Gara-gara aksi walk out yang ditampilkan fraksi PDIP Jawa Barat dan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ono Surono, kini Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terinspirasi ikutan mau walk out.
Tindakan walk out tiba-tiba disampaikan Dedi Mulyadi saat mendatangi Rapat Paripura DPRD Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Aksi walk out lebih dahulu disampaikan fraksi PDIP Jawa Barat di Rapat Paripurna sebelumnya karena mempertanyakan sikap Dedi Mulyadi.
Dalam unggahan terbaru di Instagram @dedimulyadi71, Dedi Mulyadi menyampaikan aksi walk out sesaat setelah berpidato di Gedung DPRD Jawa Barat.
Unggahan itu bahkan diberi judul "Kini giliran saya meminta walk out, tapi barengan ya."
Candaan Dedi Mulyadi soal walk out diyakini mengikuti apa yang sebelumnya ditampilkan fraksi PDIP Jawa Barat.
Sebelum menyampaikan walk out, Dedi Mulyadi terlebih dahulu menyinggung nasib anak nakal yang sempat mengikuti barak militer.
"Kami sampaikan juga, kami kemarin baru melepas 273 anak-anak yang mengikuti pendidikan di Dodik Rindam III Siliwangi," kata Dedi Mulyadi.
Ketidakharmonisan Dedi Mulyadi dengan PDIP Jawa Barat mencair, kini sosok Ono Surono yang sempat galak dan garang mendadak jadi baik & akrab dengan KDM. Sikap dan sifatnya mendadak berubah saat KDM hadir ke DPRD.
"Hasilnya bisa dilihat secara terbuka di berbagai tayangan. Air mata tidak bisa membohongi kejujuran dari anak-anak itu," kata KDM.
Dedi juga melaporkan di hadapan DPRD, ada 13 anak yang dikirim pendidikan di Rindam yang tidak dijemput orang tuanya.
"Dan akhirnya saya memutuskan mereka untuk sekolah di Bandung dan tinggal bersama Gubernur Jawa Barat. Ini cara kita menyelesaikan," kata Dedi.
Di kalimat penutupannya, Dedi mendadak menyebut istilah walk out di hadapan DPRD Jabar tersebut.
"Saya ucapkan terimakasih kepada semuanya, semoga kebahagiaan menyertai kita semua. Dan saya yakin setelah kegiatan ini kita akan walk out bersama-sama. Wasalam WR WB," kata Dedi.
"Sekali merdeka tetap merdeka !. Walk out secara bersama-sama," sambung Dedi mengulanginya kalimatnya direspon gemuruh tepuk tangan.
Aksi Walk Out
Fraksi PDIP Jawa Barat sempat menentang keras Dedi Mulyadi, bahkan mereka mengambil sikap dengan walk out dari Rapat Paripurna DPRD Jawa Barat.
KDM alias Kang Dedi Mulyadi yang belum pernah menampakkan kehadiran di DPRD Jawa Barat menjadi puncaknya.
Anggota DPRD Jabar dari Fraksi PDIP, Doni Maradona sempat menyinggung sikap Dedi Mulyadi yang tak melibatkan DPRD.
"Gubernur ini sepertinya tidak membutuhkan pendapat teman-teman DPRD," ujar Doni, Jumat (16/5/2025).
Pemprov Jabar membutuhkan DPRD untuk membahas Raperda, kata Doni, Gubernur tidak bisa jalan sendiri membuat Perda.
"Saya berharap di rapat paripurna, ada klarifikasi dari Gubernur di rapat DPRD, Bagaimanapun sesama lembaga kita harus ada etika, harus saling menghargai. Kita tidak ada yang Superman bisa berjalan sendiri. negara ini dibangun juga tidak bisa berjalan sendiri," kata Doni.
"Nah, sebelum masuk kita menyampaikan pandang menurut saya pimpinan, saya berharap pimpinan bisa mengomunikasikan bahwa Pak Gubernur harus mau mengklarifikasi terhadap pernyataannya di acara Musrembang tanggal 7 Mei yang lalu," jelas Doni.
Doni berharap pimpinan rapat bisa menyampaikan bahwa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi harus mau klarifikasi di acara Musrembang 7 Mei lalu.
"Saya tunggu DRPD tidak ada yang bersuara terhadap pernyataan itu. Kalau memang tidak butuh DRPD, ya udah tidak dibahas Raperda di DPRD," tambahnya.
Pernyataan Doni, kemudian disambut oleh interupsi Memo Hermawan, anggota DPRD Fraksi PDIP lainnya.
Memo menyatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir, hubungan antara eksekutif dan legislatif di Jabar ini tidak baik-baik saja.
"Saya meminta seluruh fraksi PDIP untuk tidak ikut atau walk out termasuk Bapak Ono Surono, sebelum selesai hubungan eksekutif dan legislatif menjadi baik, silakan berdiri Fraksi PDIP Perjuangan," ujar Memo.
Setelah itu, Memo bersama Doni dan anggota fraksi PDIP lainnya meninggalkan ruangan sidang, diikuti seluruh anggota Fraksi PDIP, termasuk Wakil DPRD Jabar dari fraksi PDIP, Ono Surono.
Ono Surono Ikut Walk Out
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Ono Surono ikut berdiri dari kursinya untuk ikut walk out.
Sebelum berjalan keluar ruang rapat, Ono Surono didekati Wakil Gubernur Jabar Erwan Setiawan.
Erwan dan Ono Surono bersalaman dan berpamitan sebelum kemudian Ono berjalan menuju ke luar ruangan menyusul sejumlah anggota Fraksi PDIP yang sudah lebih dulu keluar ruangan.
Sesuai rapat paripurna, Doni Maradona Hutabarat mengatakan fraksi PDIP tidak mau terlibat dalam rancangan perundang-undangan (Raperda) yang dibahas Pemerintah Provinsi Jabar, sebelum ada klarifikasi dari Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.
"Kalau Gubernur tidak klarifikasi, apa pun yang Gubernur ajukan untuk dibicarakan di DPRD, fraksi PDI Perjuangan tidak mau terlibat," ujar Doni.
Dikatakan Doni, Negara ini dibangun dengan konsep trias politika, terdiri dari legislatif, yudikatif dan eksekutif. Sehingga, satu sama lain harus saling menjaga.
"Nah, kita melihat pernyataan Gubernur, di acara Musrenbang yang agendanya membicarakan musyawarah tentang rencana pembangunan di Provinsi Jawa Barat yang dihadiri banyak orang dan banyak tokoh.
"Ucapan gubernur itu mendiskreditkan bahkan kalau saya bilang melecehkan lembaga yang dilecehkan kalau lembaga dilecehkan otomatis anggota juga dilecehkan," katanya.
Doni mengatakan, sebagai eksekutif, Gubernur berpikiran dapat berjalan sendiri menjalankan pemerintahan.
"Ya kalau begitu, silakan APBD-nya urus sendiri, Raperda buat sendiri jangan dibicarakan ke DPRD. DPRD nggak bisa diam ini lembaga negara ini dibangun dengan konsep demokrasi, nggak bisa. Tidak ada yang bisa berjalan dengan sendiri," katanya.
(TribunJakarta)
Posting Komentar
Posting Komentar