infoselebb.my.id: Sosok Bang Madun Bos Warung Nyak Kopsah Bangkrut Gegara Review Food Vlogger: 'Matiin Rezeki Lu!' - LESTI BILLAR

Sosok Bang Madun Bos Warung Nyak Kopsah Bangkrut Gegara Review Food Vlogger: 'Matiin Rezeki Lu!'

Posting Komentar

Bang Madun, pemilik Warung Makan Nyak Kopsah mengaku hampir bangkrut setelah mendapatkan review negatif dari food vlogger yang mengulas bisnisnya.


Kisah Bang Madun, pemilik Warung Makan Oseng Madun Nyak Kopsah di Cipondoh, Tangerang, benar-benar menggambarkan betapa besar dampak yang bisa ditimbulkan oleh ulasan negatif di media sosial, khususnya dari para food vlogger.


Pada tahun 2023, warung makan yang telah berdiri sejak 1998 ini menjadi viral setelah mendapat ulasan dari seorang food vlogger yang menyoroti kebersihan warung dan rasa makanannya.


Video tersebut kemudian tersebar luas di media sosial dan sejak saat itu, omset warung menurun drastis.


Bahkan Bang Madun harus merumahkan sebagian besar karyawannya karena sepinya pelanggan.


Bang Madun mengungkapkan bahwa ulasan negatif tersebut membuat dirinya merasa sangat terpuruk.


"Hancur, nama baik gua hancur," ungkap Bang Madun, dengan suara yang penuh emosi.


Ia bahkan merasa benci pada dirinya sendiri, karena usaha yang telah dia bangun selama bertahun-tahun tiba-tiba runtuh begitu saja.

WARUNG NYAK KOPSAH BANGKRUT,- Nasib Warung Nyak Kopsah di Cipondoh, Kota Tangerang, Banten yang kini terancam gulung tikar setelah direview oleh food vlogger. (YouTube dr Richard Lee)

Meski sudah berusaha memperbaiki kondisi warung, termasuk dengan meminta saudara-saudara yang bekerja di warung untuk memperhatikan kebersihan, usaha untuk bangkit kembali terasa sangat berat.


"Gua benci sama diri gua sendiri, sama adek-adek gua, sama saudara-saudara gua," katanya sambil menahan tangis.


Kebersihan memang menjadi salah satu prioritas bagi Bang Madun.


Namun takdir berkata lain saat usahanya harus menerima sorotan negatif yang begitu besar.


Bang Madun juga bercerita bahwa sejak insiden itu, dia merasa kehilangan segalanya, bahkan tidak memiliki tabungan untuk bertahan.


"Hampir satu tahun gua enggak punya tabungan," ucapnya.


Demi memperbaiki keadaan, ia memutuskan untuk meminjam uang dari bank, bahkan dengan utang sebesar Rp250 juta. 


"Gua pinjem Rp250 juta, sekarang gua masih punya utang," kata Bang Madun, menambahkan bahwa uang tersebut ia gunakan untuk memperbaiki warung dan membayar biaya hidup sehari-hari.


Tak hanya berdampak pada dirinya, bisnis yang bangkrut juga berimbas pada keluarganya.


Banyak saudara yang menggantungkan kehidupan mereka pada warung makan tersebut dan Bang Madun merasa bertanggung jawab untuk membantu mereka, meskipun itu berarti harus berutang ke banyak tempat. 


"Gue bela-belain punya utang di tukang ikan, tukang sayuran, bela-belain minjem ke bank," ujarnya dengan penuh perjuangan.


Puncaknya, bangkrutnya usaha tersebut memaksa Bang Madun untuk merumahkan sembilan orang karyawan karena tidak mampu membayar gaji mereka.


"Lo udah matiin rezeki sembilan orang. Puas lo udah?" kata Bang Madun, menunjukkan betapa dalamnya luka yang ditinggalkan oleh ulasan tersebut pada hidupnya.


Cerita Bang Madun menjadi pelajaran tentang betapa besar pengaruh media sosial dan review online, yang bisa membawa dampak positif tetapi juga bisa menghancurkan usaha kecil yang sangat bergantung pada reputasi.


Ulasan dari food vlogger, meskipun dimaksudkan untuk memberikan informasi, sering kali memiliki dampak yang tidak terduga, terutama bagi usaha kecil yang belum tentu siap menerima sorotan besar.


Ahmad Yani, atau yang lebih dikenal dengan nama Nyak Kopsah, adalah sosok yang sangat dikenal di dunia kuliner, khususnya dalam usaha warung makan Madun Oseng Nyak Kopsah yang terletak di Cipondoh, Tangerang.


Seiring dengan perjalanan usahanya, Nyak Kopsah telah menjadi salah satu ikon kuliner Betawi yang cukup populer di kalangan masyarakat, terlebih setelah dirinya viral di media sosial berkat keunikannya dan karakter ibu-ibu Betawi yang ceplas-ceplos.


Madun memulai kariernya sebagai seorang koki di sebuah hotel, yang memberikan bekal pengalaman dalam dunia kuliner. Namun, ia tidak berhenti di situ.


Pada tahun 1998, ia memutuskan untuk membuka usaha kuliner sendiri dengan warung tenda yang sederhana di pinggir jalan.


Usahanya yang berawal dari hal kecil tersebut kemudian berkembang menjadi warung makan yang dikenal dengan menu khas Betawi, seperti oseng-oseng ati ampela dan nasi goreng Betawi, yang menjadi favorit banyak pelanggan.


Warung makan yang kini dikenal dengan nama Madun Oseng Nyak Kopsah telah beroperasi lebih dari 25 tahun, dan seiring waktu berkembang pesat.


Selain makanan yang lezat, Nyak Kopsah juga dikenal dengan karakter unik dan ceplas-ceplos yang menjadi ciri khas dalam berinteraksi dengan pelanggan, serta kontribusinya dalam menciptakan banyak lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.


Kesuksesannya dalam mengelola warung makan ini juga membantunya untuk membiayai pendidikan anak-anaknya.

WARUNG NYAK KOPSAH BANGKRUT,- Nasib Warung Nyak Kopsah di Cipondoh, Kota Tangerang, Banten yang kini terancam gulung tikar setelah direview oleh food vlogger. (YouTube dr Richard Lee / Instagram @makanlurrr)

Di balik kesuksesannya, Madun merupakan seorang pria yang sudah menikah dan merupakan ayah dari lima anak. Sayangnya, dua dari anak-anaknya telah meninggal dunia.


Meskipun demikian, Madun tetap berusaha untuk memberikan kehidupan yang layak bagi keluarganya, baik dalam hal finansial maupun pendidikan.


Madun juga memiliki latar belakang seni yang sangat kental, yang diturunkan dari kakeknya, Haji Jengkur, seorang seniman terkenal.


Warisan seni tersebut tampaknya mempengaruhi gaya hidup dan pandangannya terhadap dunia, serta memberikan pengaruh dalam interaksinya dengan banyak orang.


Pada tahun 2023, warung makan Madun Oseng Nyak Kopsah viral setelah mendapat ulasan dari beberapa food vlogger, yang menyoroti kebersihan dan rasa makanannya.


Meski awalnya warung ini terkenal karena kualitas makanan dan keunikan Nyak Kopsah, setelah review yang kurang baik tersebut, warung Madun mengalami penurunan jumlah pelanggan signifikan.


Bahkan Bang Madun harus menghadapi kebangkrutan dan utang yang besar. Namun, perjuangannya untuk bangkit kembali dan memperbaiki usaha menunjukkan dedikasi dan semangat yang luar biasa.


Madun tidak hanya dikenal sebagai pemilik warung makan, tetapi juga sebagai sosok yang turut berkontribusi dalam perekonomian lokal dan sosial di sekitarnya.


Dengan lebih dari 25 tahun mengelola usaha kuliner, warung ini telah menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk menikmati hidangan Betawi yang khas. (*)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter