajahnya sekarang. 


Jokowi Disebut Penuhi Syarat Jadi Nabi


Ramai jadi perrbincangan Jokowi disebut memenuhi syarat untuk menjadi seorang nabi. 


Kabar ini viral bermula dari unggahan Dedy Nur Palakka di akun X (Twitter) pribadinya pada 9 Juni 2025 lalu. 


Dalam cuitannya, Dedy menjabat Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi DPW PSI Bali, menulis bahwa Jokowi sudah memenuhi syarat menjadi nabi.


Ia menambahkan, Jokowi tampak menikmati perannya sebagai manusia biasa yang selalu tersenyum saat bertemu rakyat.


Menurut Dedy, meski Jokowi telah menuntaskan tugas kenegaraannya, masih ada pihak yang belum siap menerima kenyataan tersebut.


Dedy juga menjelaskan bahwa istilah "nabi" yang ia maksud bukan secara literal sebagai penerima wahyu, melainkan dalam konteks filsafat, sastra, dan tafsir sosial.


Ia menilai kata "nabi" kerap digunakan secara simbolik untuk menyebut seseorang yang membawa perubahan atau inspirasi besar dalam masyarakat.


Menanggapi kegaduhan tersebut, Jokowi memberikan pernyataan tegas saat ditemui di kediaman pribadinya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/6/2025).


Jokowi meminta semua pihak untuk berpikir rasional dalam menyikapi isu ini.


"Nabi terakhir itu Nabi Muhammad SAW. Kalau ada pemikiran seperti itu, mikir yang rasional aja lah," tegas Jokowi.


Jokowi menegaskan bahwa dalam keyakinan umat Islam, Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir, sehingga tidak ada lagi nabi setelahnya.


Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh pernyataan yang tidak masuk akal.


Klarifikasi dan Permintaan Maaf Dedy Nur Palakka


Setelah menuai polemik dan mendapat teguran dari internal PSI, Dedy Nur Palakka akhirnya memberikan klarifikasi resmi.


Ia menegaskan bahwa pernyataannya adalah pandangan pribadi dan tidak mewakili sikap resmi PSI sebagai partai.


Dedy juga menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas kegaduhan yang terjadi.


"Pernyataan tersebut sepenuhnya merupakan pandangan pribadi, dan tidak mewakili sikap resmi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara kelembagaan," ujar Dedy.


Polemik ini menjadi pelajaran penting bagi para kader partai politik dan tokoh publik untuk lebih berhati-hati dalam membuat pernyataan, terutama yang berkaitan dengan isu sensitif seperti agama.


Respons tegas Jokowi menegaskan pentingnya rasionalitas dan penghormatan terhadap keyakinan agama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Sementara itu, klarifikasi dan permintaan maaf Dedy Nur Palakka diharapkan dapat meredakan polemik yang sempat memanas di tengah masyarakat.


Wajah Jokowi Sempat Viral 


Wajah mantan Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi, ramai diperbincangkan publik karena terlihat berbeda dari biasanya.


Dalam sebuah video yang memperlihatkan Jokowi menanggapi hasil survei terkait dugaan ijazah palsunya, tampak bercak atau flek hitam di wajah dan lehernya.


Penampakan tersebut sontak menarik perhatian berbagai pihak.


 Potongan video wawancara itu pun dibagikan ulang di berbagai platform media sosial.


Salah satunya oleh Dokter Tifa, yang selama ini dikenal vokal mempertanyakan keabsahan ijazah Jokowi.


"Pak Jokowi kok seperti kena Autoimun?


Wajah dan leher tiba-tiba penuh melasma atau bercak-bercak hitam.


Dan tiba-tiba juga alopecia berat, rambut rontok mendadak di dahi, ubun-ubun, belakang kepala.


Penyakit Autoimun


Melansir laman Alodokter, penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri.


Ada lebih dari 80 penyakit yang digolongkan penyakit autoimun.


Beberapa penyakit di antaranya memiliki gejala serupa, seperti lelah, nyeri otot, dan demam.


Normalnya, sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan organisme asing, seperti bakteri atau virus.


Ketika terserang organisme asing, sistem kekebalan tubuh akan melepas protein yang disebut antibodi untuk melawan dan mencegah terjadinya penyakit.


Akan tetapi, pada penderita penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh menganggap sel tubuh yang sehat sebagai zat asing.


Akibatnya, antibodi yang dilepaskan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat tersebut. (*)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter