Inul Daratista enggan beranjak dari sisi jenazah Titiek Puspa dan mengaku sangat kehilangan sosok yang pernah membelanya di awal karir. Instagram/@inul.d
Kabar duka atas wafatnya legenda musik Indonesia, Sudarwati alias Titiek Puspa pada Kamis, 20 April 2025, mengundang gelombang duka dari berbagai kalangan. Di tengah suasana berkabung, publik kembali mengingat jasa-jasa Titiek Puspa, termasuk kenangannya bersama pedangdut Inul Daratista.
Dalam sebuah video lama yang kembali viral di media sosial, Inul Daratista menceritakan momen pahit dalam hidupnya ketika mengalami pencekalan massal di awal 2000-an. Saat itu, Inul dicekal oleh berbagai organisasi musik, termasuk Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) yang diketuai Rhoma Irama. Aksi pencekalan tersebut terjadi karena gaya goyang ngebor Inul dianggap vulgar dan bertentangan dengan norma budaya saat itu.
"Orang yang men-support saya salah satunya adalah eyang Titiek Puspa. Sampai saat ini, eyang mengakui saya sebagai cucunya itu luar biasa sekali, berterima kasih," kata Inul Daratista.
Dampaknya, Inul kehilangan banyak pekerjaan dan mengalami kesulitan keuangan yang sangat berat. Bahkan, ia mengaku tidak memiliki uang sepeserpun dan harus menunggak cicilan rumah senilai Rp300 juta.
"Pernah saya collapse gak punya duit sama sekali karena saya harus bayar cicilan rumah sebulan Rp300 juta zaman dulu," ungkap Inul dalam video tersebut.
Dalam kondisi terpuruk, Inul mengaku sempat berpikir untuk meninggalkan dunia hiburan dan pulang kampung. Namun di titik terendah itu, tangan pertolongan datang dari sosok yang tak terduga—Titiek Puspa.
"Saya bingung, 'Eyang saya di mana-mana dicekal, sama organisasi inilah, organisasi itulah. Saya gak punya apa-apa, kalau bisa saya mau pulang kampung. Rumah ini saya mau jual', (Dia bilang), 'gak boleh kamu kayak begitu, ayo kita cari uang sama-sama'," ucap Inul Daratista.
Inul mengenang bagaimana Titiek Puspa menegurnya yang kala itu ingin menyerah. Alih-alih membiarkan Inul menyerah, Titiek Puspa justru mengajaknya untuk bangkit dan kembali berkarya. Ia bahkan melibatkan Inul dalam sebuah proyek musik dan roadshow selama dua bulan yang akhirnya membantunya membayar cicilan rumah.
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
"Akhirnya saya diajakin nyanyi dan roadshow itu dua bulan lamanya, dapat uang buat bayar cicilan rumah," kenangnya.
Titiek Puspa tak hanya memberi pekerjaan, tetapi juga dukungan moral dan kasih sayang. Bagi Inul, sosok mendiang adalah lebih dari sekadar senior di industri hiburan. Ia adalah figur ibu, pelindung, sekaligus penyemangat.
"Terima kasih buat Eyang Titiek. Bukan hanya memeluk saya sebagai seorang cucu, tapi juga memberi rezeki yang luar biasa," ucap Inul penuh rasa syukur.
Kini, ketika Titiek Puspa telah tiada, kenangan manis itu kembali menguatkan nilai ketulusan dan solidaritas di tengah kerasnya dunia hiburan. Sosok Titiek Puspa tak hanya dikenang lewat karya-karyanya, tetapi juga lewat nilai kemanusiaan yang diwariskannya kepada generasi penerus.
Inul Daratista Berduka Atas Meninggalnya Titiek Puspa
Kabar duka menyelimuti dunia musik Indonesia. Penyanyi legendaris Titiek Puspa dikabarkan meninggal dunia pada Kamis, 10 April 2025, di usia 87 tahun. Titiek mengembuskan napas terakhirnya setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.
Kabar wafatnya pelantun lagu “Kupu-Kupu Malam” ini pertama kali diketahui publik melalui unggahan penyanyi dangdut Inul Daratista. Dalam unggahannya, Inul menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam dan menyebut Titiek Puspa sebagai sosok yang dihormati dan dicintai banyak orang.
"Innalillahi wa’inna ilaihi rojiun, selamat jalan eyang," tulis Inul Daratista dalam pernyataannya yang turut diwarnai duka mendalam.
Titiek Puspa Alami Pendarahan Otak
Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan Tanah Air. Penyanyi legendaris Indonesia, Titiek Puspa, dilaporkan mengalami pendarahan otak di bagian kiri dan kini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.
Putri sulung Titiek Puspa, Petty Tanjungsari, mengungkapkan bahwa kondisi sang ibu menurun secara mendadak meski sebelumnya dalam keadaan sehat. Bahkan, hanya dua hari sebelum kejadian, perempuan bernama asli Sudarwati itu masih terlihat aktif dan ceria mengikuti kegiatan sosial.
"Kami sendiri juga tidak mengerti kenapa terjadi pendarahan. Dua hari sebelumnya itu sehat, sehat sekali ibu Titiek Puspa berkumpul dengan 300 Yatim piatu di acara Musika Berbagi," ujarnya di Rumah Sakit, Medistra, Jakarta Selatan, Kamis, 10 April 2025.
Petty menambahkan bahwa pada 24 Maret 2025, sang ibu masih sempat menjalani wawancara dengan media dan tampil bugar. Tidak ada tanda-tanda kelelahan atau gangguan kesehatan yang terlihat kala itu.
"Dia ceria, senang bersama anak yatim. Kemudian ada wawancara, ibu Titiek tidak ada pelo sama sekali, bahasanya lancar. Itu tanggal 24 ya. Kemudian tanggal 25 istirahat, tanggal 26 syuting. Nah terjadi seperti itu," jelasnya.
Hingga saat ini, penyebab pasti dari pendarahan otak yang dialami pelantun lagu “Kupu-Kupu Malam” itu belum dapat dipastikan. Namun, pihak keluarga menduga bahwa faktor usia menjadi salah satu risiko utama. Diketahui, Titiek Puspa telah berusia 87 tahun.
"Nah itu memang termasuk yang serius karena Ibu Titiek usianya 87 tahun," katanya.
Kondisi kesehatan Titiek Puspa saat ini terus dipantau secara intensif oleh tim dokter. Keluarga memilih untuk merahasiakan detail medis demi menjaga privasi dan kenyamanan sang artis selama menjalani masa pemulihan.
"Kami keluarga memang menjaga agar ibu Titiek dalam kondisi yang terjaga privasinya dan juga secara medis pun juga terjaga," pungkasnya.
Inul Daratista enggan beranjak dari sisi jenazah Titiek Puspa dan mengaku sangat kehilangan sosok yang pernah membelanya di awal karir. Instagram/@inul.d
Kabar ini sontak mengejutkan banyak pihak, termasuk para penggemar dan rekan-rekan sesama artis yang selama ini mengenal Titiek Puspa sebagai sosok energik dan aktif meski di usia senja.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
Posting Komentar
Posting Komentar