infoselebb.my.id: Gus Miftah Ungkit Viral Penjual Es Teh, Bahas Nasib Kyai Usman Kehilangan 40 Jadwal Dakwah: Kasihan - LESTI BILLAR

Gus Miftah Ungkit Viral Penjual Es Teh, Bahas Nasib Kyai Usman Kehilangan 40 Jadwal Dakwah: Kasihan

Posting Komentar

Pendakwah Miftah Maulana atau lebih dikenal Gus Miftah menjadi sorotan usai teriaki penjual es teh saat acara pengajian Magelang Bersholawat, 20 November 2024. 


Gus Miftah viral di media sosial dinilai mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji. 


Fatal imbas sikapnya pada penjual es teh, Gus Miftah sampai mundur dari Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto. 


Awal tahun 2025 ini, Gus Miftah kembali disorot gegara ungkit soal penjual es teh. 


Gus Miftah baru-baru ini membicarakan nasib rekannya, yakni KH Usman Aliyang ikut tertawa saat dirinya meneriaki penjual es teh. 


Hal itu disampaikan Gus Miftah saat mengisi ceramah di Yogyakarta, 24 Januari 2025.


Menurut Gus Miftah, rekan pendakwahnya, KH Usman Ali sampai kehilangan job gara-gara tertawa.


Bukannya menarik simpati warganet, bahasan Gus Miftah itu justru kembali menuai hujatan dari warganet.


Video aksinya Gus Miftah itu viral dibagikan akun Instagram @fakta.indo, dikutip Tribunjabar.id, Kamis (30/1/2025).


Dalam video itu, tampak Gus Miftah duduk bersama sejumlah tokoh, termasuk Habib Zaidan di sampingnya.


Gus Miftah mengenakan kopiah hitam lengkap dengan kaca mata khasnya.


Dalam penggalan video itu, Gus Miftah mendadak membahas insiden viral.


Sontak sejumlah tokoh, termasuk Habib Zaidan hingga penonton terdengar riuh tertawa.


Lalu, ia pun membahas KH Usman Ali yang tertawa saat insiden viral yang juga menyorotinya.

GUS MIFTAH VIRAL - Gus Miftah ketika mengumumkan mundur sebagai Utusan Khusus Presiden Jumat (6/12/2024). Kini Gus Miftah kembali disorot karena mengungkit nasib temannya. (TribunJogja.com/Hamim Thohari)

“Gak usah guyon (bercanda) nanti kalau ketawa viral, kayak Kyai Usman, kasihan tuh.”


“Lah iya, gara-gara ketawa ngakak, jadwalnya hilang 40, itu yang ketawa di samping saya,” ujar Gus Miftah bercanda.


Kemudian Gus Miftah mengingatkan jemaah bahwa tertawa di depan publik bisa berisiko.



Namun, Gus Miftah sambil menirukan gestur KH Usman Ali yang menertawakan penjual es teh.


Tingkah Gus Miftah itu kembali mendapat tertawaan dari jajarannya dan penonton.


Gus Miftah menyebut insiden tertawa itu membawa luka.


Namun, ia mengungkap bahwa semua mempunyai rezeki masing-masing.


“Jadi ketawa membawa luka, gak apa-apa, rezekinya masing-masing,” tambah Gus Miftah.


Meski membahas mengasihani nasib rekan pendakwahnya, aksi Gus Miftah itu justru mendapat sorotan dari waragnet.


Tak sedikit warganet kembali menghujat Gus Miftah yang dinilai tak berubah dan tak introspeksi diri.


Berikut beragam komentar warganet.


oreo_syusyu

“40 jadwal jualan agama ilang, hahahahha”


__eleanor__979

“Bukannya intropeksi diri malah seakan'' nyalahin nitizen,kayak Gini ko Masih ada yg dengerin ceramahnya”


nafanc

“Ternyata orangnya ngga berubah.”


masadit31

“Jadwal cari duitnya ilang, bukan jadwal dakwah”


_avnt_

See??? Gak akan berubah karena emg sifat aslinya gt, silahkan yg masih mau muja2 terus biar makin kaya dia wkwkwk”


luftiaditya

“Sekelas "gus" punya pola pikir playing victim?,” tulis beragam komentar warganet.


Diberitakan Tribun Jatim sebelumnya, video pengajian di Lapangan Soepardji, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024 menjadi viral.


Pada video itu juga terlihat KH Usman Ali terlihat ikut tertawa terbahak-bahak ketika Miftah Maulana melontarkan guyonan yang dinilai tidak pantas oleh warganet.


"Es tehmu seh okeh ra? (Es teh mu masih banyak?) Masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh)," ucap Miftah Maulana.


Selain KH Usman Ali, beberapa tokoh agama yang berada di atas panggung itu juga ikut tertawa.


Lantas, siapakah sosok KH Usman Ali?


Dilansir dari maarifnujateng.or.id, KH Usman Ali merupakan pendiri pondok pesantren (Ponpes) Al-Huda di Dusun Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. 


KH Usman Ali lahir di Dusun Gedongan, Gondosari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, pada 5 Juli 1975.


Ia juga dikenal sebagai salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Magelang.


KH Usman Ali menamatkan pendidikan formalnya hingga setara MTs, kemudian melanjutkan di Ponpes API Tegalrejo, Magelang, selama 13 tahun.


Saat mendirikan Ponpes Al-Huda pertama kali, KH Usman Ali mengawalinya dengan empat santri yang merupakan tetangganya sendiri.


Hingga akhirnya, KH Usman Ali pun membesarkan ponpesnya dengan mendirikan TPA Al-Huda untuk anak-anak usia dini hingga remaja.


Seiring berjalannya waktu, Ponpes Al-Huda pun semakin besar dengan bertambahnya tingkatan pendidikan.


Hingga kini, Ponpes Al-Huda sudah memiliki 700 santri. (*)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter