Nasib Agus Salim uang donasi yang seharusnya diberikan padanya justru dialihkan ke Nusa Tenggara Timur.
Uang sebesar Rp1,3 miliar itu diberikan pada para korban bencana alam di Lewotobi, NTT.
Mengetahui hal ini, Agus Salim mengaku kecewa.
Dia pun meminta pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang pertama kali memberikannya donasi.
Menurut Agus, mereka telah melanggar perjanjian.
Sejak awal sudah ada perjanjian dengan Bu Marlina, yang menyatakan bahwa uang donasi tersebut dititipkan untuknya, Agus merasa kecewa.
"Saya kecewa, ya. Dari awal sudah ada perjanjian yang dijelaskan Bu Marlina kepada saya, bahwa uang itu dititipkan untuk saya. Tapi kenapa hari ini tiba-tiba ada kabar mau dialihkan?” ujar Agus.
Terkait donasi tersebut, kini Agus meminta pertanggungjawaban dari Denny Sumargo, Gerry dan Novi.
Ia mengungkapkan bahwa janji-janji yang diberikan oleh mereka hingga kini belum terpenuhi.
Agus menilai ketiganya menipu dirinya.
"Pertanggungjawaban ucapan kalian, dari Bang Densu, Pak Garry, dan Teh Novi. Kalian semua janji untuk Agus, tetapi satu pun belum ditepati. Janji kalian hancurkan fisik Agus, mental Agus, sampai sekarang kalian menipu semuanya," tutur Agus dengan tegas.
Bahkan Agus mengaku sudah mencabut laporan yang ada di Farhat Abbas, namun ini yang diterimanya.
"Agus sudah mencabut laporan yang ada di Pak Farhat, tetapi kalian tega memperlakukan orang buta seperti Agus,” tambahnya.
Agus Salim di rumah duka Alvin Lim di Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, pada Senin (6/1/2025). ((KOMPAS.com/Revi C Rantung))
Sebagai informasi, uang donasi yang dikumpulkan untuk Agus Salim telah menjadi sumber sengketa selama beberapa bulan terakhir.
Rencana pengalihan penerima donasi ini pertama kali diungkapkan oleh Novi dan Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan, Garry Julian, melalui kanal YouTube Denny Sumargo.
Uang Donasi Resmi Diserahkan ke NTT
Akhir polemik soal uang donasi Agus Salim Rp1,3 miliar akhirnya resmi diserahkan ke korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Saat ditemui, Denny Sumargo mengungkapkan bahwa dirinya sudah ikut mendukung upaya penyelesaian kisruh donasi Agus Salim.
Sama seperti hal yang disampaikan oleh Pratiwi Noviyanthi alias Novi dan Gerry selaku ketua baru Yayasan Peduli Kemanusiaan baru-baru ini dalam podcast YouTube Denny Sumargo.
"Jadi saya udah mendukung upaya penyelesaian donasi, dan terakhir saya sudah publikasi di YouTube saya," ucap Denny Sumargo, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Minggu (5/1/2025).
Denny mengatakan, semua soal donasi sudah dijelaskan dalam podcastnya bersama Novi dan Gerry.
Termasuk juga persoalan rekaman yang bocor antara Denny dengan Farhat soal Novi.
"Semua sudah cukup jelas di sana, termasuk suara saya sama FA (Farhat Abbas) yang bocor. Dan sudah dijelaskan sama Gerry dan Novi, bahwa semua baik-baik aja," ujarnya.
Dengan demikian, Denny pun menyebut dirinya hari ini ikut pergi ke NTT untuk menyelesaikan soal donasi.
"Oleh karena itu saya berangkat dengan ketua yayasan yang baru, Gerry bersama dengan timnya, untuk menyelesaikan masalah donasi ini," jelasnya.
Sementara Gerry juga menyebutkan bahwa dirinya dan Densu hari ini, berangkat ke NTT menyerahkan uang donasi tersebut.
"Jadi hari ini kita mau ke NTT realisasi bantuan berupa barang dan infrastuktur," kata Gerry.
Sebelumnya, Pratiwi Noviyanthi menyerahkan uang donasi Agus Salim Rp 1,3 Miliar ke korban bencana alam.
Teh Novi mengungkap bahwa awalnya, ia berencana untuk mendepositkan sisa uang donasi ke rumah sakit untuk membantu kelanjutan perawatan Agus Salim.
Nahas, Agus Salim tak menunjukkan itikad baik dan tidak pernah datang ke rumah sakit meski berkali-kali dihubungi oleh pihak Teh Novi.
"Kita sudah berbaik hati untuk menawarkan berkali-kali. Bahkan, kita bersurat. Bahkan, kita bilang kita depositkan ke rumah sakit JEC. Berapa nominalnya kita depositkan, dipakai," ungkap Novi di kanal YouTube Denny Sumargo, Jumat (3/1/2025).
Pablo Benua juga tak keberatan dengan keputusan yang dibuat lantaran pihak donatur ingin uang donasi bisa dimanfaatkan untuk mereka yang benar-benar membutuhkan uluran tangan.
"Kalau uang tersebut akan dialihkan ke penerima manfaat lain, tentunya kami semuanya para kuasa hukum donatur, beserta para donatur, sejak awal memang itu yang kami inginkan. Kami setuju sekali," timpal Pablo Benua dalam diskusi tersebut.
Seperti diketahui, pihak Agus dan Yayasan Teh Novi sempat berseteru lantaran polemik uang donasi Rp1,3 miliar.
Agus korban penyiraman air keras diketahui menggunakan uang donasi Rp 98 Juta untuk membayarkan utang Wawa saudaranya.
Mengetahui Agus tidak segera melakukan pengobatan mata dan masih menggunakan BPJS, Teh Novi selaku pencetus donasi pun menarik kembali uang Rp 1,3 Miliar dari Rp 1,5 Miliar yang terkumpul.
Agus sempat melaporkan Teh Novi hingga masalah bertambah rumit. Para donatur bahkan sepakat menarik donasinya kembali hingga Agus terancam kehilangan bantuan.
Kini uang donasi akan disalurkan ke pihak ketiga yakni para korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT). (*)
Posting Komentar
Posting Komentar