Murid-murid di Teater Tujuh mengungkap kebaikan Ray Sahetapy. (Instagram @rest_in_peace199 dan Ulfa Luthfia | Grid.ID)
Ray Sahetapy sempat mengalami stroke di tahun 2023 sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya. Ray Sahetapy meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025).
Ketika divonis stroke, kemampuan Ray Sahetapy untuk beraktivitas pun menurun drastis. Mantan suami Dewi Yull ini sempat hanya bisa berbaring di ranjang.
Selama sakit, Ray dirawat oleh keluarga dan 3 anaknya. Dia juga sesekali bertemu dengan rekan sesama artis yang datang menjenguknya.
Salah satu rekan artis yang sempat menjenguk Ray adalah aktor Dwi Yan. Dwi Yan dan Ray sudah lama saling mengenal dan bekerjasama di industri hiburan Tanah Air.
Kepada awak media, Dwi Yan mengungkap kenangan tak terlupakan bersama mediang Ray Sahetapy. Cerita Dwi, saat itu keduanya sempat beberapa waktu tak menjalani syuting, kemudian kembali terlibat dalam sebuah project.
"Waktu itu saya syuting bareng dia (Ray Sahetapy), ada adegan bedua sama dia. Sutradaranya juga sudah almarhum sekarang. Kebetulan saya waktu itu mulai meninggalkan syuting, Ray juga. Kita sudah mulai agak lemot-lemot waktu itu sudah tua lah," kata Dwi Yan saat Grid.ID temui usai acara tahlilan 7 hari Ray Sahetapy di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (7/4/2025) malam.
Dengan antusias, Dwi Yan mengaku bahwa mereka melakukan dialog yang tak sesuai naskah. Keduanya berbincang tanpa dasar arahan sutradara. Bahkan, saat itu sutradara pun sampai memberi teguran.
Sontak Dwi dan Ray pun tak mengelakkannya. Mereka lupa isi dialog yang sesuai naskah.
"Ketemu adegan sama Ray itu yg namanya dialog gak nyambung dua-duanya. Sampai sutradara 'lo ini berdua ngomong apa sih? Gak ada dialog kayak gini'. Dia bilang di naskah gak ada. Jadi bercandaan saja gitu," kenang Dwi Yan sambil tertawa.
Kini semua itu tinggal cerita. Dwi mengenang sosok Ray Sahetapy sebagai pekerja keras. Mantan suami Dewi Yull itu disebut kerap mengabaikan kondisinya.
"Dia orangnya gitu, walaupun sakit, pengin berfikir terus. Saya bilang 'Ray jangan terlalu diforsir'. Salah satu teman kita yang kreatifnya, maunya ini itu, gak mau diam," tutur pria 66 tahun tersebut.
Adapun Dwi Yan sempat bertemu dan menjenguk Ray beberapa bulan lalu. Saat itu, kondisi Ray sudah terbilang lemah. Namun sang aktor tetap memiliki semangat yang tinggi.
"Terakhir ketemu di Kelapa Gading sudah sedikit agak lemah ya. Saya sama teman-teman besuk. Sedih juga lihat keadaannya."
"Begitu kita datang semangatnya dahsyat bukan main dan itu yang tadi dia bilang lemah gak bisa bediri, diusahakan berdiri," tandas Dwi Yan.
Dwi Yan dan Arswendy Bening Swara saat Grid.ID temui usai tahlilan 7 hari Ray Sahetapy di kawasan Bintaro Tangerang Selatan, Senin (7/4/2025) malam. (Grid.ID / Instagram Rama Sahetapy)
Diketahui aktor senior Ray Sahetapy meninggal dunia pada usia 68 tahun, Selasa (1/4/2025). Adapun Ray sempat mengidap diabetes pada 2017, kemudian terserang stroke pada 2023.
Ray Sahetapy merupakan aktor kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah, 1 Januari 1957. Ia telah membintangi puluhan judul film dan sinteron.
Ray memulai kariernya pada 1980 dengan film perdananya berjudul Gadis. Dalam film tersebut, Ray pertama kali bertemu dengan Dewi Yull. Kemudian, Ray bermain dalam film Noesa Penida pada 1988 yang kian melejitkan namanya sekaligus dinominasikan sebagai aktor terbaik pada Festival Film Indonesia 1989.
Kecintaannya pada dunia seni peran juga membuatnya membangun sebuah sanggar teater.
Jenazah Ray Sahetapy telah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Jumat (4/4/2025).
(*)
Posting Komentar
Posting Komentar