Lagi-lagi Firdaus Oiwobo kembali menjadi sorotan imbas ulahnya.
Setelah mengaku keturunan sultan, Firdaus Oiwobo kini disorot lantaran pakaian yang digunakannya.
Bagaimana tidak, Firdaus Oiwobo mengenakan pakaian seragam mirip milter jenderal 5.
Pasalnya pakaian yang dikenakan Firdaus itu, terlihat memiliki banyak atribut termasuk bintang 5.
Dilansir dari TribunNewsBogor Senin (24/2/25), Firdaus muncul mengenakan jas berwarna biru.
Di jas biru itu juga terdapat banyak lencana, termasuk bintang 5 yang terpasang diseragamnya.
Hal kontrovesi yang dilihat publik terhadap seragam Firdaus adalah baret ala militer berwarna ungu berbintang lima.
Penampilan Firdaus dengan seragam ala militer rupanya bukan yang pertama dilakukan.
Sebelumnya, ia pernah menggunakan seragam berwarna Army lengkap dengan lima bintang.
Penggunaan seragam oleh Firdaus dengan desain menyerupai kepolisian maupun militer berujung kecaman.
SOSOK FIRDAUS OIWOBO -- Tangkapan layar YouTube Grid,id.. Sosok Firdaus Oiwobo Kuasa hukum Razman Nasution yang belakangan viral (Grid.ID)
Sadar mendapat sorotan lantaran seragamnya itu, Firdaus pun bereaksi.
Firdaus lantas mengungkap bahwa seragamnya itu merupakan filosofi dari hukum.
"Jadi saya jelaskan bahwa bintang 5 ini adalah filosofi dari hukum itu adalah panglima. Pangkal lima, lima bintang," ujarnya dikutip dari Youtube Akal Sehat 86.
Terkait, bintang lima yang terpasang, ia beralibi bahwa tata letak penempatannya berbeda.
"Ini bintangnya tujuh penjuru, bukan bintang jenderal kaya polisi atau TNI nih. Ini bintangnya tujuh penjuru," jelasnya.
Ia pun bercerita makna yang terdapat diseragamnya.
"Filosofinya dalam hukum, anda bisa menggali segala penjuru untuk mencari keadilan, agar menemukan kepastian hukum," ungkapnya.
Ketahuan Bohong
Sementara itu, Firdaus menyebut dirinya merupakan keturunan sultan hingga mendapat hadiah berupa gunung Parung dari kliennya.
Lantaran ingin membuktikan hal tersebut, YouTuber Stefano Sanjaya mencoba membuktikan klaim tersebut dengan mendatangi empat gunung di wilayah Parung, yakni Gunung Kapur, Gunung Suling, Gunung Munara dan Gunung Dago.
Dilansir dari YouTubenya, Stefano pertama kali mengunjungi gunung Kapur.
Sejumlah penjaga yang ditemui juga menyatakan bahwa gunung yang terdapat pemandian air panasnya tersebut bukan milik perorangan, melainkan milik pemerintah daerah.
"Punya perorangan? Bukan yang punya Firdaus Firdaus itu?" tanya Stefano kepada salah satu petugas di sana.
"Bukan, punya Pemda," tegas sang petugas.
Beralih ke lokasi kedua, Gunung Suling, Stefano juga tidak menemukan bukti yang menunjukkan bahwa lokasi itu milik Firdaus Oiwobo.
"Kenal yang yang namanya Firdaus nggak, Bu? Ada nggak di sini yang punya tanah yang namanya Firdaus?"
Lalu warga yang ditanyai tersebut terang-terangan mengaku tak tahu sosok Firdaus.
Stefano bahkan menyebut bila tanah di lokasi gunung Suling itu terlalu mahal.
Di lokasi berikutnya, Gunung Muria dan Gunung Dago, sejumlah penjaga yang dikonfirmasi menyatakan bahwa lokasi tersebut bukan milik Firdaus Oiwobo.
"Wisata alam Gunung Dago, jadi pemandangan, ada flying fox, ayunan gantung," tutur seorang petugas.
"Bukan yang punya Firdaus itu?" tanya Stefano.
Lagi-lagi pertanyaan Stefano dijawab dengan tidak oleh petugas, "Bukan."
Mendengar pengakuan dari warga sekitar, netizen pun menyimpulkan bila Firdaus Oiwobo ini bohong perihal kepemilikan gunung Parung.
Sebelumnya, Firdaus blak-blakan menyebut dirinya memiliki Gunung Parung.
Tak main-main, Firdaus mengaku bisa menggugat siapapun yang membangun rumah dan berkegiatan di atas tanahnya yang diklaim seluas 110.000 hektar tersebut.
Publik lantas dibuat penasaran asal usul Firdaus bisa memiliki Gunung Parung.
Rupanya diakui Firdaus dirinya memiliki Gunung Parung lantaran diberikan oleh Cucu Raja Banten.
"Saya mendapatkan separuh dari 110.000 hektar tanah tersebut dari klien saya yang bernama Raden Ngabei, cucu dari Raja Banten," ujarnya dilansir dari TikTok kabarnetizen 62.
Ia mengklaim bahwa telah memiliki surat penetapan dan putusan pengadilan terkait kepemilikian gunung tersebut.
"Verponding nomor 3 dan nomor 9 itu jumlahnya sekitar 110.000 hektar itu sudah ada surat penetapan dan putusan pengadilan," ujarnya.
Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News
Posting Komentar
Posting Komentar