Artis Tsania Marwa dapat dukungan netizen ketika rumah mantan suaminya Atalarik Syach dieksekusi.
Banyak warganet yang singgung soal karma ditengah kasus eksekusi rumah Atalarik Syach di kawasan Cibinong, Bogor.
Netizen menilai bahwa kejadian tersebut merupakan bentuk karma atas perlakuan Atalarik di masa lalu terhadap Tsania.
Pasalnya, publik masih mengingat bagaimana Tsania pernah mengalami masa sulit setelah bercerai dari Atalarik Syach pada 15 Agustus 2017.
Selain sempat diusir dari rumah, Tsania juga mengalami kesulitan untuk bertemu dengan kedua anaknya, meski hak asuh anak secara hukum jatuh ke tangannya.
Kini, situasi berbalik. Atalarik Syach harus menerima kenyataan pahit ketika rumah yang telah ia tempati dan rawat selama lebih dari dua dekade itu harus dieksekusi akibat sengketa tanah.
Dalam video yang ia bagikan melalui Instagram Story pada Kamis (15/5/2025), Atalarik memperlihatkan detik-detik kediamannya didatangi oleh aparat untuk pelaksanaan eksekusi.
Postingan Atalarik Syach di Insta Story (Tangkap Layar Instagram Atalarik Syach)
“Saya lagi dizalimi. Saya berjuang untuk mempertahankan tanah saya dari tahun 2015. Tanah ini, wilayah ini dibeli dari tahun 2000,” ujar Atalarik dalam unggahan tersebut.
Kronologi Eksekusi Rumah
Atalarik menjelaskan bahwa sengketa tanah ini bermula sejak tahun 2015, ketika seorang pria bernama Dede Tasno mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Cibinong.
Meski sempat melakukan perlawanan hukum, Atalarik kalah dalam proses peradilan tersebut.
“Ini adalah situasi yang sudah saya persiapkan sejak lama dari tahun 2015, gugatan pertama di PN Cibinong soal sengketa tanah. Penggugat itu adalah Pak Dede Tasno,” ungkap Atalarik dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Intens Investigasi.
Setelah kekalahan dalam gugatan pertama, Atalarik kemudian mencoba langkah hukum baru untuk menahan eksekusi, mengingat rumah tersebut merupakan hunian pertama yang ia bangun pada 2003.
Namun, semua upaya tersebut tak mampu menghentikan eksekusi. Dalam video yang beredar, tampak Atalarik berusaha menghadang petugas sebagai bentuk protes, namun eksekusi tetap berjalan.
Tsania Marwa Pasrah Dilarang Bertemu Anak
Dalam pemberitaan tahun 2023, Tsania Marwa pasrah saat Atalarik Syah melarangnya bertemu anak, kuasa hukum menilai perlakuan sang aktor keji.
Setelah bercerai, perebutan anak antara Tsania Marwa dan Atalarik Syah hingga kini belum menemui kata sepakat.
Bahkan Tsania Marwa mengaku kesulitan bertemu dengan dua buah hatinya setelah bercerai dari Atalarik Syah pada 2017 lalu.
Menurut kuasa hukum Tsania Marwa Herdian Saksono, Atalarik Syah hanya memberi waktu singkat saat kliennya bertemu dengan anak.
"Ketika dia (Tsania) ingin bertemu (anak) di timer," kata Herdian Saksono dikutip dari YouTube Cumi-cumi, Kamis (2/11/2023).
Perlakuan Atalarik pada Tsania Marwa itu dinilai Herdian Saksono keji.
"Terus terang keji ya," tembaknya.
Tsania Marwa pun merasa kehabisan cara untuk bisa bertemu dengan kedua anaknya.
"Status itu mungkin bener-bener dia sudah buntu."
"Makannya saya selalu kasih support ke Tsania Marwa saya bilang ' Wa, lu dzikir, lu berdoa, kan Allah itu maha membolak-balikan hati'."
"Siapa tahu nanti dapet hidayah gitu lawannya, dikasih tahu yang bener," tuturnya.
Kuasa hukum aktris 32 tahun itu pun menyinggung soal perkembangan anak-anak Tsania Marwa dalam kesempatan tersebut.
"Karena anak-anak masa kecilnya sebentar, harusnya diasuh bareng-bareng supaya bisa menjadi tumbuh kembang, jadi manusia mateng dan dewasa, sesuai dengan orang tuanya" ungkapnya.
"Kalau kayak gini broken home, salah satu pihak saja yang mengasuh, takutnya ada kekosongan di psikis pada anak-anak itu," imbuhnya.
Dalam kesempatan lain, Tsania Marwa sempat mencurahkan isi hatinya usai tujuh tahun berpisah dengan anak-anaknya.
"Udahan kali ya edisi sok kuatnya.
Selama tujuh tahun ini kenyataan yang saya alami sebagai ibu yang dipisahkan dengan anaknya," tulis Tsania Marwa dalam akun Instagram @tsaniamarwa54.
Aktris yang pernah membintangi sinetron Sejuta Cinta Marshanda itu mengaku tujuh tahun belakangan komunikasi dengan anak-anaknya ditutup.
"Selama tujuh tahun komunikasi ke anak ditutup," imbuhnya.
Marwa sapaan akrabnya pun menyebut selama ini dirinya berpura-pura bahagia menghadapi situasi tersebut.
"Udahan kali ya edisi pura pura bahagianya," ungkapnya dalam unggahan lain.
Tak tinggal diam, Marwa pun sudah mencoba berkali-kali datang ke rumah mantan suaminya untuk menemui anak.
Namun usaha aktris yang mengawali karier sejak tahun 2005 itu hingga kini belum membuahkan hasil.
"Berkali-kali datang ke rumah nggak boleh masuk, tidak pernah ada itikad baik dan saya cuma bisa diam dan sabar," terangnya.
Hal itu pun membuat Tsania murka dengan perlakuan mantan suaminya hingga merasa harga dirinya diinjak injak oleh kakak aktor Teddy Syach tersebut.
"Tapi kok lama-lama diinjek, sudahlah bagian sabarnya mari kita masuk ke bagian kenyataan yang pahit ini," pungkas Tsania Marwa.
Rumah Atalarik Syach Batal Dibongkar Setelah Bayar DP Rp 300 Juta
Adik kandung Atalarik Syach, Attila Syach, menunjukkan dukungan kepada sang kakak, dengan mengambil alih tanggung jawab pembayaran pembebasan lahan milik Atalarik.
Langkah ini diambil untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade.
Attila, yang juga dikenal sebagai aktor dan mantan suami artis Wulan Guritno, mengatakan bahwa keputusan ini adalah bentuk kepedulian antar saudara.
"Itu satu hal yang lumrah, kami bersaudara dan dekat," ujar Attila saat ditemui di Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Jumat (16/5/2025).
"Daripada pindah rumah, lebih baik membela saudara," tambahnya menegaskan alasan di balik keputusannya.
Lahan yang menjadi objek sengketa memiliki luas sekitar 550 meter persegi, meskipun kepastian ukurannya masih menunggu verifikasi ulang dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Tanah tersebut diketahui merupakan milik PT Sapta, sementara rumah Atalarik berdiri di atasnya.
Dalam upaya penyelesaian, Attila telah membayarkan uang muka sebesar Rp 300 juta dari total nilai pembayaran sebesar Rp 850 juta yang disepakati bersama pemilik lahan.
Sisa pembayaran direncanakan akan dilunasi dalam jangka waktu dua bulan ke depan.
"Ada uang muka Rp 300 juta, dan sebagai saudara, kami saling bantu saja," jelas Attila.
Dengan pembayaran tersebut, rencana pembongkaran rumah Atalarik yang sebelumnya mengancam akhirnya dibatalkan.
Attila berharap langkahnya ini bisa menjadi titik akhir dari konflik tanah yang sudah lama berlarut-larut. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar