Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein atau Om Zein, merasa waswas terhadap anggota DPR RI Komisi X, Verrell Bramasta setelah mengkritik program barak militer yang dicanangkan Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.
Ia khawatir Verrell 'keblinger' dalam memahami program barak militer untuk siswa nakal tersebut.
Om Zein meminta agar Verrell turun langsung untuk betul-betul mengetahui program tersebut.
"Cuman saran saya nih ke Mas Verrell, dia kan Komisi X, nanti akan membahas regulasi ini dengan semua stakeholders. Nah turun dulu lah sebelum bahas biar nanti ngambil keputusannya itu enggak salah, yang saya khawatirnya ngambilnya salah," katanya seperti dikutip dari Instagramnya pada Senin (12/5/2025).
"Kita enggak pernah alergi kritik, kita enggak pernah alergi masukan, bila perlu masukan sebanyak-banyaknya," tambahnya.
Ia juga menyoroti orang tua yang mengkhawatirkan terhadap pendidikan militer untuk siswa nakal itu ala Dedi Mulyadi.
Menurutnya, orang tua yang menitipkan anaknya ke barak militer telah menyetujui dan mendukung program tersebut.
"Jadi ketika bicara orang tua yang kemudian mengkhawatirkan terhadap pro kontra, ya orang tua yang mana? Jadi, nanyanya sama orang tua yang langsung menitipkan dong, bukan orang tua yang mengamati. Jadi, orang tua yang mengamati itu akan jadi wacana (aja)," katanya.
Kurang referensi
Menurut Om Zein, Verrell dinilainya kurang referensi saat melontarkan kritik terhadap pembinaan siswa nakal di barak militer melalui Instagramnya pribadinya.
Om Zein mengaku telah melihat keseluruhan kritikan Verrell yang diunggahnya itu.
"Saya udah nonton ya dari awal sampai akhir, saya lihat enggak sepotong-sepotong. Jadi dia bener, tapi dia kurang referensi," katanya seperti dikutip Instagram Om Zein pada Senin (12/5/2025).
Om Zein menilai kekurangan referensi itu karena Verrell tidak terjun langsung melihat program tersebut.
Verrell, kata Om Zen, bisa langsung menanyakan kepada para orang tua siswa dan pihak sekolah terkait permasalahan siswa yang masuk barak militer.
Bahkan Verrel bisa mengetahui model pembinaannya di barak milter tersebut.
Ia menduga ada perbedaan antara konsep pendekatan secara militer yang diterapkan dengan konsep yang dimaksud oleh Verrell.
"Supaya apa? Supaya dia enggak gagal paham. Itu yang saya maksud. Jadi kalau dia enggak gagal paham nanti ketika rapat di Komisi X, regulasi yang dia tentukan itu tepat gitu loh ambil keputusannya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Verrell Bramasta, melayangkan kritik terhadap program pendidikan militer ala Dedi Mulyadi.
Ia melihat adanya kekhawatiran dari berbagai pihak terutama orang tua terkait program tersebut.
Banyak yang meragukan bahwa program Dedi Mulyadi benar-benar efektif menyelesaikan akar permasalahan siswa yang nakal.
"Dalam banyak kasus menyimpang bagi anak-anak muda dan remaja ini bukan semata-mata hanya karena disiplin yang lemah, tetapi bisa juga ini merupakan manifestasi dari dinamika keluarga, social pressure, ataupun masalah emosional yang belum tertangani," katanya.
Pendekatan secara fisik, kata Verrel, tanpa menyentuh sisi psikologis dan spiritual tidak akan membentuk anak menjadi tangguh tetapi justru semakin keras.
"Jangan sampai niat yang baik tidak selaras, karena dengan cara yang tidak tepat. Sebagai wakil rakyat dari daerah ini, saya rasa kita semua bisa mencermati persoalan ini dengan baik, tentunya mengenai pendekatan yang akan diterapkan," pungkasnya.
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, atau dikenal dengan panggilan Om Zein, menanggapi kritikan Anggota Komisi X DPR RI yang juga sekaligus artis, Verrell Bramasta terkait polemik barak militer untuk siswa 'sulit diatur'.
Om Zein merasa heran dengan Verrel yang dinilainya lebih banyak 'cuap-cuap' terkait program barak militer untuk siswa nakal yang baru dicanangkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Terlebih, Verrel berasal dari Dapil Jabar VII yang meliputi wilayah Purwakarta, Karawang dan Bekasi pada pileg 2024 lalu.
"Ya ampun mas, mas. Mas kan dapil sini, mendingan turun deh mas, mendingan lihat deh langsung daripada mas berwacana," kata Om Zein seperti dikutip dari Instagramnya yang tayang pada Jumat (9/5/2025).
Ia mempertanyakan terkait kekhawatiran orang tua anak terhadap program tersebut yang dipersoalkan Verrel.
"Nah, yang mas maksud tuh kekhawatiran orang tua yang mana mas? Ini orang tuanya nitipin di sini semua seneng," jawabnya.
Om Zain mengusulkan agar Verrel turun lapangan langsung meninjau program tersebut.
Ia menantang Verrel menangani permasalahan anak nakal dengan caranya sendiri.
"Nah gini deh mas, ini kan ada yang mau masuk lagi 30 (siswa). Kita bagi dua aja deh mas, mas 15 saya 15. Yang 15 dengan cara mas, yang 15 lagi kita lanjutkan dengan cara di barak militer. Yok, om yang nantangin," katanya.
Klarifikasi Verrell
Verrell Bramasta, memberikan klarifikasi terkait kritiknya terhadap program barak militer untuk siswa nakal yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak kontra terhadap kebijakan tersebut.
"Perihal isu yang sedang ramai digoreng saat ini, saya hanya ingin meluruskan bahwa tidak ada sedikitpun di dalam video saya bahwa saya kontra terhadap sebuah kebijakan yang ada di dapil saya," katanya seperti dikutip dari Instastory-nya yang diunggah pada Minggu (11/5/2025).
Pasalnya, publik menilai bahwa Verrell tak sepakat dengan gebrakan Dedi Mulyadi itu.
Ia mengatakan hanya ingin menyuarakan suara orang yang memiliki pandangan berbeda terhadap program tersebut.
"Jadi, saya anjurkan ke teman-teman kalau menerima video atau menerima pesan dibaca secara keseluruhan. Pada prinsipnya, saya hanya ingin menyuarakan suara mereka yang memiliki pandangan berbeda mengenai program yang ada di dapil saya," katanya.
Ia pun mengingatkan agar sebagai pelayan masyarakat harus siap untuk menerima kritikan.
"Kalau tidak mau dikritik, merasa selalu paling benar, tidak usah jadi pejabat," tambahnya. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar