Gusti Irwan Wibowo atau Gustiwiw, musisi, kreator konten, dan penyiar radio, meninggal dunia dalam usia 26 tahun.
Gusti Irwan Wibowo atau Gustiwiw, musisi, kreator konten, dan penyiar radio, meninggal dunia dalam usia 26 tahun.(Instagram/@gustiwiw)
Kabar duka datang dari dunia musik dan penyiaran. Gusti Irwan Wibowo, yang dikenal publik sebagai Gustiwiw, meninggal dunia pada Minggu, 15 Juni 2025 di usia yang relatif muda, 25 tahun.
Ibunda Gustiwiw, Sri Yulianti, mengungkapkan, sang putra sebelumnya sempat mengeluh pusing sebelum akhirnya berpulang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tekanan darah tinggi yang diderita Gustiwiw berdampak pada kondisi jantungnya, yang diduga menjadi penyebab utama kepergiannya secara mendadak.
“Kata temannya sempat mengeluh pusing. Terus dokter bilang tensinya tinggi, terus jadi jantung,” ujar Sri saat ditemui di TPU Jatisari 2, Jatiasih, Bekasi.
Yang membuat keluarga terkejut, tidak ada gejala serius yang terlihat sebelumnya. Gusti bahkan sempat pamit kepada ibunya untuk berangkat ke Bandung guna membuat konten podcast bersama Nehru Rindra.
“Dia bilang ‘Mah, aku pulang hari Minggu’. Terakhir saya tanya, katanya mau podcast. Enggak ada tanda-tanda apa pun. Makanya saya enggak percaya waktu dikabarin dia meninggal,” ungkap Sri dengan suara lirih.
Sri juga menegaskan, putranya selama ini tidak memiliki riwayat penyakit kronis.
Namun, Sri menduga kondisi overweight atau kelebihan berat badan menjadi faktor risiko yang memperparah situasi kesehatan Gustiwiw.
“Enggak pernah sakit. Saya rasa karena berat badannya. Saya sudah sering bilang, ‘Jaga pola makan ya, Mas’,” kata Sri.
Lewat kepergian anaknya, Sri berharap masyarakat lebih peduli pada kesehatan, khususnya dalam menjaga berat badan dan pola hidup sehat.
“Saya minta tolong semua jaga pola makan. Tensi, kolesterol, asam urat — semuanya bisa datang dari berat badan berlebih,” kata Sri.
“Jangan anggap remeh. Jangan merasa sehat terus. Saya sudah konsultasi ke dokter gizi sejak 2012. Makan sayur, hindari makan malam, jangan sering begadang,” imbuh Sri.
Sri juga menekankan pentingnya menjaga fungsi hati dan ritme tubuh dengan tidur cukup dan pola hidup teratur.
“Paling malam itu tidur jam 23.00. Kalau tidur lewat tengah malam terus, tubuh dipaksa kerja dan fungsi darah bisa terganggu,” ungkap Sri.
Sebelumnya, kabar meninggalnya Gustiwiw juga dikonfirmasi oleh manajernya, Pinkan, yang menyebut musisi muda itu jatuh di kamar mandi sebelum akhirnya dinyatakan wafat.
“Benar (meninggal dunia). Jatuh di kamar mandi,” ujar Pinkan kepada media.
Dunia musik dan penyiaran Indonesia kehilangan sosok muda berbakat yang telah memberi warna di usia singkatnya.
Gusti Irwan Wibowo, yang dikenal sebagai Gustiwiw, lahir pada 28 November 1999 di Bekasi, Jawa Barat.
Diketahui, Gustiwiw meninggal mendadak pada 15 Juni 2025, ditemukan tertelungkup di kamar mandi sebuah penginapan di kawasan Lembang, Bandung Barat.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jenazah Gustiwiw tiba di rumah duka di kawasan Puri Gading, Bekasi, sekitar pukul 14.15 WIB, di hari yang sama. Prosesi pemakaman berlangsung sore harinya di TPU Jatisari 2, Jatiasih, Bekasi.
Gustiwiw berkiprah sebagai musisi dan penyiar, ia juga aktif memproduseri dan menulis lagu.
Nama Gustiwiw mulai mencuri perhatian publik lewat konten-konten parodi lagu yang ia unggah secara mandiri di media sosial. Salah satu yang paling viral adalah parodinya terhadap lagu “She Knows”, yang berhasil menggabungkan humor, kritik sosial ringan, dan kepekaan musikal dalam satu suguhan yang menghibur sekaligus cerdas.
Dari situ, banyak yang menyadari bahwa Gusti bukan hanya lucu, tapi juga memiliki telinga yang tajam dan hati yang peka dalam bermusik.
Tak berhenti di konten parodi, Gustiwiw terus berkembang dengan merilis karya-karya orisinal seperti “Padahal Ada Teknologi”, “Pertanyaan”, dan “Jalan Tengah”.
Lirik-liriknya penuh pengamatan tajam atas realitas anak muda masa kini—tentang cinta, keresahan, dan absurditas kehidupan sehari-hari—namun selalu dikemas dengan musikalitas yang matang dan kadang jenaka.
Selain itu, ia juga dikenal di balik layar sebagai produser musik untuk beberapa nama besar di industri seperti Nadine Amizah, Sal Priadi, dan Ardhito Pramono.
Perannya tidak hanya sebagai pengarah suara, tapi juga sebagai penjaga rasa dan pesan, menjadikan setiap kolaborasi dengannya terasa personal dan menyentuh. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar