infoselebb.my.id: Berubah Semenjak Bertemu Sarwendah, Betrand Peto Kenang Masa Naik Angkot ke Sekolah: Rp 2 Ribu - LESTI BILLAR

Berubah Semenjak Bertemu Sarwendah, Betrand Peto Kenang Masa Naik Angkot ke Sekolah: Rp 2 Ribu

Posting Komentar

Kehidupan penyanyi Betrand Peto berbalik 180 derajat usai bertemu Sarwendah dan Ruben Onsu.


Sebelum terkenal sebagai penyanyi solo seperti saat ini, lelaki asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu hanya merupakan anak dari keluarga sangat sederhana.


Semenjak diangkat anak oleh Ruben dan Sarwendah yang kala itu masih suami-istri, Betrand merasakan gemerlap ibu kota.


Kariernya ditopang dan didukung penuh oleh orang tua angkatnya hingga kini jadi penyanyi naik daun.


Namun demikian, Betrand atau yang akrab disapa Onyo itu tak melupakan masa lalunya.


Onyo kembali mengenang masa kecilnya bersama sosok kesayangannya, yakni sang oma.


Sang Oma kata Onyo adalah orang yang memberi pelajaran berharga padanya agar tak menyerah pada keadaan meski dirasa begitu sulit.


“Dulu kalau mau dapat Rp2 ribu itu harus jualan kue atau ikan dulu dari pagi sampai malam,” kata Betrand Peto.


“Kalau dulu istirahat sekolah bukan buat main, tapi ke hutan cari buah (untuk dijual),” ujar Betrand Peto saat jadi bintang tamu acara Rumpi No Secret, Minggu (23/3/2025).


Pemilik nama asli Alfonsus Toribio Tenkudi itu harus pintar-pintar membagi waktu antara sekolah dan bekerja. Sebab, dulu Onyo harus berjuang lebih keras dulu untuk sekadar mendapatkan apa yang ia inginkan, meski bukan barang mewah.


“Zaman dulu di daerah aku dari tempat aku ke sekolah jauh banget, mungkin hampir setengah jam lebih jalan kaki,” kata Onyo.


“Kalau naik angkot itu harus punya modal dulu Rp2-3ribu, itu juga yang punya angkot sudah meringankan, ‘buat kamu Rp2 ribu saja’,” ujar Onyo mengutip ucapan sang sopir.


Demi berhemat, Onyo mengaku jarang sekali jajan. Sebab ia tau jika hal itu bisa memangkas uang hasil kerja kerasnya berjualan kue atau ikan. Sebaliknya, Onyo kerap membawa bekal berupa buah apel yang biasanya diberikan oleh tetangga atau saudara yang datang.


Mirisnya, Onyo punya cara tersendiri saat akan menyantap buah apel yang menjadi bekalnya. Rupanya, Onyo tak langsung menghabiskan satu buah apel yang ia bawa, melainkan memakan kulitnya lebih dulu, sampai ia benar-benar merasa kenyang.


Sisangnya, apel itu akan ia makan di malam hari, sebagai pengganjal rasa lapar. Kebiasaan itu, kata Onyo, ia lakukan terus-menerus tanpa banyak orang yang tau.


“Demi berhemat aku makan apel mulai dari kulitnya dulu, sampai aku kenyang dulu, baru sisanya aku makan buahnya saat malam,” kata Onyo mengenang masa-masa sulitnya.


“Pas sampai Jakarta itu sehari aku habis 5 kg apel, kalau habis, minta beliin bunda (Sarwendah) lagi,” kata Onyo.


Kata Onyo, ia tak melulu menjajakan kue, buah atau ikan. Terkadang, jika Omanya sedang benar-benar sehat, biasanya ia membuat bapao yang nantinya akan dijajakan oleh Onyo.


Harga jual sebuah bapao juga tak seberapa. Onyo mengaku bisa menyisihkan dua sampai tiga ribu Rupiah untuk sekali berdagang bapao. Itu pun sudah membuat Onyo banyak-banyak bersyukur.


“Aku jualan kue bapao harganya seribu, bawa 100 biji, bawa ke rumah Oma kadang Rp93 ribu, kasih ke Oma Rp90 ribu, Rp3 ribu ke aku, karena kadang ada yang beli minta bonus,” kata Onyo.


“Uang jajan (harian) gak ada, paling sama teman sharing makanan bekel pisang,” katanya.

PELUK SOSOK OMA - Momen Betrand Peto bertemu sang oma dari capture Youtube, Minggu (23/3/2025).


Jika dicermati, kisah hidup Onyo yang dulu jelas berbanding terbalik dengan kehidupannya kini. Sekarang, Onyo sudah bisa bernapas lega karena memiliki kehidupan jauh lebih baik dan nyaman.


Meski begitu, Onyo tak mau melupakan jasa sang Oma, yang sudah mendampinginya sejak ia kecil. Sang Oma jugalah yang mengajarkan Onyo untuk selalu bersyukur dan berjuang untuk menjalani hidup. Makanya, Onyo tak pernah melupakan sosok salah satu perempuan yang paling ia sayang itu.


“Oma itu orang yang sangat baik, perhatian, sangat ngerti aku banget, dulu aku anak yang jarang main sama teman, karena jualan, sekolah, cari makanan ternak, cari kayu di hutan, kalau main sama teman itu di rumah,” kenang Onyo.


“Oma selalu kasih semangat jangan malu untuk jualan, kalau gak jualan itu nanti kita mau makan apa,” kenang Onyo.


“Aku pengin Oma dan Opa sehat, kalau aku sukses, Oma dan Opa harus tetap ada di samping aku, selalu ajarkan yang terbaik, ajarkan arti uang seribu Rupiah,” kata Onyo.


“Terimakasih doa dan bekal bapaunya akan aku ingat terus. Makanya ketika aku datang ke Jakarta, orang yang gak terima itu Oma dan Opa, Oma gak terima karena gak ada yang temani dia lagi, anak-anaknya udah dibawa orang, sudah punya suami,” katanya.


Dapat Izin Sarwendah Pacaran


Seperti diketahui, penyanyi yang akrab disapa Onyo baru saja merayakan ulang tahun ke-20. Ulang tahun kali ini, Onyo mendapatkan kado sebuah mobil listrik mewah dari Sarwendah. Selain itu, Sarwendah juga memberikan beberapa baju serta kalung salib untuk anaknya tersebut.


Sebagai seorang ibu, Sarwendah pun mengaku tak pernah melarang Onyo jika ingin berpacaran. Rupanya, Onyo juga seringkali curhat ke Sarwendah tentang teman perempuannya nih, Sobat Grid.


"Aku dari kemarin sudah bilang, dia mau dekat sama cewek, dia mau pacaran. Dia juga nanya-nanya kok "Bun cewek ini cakep nggak bun?" gitu," ujar Sarwendah di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat pada Jumat (15/3/2025) malam.


Tak pernah melarang, Sarwendah hanya berharap putra sulungnya tersebut tahu batasan saat menjalin hubungan asmara. Tak hanya itu, ia juga berharap agar anaknya bisa bertanggung jawab atas pilihannya.


"Aku udah bilang sama dia boleh asal tahu batasan, tanggung jawab, tahu apa yang boleh apa yang tidak," ujar Sarwendah.


Sarwendah pun menegaskan jika Betrand diperbolehkan untuk berpacaran, namun tak lupa akan tujuannya. Terutama agar pekerjaan dan kuliah tidak terbengkalai selama berpacaran.


"Kalo suatu saat Onyo sama cewek ya harus tetap ingat sama tujuan Onyo. Jangan sampai orang bilangnya bucin (budak cinta) terus kerjaannya terbengkalai semuanya, kuliahnya terbengkalai," sambungnya.


Memasuki usia Onyo ke-20 tahun, Sarwendah pun memberikan harapan untuk putranya tersebut. Ia berharap agar Onyo menjadi anak yang bertanggung jawab dan bisa menjadi terang untuk orang-orang di sekitarnya.


"Semoga menjadi anak yang jujur, tanggung jawab, dan bisa menjadi terang untuk sekitarnya," ungkap Sarwendah. (*)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter