Selebgram Shella Saukia ngamuk dan melabrak kreator konten Dokter Detektif (Doktif) pada Jumat (16/1/2025).
Nama Dokter Detektif, atau dikenal dengan Doktif, tengah menjadi perbincangan setelah berselisih dengan selebgram Shella Saukia baru-baru ini.
Permasalahan ini bermula saat Doktif mengulas produk skincare milik Shella.
Dalam ulasannya, Doktif menemukan adanya produk tanpa keterangan tanggal kedaluwarsa, komposisi, dan izin edar.
Menanggapi hal tersebut, Shella meminta penjelasan dan bahkan mendatangi Doktif, seperti yang terlihat dalam video yang belakangan ini viral.
Beberkan CCTV Video saat Dilabrak
Doktif dilabrak oleh Shella bersama teman-temannya di sebuah rumah makan di daerah Jakarta pada 17 Januari 2025 malam.
Dalam video yang viral, Shella terlihat meminta penjelasan kepada Doktif dan marah-marah, mempertanyakan dari mana produk tersebut diperoleh.
Terbaru, Doktif membeberkan rekaman CCTV yang menunjukkan detik-detik Shella bersama rombongannya datang dan melabraknya.
“Ini yang di dalam ya. Kalian lihat dari pintu yang terbuka, mereka datang. Kita sebenarnya mau pulang, guys, memang kita mau pulang,” kata Doktif dalam konferensi pers di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025) malam.
Sambil menunjukkan bukti CCTV tersebut, Doktif juga menyebut bahwa ada pihak dari rombongan Shella yang mengaku sebagai aparat penegak hukum.
“Masih ada pengunjung di dalam, tapi pintunya ditutup. Mereka mengaku polisi, ya. Tuh, mereka. Mereka juga meminta pelayan restoran untuk memanggil polisi. Jelas sekali, pengunjung merasa tidak nyaman,” tutur Doktif.
Selain itu, Doktif menambahkan bahwa mereka sampai mematikan lampu restoran, yang membuatnya bingung.
Doktif dalam konferensi pers yang digelar di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025).
Lapor Polisi
Atas insiden tersebut, Doktif memutuskan untuk mengambil langkah hukum dengan melaporkan Shella ke polisi.
Melalui kuasa hukumnya, Haryadi Harding, pihak Doktif melaporkan Shella atas dugaan pemaksaan disertai ancaman kekerasan.
“Terkait dengan insiden pada tanggal 17 Januari malam itu, mungkin masyarakat sudah melihat rangkaian peristiwa yang beredar di media sosial,” ujar Haryadi.
“Terkait peristiwa itu, kami sudah membuat laporan polisi terhadap beberapa terlapor dengan inisial SS, AE, AA, HR, dan I. Saat ini, laporan sudah masuk di Polda Metro Jaya terkait dugaan pemaksaan disertai ancaman kekerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 335,” tambah Haryadi.
Masih Ada Laporan Susulan
Lebih lanjut, Dokter yang identitasnya disembunyikan dengan topeng ini juga menegaskan bahwa akan ada beberapa nama tambahan yang segera dilaporkan.
“Jadi semuanya akan kena. Satu rombongan mereka semua akan Doktif laporkan,” tegasnya.
“Nama-nama yang diketahui pada saat kejadian, itu sudah dilaporkan. Tapi ada beberapa nama lain yang pasti akan menyusul,” tambah Doktif. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar