infoselebb.my.id: Aktor Choky Andriano Sayangkan Nanang Gimbal Bunuh Sandy Permana: Keduanya Teman Baik Saya - LESTI BILLAR

Aktor Choky Andriano Sayangkan Nanang Gimbal Bunuh Sandy Permana: Keduanya Teman Baik Saya

Posting Komentar

Pemain sinetron kolosal Choky Andriano turut berbelasungkawa atas apa yang terjadi dengan rekan seprofesinya, Sandy Permana dan Nanang Gimbal.


Choky Andriano tak menyangka Nanang Gimbal bisa menghabisi nyawa Sandy Permana, atas permasalahan yang terjadi diantara keduanya.


Choky Andriano mengakui mengenal dekat sosok Sandy Permana dan Nanang Gimbal, seorang artis dan kru yang dimana ia sempat terlibat dalam satu project sinetron yang sama.


"Pertama saya turut berbelasungkawa atas yang terjadi antara Sandy dan Nanang, keduanya teman saya dan saya kenal baik. Saya sangat kaget mendengar kabar Nanang menghabisi nyawa Sandy," kata Choky Andriano ketika ditemui di kawasan Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (19/1/2025).


Choky menyayangkan aksi Nanang Gimbal yang gelap mata menghabisi nyawa artis kolosal tersebut, setelah Sandy melakukan aksi meludahi Nanang.


"Ya pasti ada sebab dan akibat atas kejadian ini. Tapi saya menyayangkan langkah Nanang atas kejadian ini, gak dibenarkan lah. Tapi mau bagaimana ini sudah terjadi," ucapnya.


Choky pun mencari tahu kejadian yang sebenarnya kepada rekan kru dan artis yang tinggal satu komplek dengan Sandy dan Nanang.Choky menyebut permasalahan antara Sandy dan Nanang sudah terjadi sejak 2019. Baik dari masalah lingkungan atau kepribadian mereka, yang tidak disukai satu sama lain.


"Sampai akhirnya emosi Nanang memuncak dan menghabisi nyawa Sandy. Ya ada beberapa masalah yang terjadi sebenarnya, cuma puncak emosinya ya kemarin itu (Nanang bunuh Sandy)," jelasnya.


Rasa tak menyangka Choky terhadap Nanang yang berani membunuh Sandy dengan menusuk sang artis, karena kepribadian Nanang selama satu project dengannya sangat baik.


"Nanang tuh orang baik dia, satu project sama saya aja dia baik banget. Kadang saya bengong aja, saya ditawarin kopi sama dia," ungkapnya.


"Kalau Sandy saya kenal ya satu angkatan sama saya lah. Saya juga kenal dia, kalau Sandy ke saya sih dia baik ya," sambungnya.


Choky Andriano tak mau bicara banyak perihal kepribadian Sandy Permana dan Nanang Gimbal, karena ia menghormati keduanya sebagai teman kerja.


"Ya mereka berdua teman saya. Saya pun sudah kirim sedikit rezeki baik ke keluarga Nanang dan Sandy setelah kejadian, buat membantu kehidupan mereka. Karena Anak-Anak mereka terlantar setelah kejadian," ujar Choky Andriano. 


Nanang Gimbal Pembunuh Sandy Permana Pernah Kerja jadi Kru Film


Terungkap masa lalu Nanang Gimbal pembunuh aktor sinetron Sandy Permana, pernah menjadi kru film. 


Seperti diberitakan sebelumnya pria bernama Nanang Irawan menghabisi nyawa Sandy yang juga tetangganya sendiri di Perumahan Umum Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/1/2025).


 "Bahwa tersangka ini memang dulu kru film," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Jumat (17/1/2025).


Hanya saja, Wira menyebut Nanang Gimbal tidak berada dalam satu naungan rumah produksi dengan Sandy Permana.


"Tidak satu PH. Jadi merupakan kru film tapi tidak satu production house," ujar Dirreskrimum.


Di sisi lain, Polda Metro Jaya akan menggelar rekonstruksi pembunuhan setelah merampungkan pemeriksaan saksi-saksi tambahan.


"Untuk kegiatan rekonstruksi, nanti akan kami informasikan lebih lanjut ketika nanti kita sudah fix apabila pemeriksaan saksi-saksi tambahan lainnya sudah lengkap. Termasuk nanti apabila kita sudah melengkapi dari sisi visum," tutur Wira.


Dendam kesumat


Berdasarkan hasil penyidikan polisi, Nanang ternyata sudah lama menyimpan dendam kepada Sandy. 


Keduanya sudah bertetangga sejak 2017 di Perumahan Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.


"Selama bertetangga, hubungan antara tersangka dan korban tidak harmonis," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Kamis (16/1/2025).


Perseteruan antara Nanang dan Sandy bermula saat korban hendak mengadakan pesta pernikahannya pada 2019.


Ketika itu Sandy menebang pohon di pekarangan rumah Nanang dengan tujuan untuk mendirikan tenda. Namun, penebangan pohon itu dilakukan tanpa seizin tersangka.


"Namun tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah. Atas perbuatan korban tersebut, tersangka merasa sakit hati dan menyimpan dendam kepada korban," ujar Wira.


Setelah peristiwa tersebut, Nanang dan Sandy tidak pernah bertegur sapa satu sama lain. 


Pada 2020, Nanang menjual rumahnya yang berdekatan dengan kediaman Sandy. Nanang pindah ke blok lain, namun masih masih dalam satu perumahan yang sama dengan korban.


Perseteruan Nanang dan Sandy berlanjut pada Oktober 2024 saat rapat penurunan Ketua RT setempat yang diduga berselingkuh dengan warga sekitar.


Dalam rapat tersebut, Sandy terlibat cekcok mulut dengan istri Ketua RT. Saat itu, Nanang mencoba menegur Sandy.


"Tersangka menegur korban dengan kalimat 'nggak usah teriak-teriak, biasa aja'. Namun korban memelototi tersangka dan berkata kepada tersangka dengan kalimat 'lo bukan warga sini, nggak usah ikut-ikutan'," ungkap Wira.


Ketika itu Nanang hanya diam dan berusaha menenangkan diri. Hanya saja, perkataan Sandy membuat Nanang semakin dendam.


Sehari setelah rapat itu, korban melayangkan somasi kepada istri Nanang melalui pesan WhatsApp. Somasi itu berisi tuduhan yang bahwa Nanang mencoba menyerang Sandy saat rapat.


"Mendengar informasi dari istri tersangka tersebut, tersangka tidak menanggapinya namun menambah rasa benci tersangka terhadap korban," kata Wira.


Puncak kekesalan Nanang Gimbal terjadi pada Minggu (12/1/2025).


Saat itu tersangka sedang memperbaiki sepeda motor di pinggir jalan di depan rumahnya.


"Tersangka melihat korban mengendarai motor dari arah depan posisi tersangka duduk, kurang lebih berjarak 2-3 meter," tutur Wira.


Secara tiba-tiba, Sandy permana meludah ke arah Nanang Gimbal. Selain itu, korban juga menatap tersangka secara sinis.


Perlakuan Sandy membuat Nanang tersulut emosi.


Nanang pun mengambil pisau dari kandang ayam yang terletak di samping rumahnya.


"Kemudian tersangka berlari mengejar korban dengan maksud untuk melukai korban, serta meluapkan kekesalan yang selama ini tersangka pendam," ujar Dirreskrimum.


Nanang Gimbal lalu menusuk perut korban sebanyak dua kali.


Korban yang masih duduk di atas motor mencoba melakukan perlawanan dengan menangkis tusukan tersangka.


Setelahnya, Nanang kembali menusuk Sandy di bagian pelipis, kepala, leher, dan punggung hingga membuat korban terjatuh dari motor.


"Lalu korban menyelamatkan diri dengan cara berlari, dan tersangka juga melarikan diri ke arah persawahan yang menuju ke Jalan Raya Cibarusah dengan menggunakan sepeda motor," ungkap Wira.


Ketika sampai di area persawahan, tersangka turun dari motor dan meninggalkan kendaraannya di lokasi tersebut.


Nanang kemudian menumpang beberapa truk hingga tiba di wilayah Karawang, Jawa Barat.


Sempat buron selama dua hari, Nanang akhirnya ditangkap polisi di Karawang pada Rabu (15/1/2024).


Saat ini Nanang Gimbal mendekam di Rutan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.


Ia dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.


Istri Nanang Gimbal Minta Maaf ke Keluarga Mendiang Sandy Permana


Yulianti (46), istri Nanang Gimbal, tersangka pembunuhan aktor Sandy Permana (46) datang ke kediaman korban di komplek perumahan TNI/Polri, Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi pada Jumat (17/1/2025).


Yulianti melakukan itu untuk meminta permohonan maaf atas perbuatan suaminya tersebut.


Saat mendatangi rumah Sandy Permana, Yulianti hanya diterima oleh orangtua korban bersama anggota keluarga lainnya.


Sedangkan, istri Sandy bernama Ade Andriani tidak ada di rumah.


Yulianti hanya diterima ibu Sandy Permana, Noki, dan sejumlah anggota keluarga lain.


Dia mendapat sambutan hangat.


Yulianti bersama Noki pun duduk bersebelahan di lantai ruang tamu yang beralaskan karpet.


Tak lama kemudian, Yulianti langsung bersimpuh menyampaikan permintaan maaf atas tindakan suaminya yang telah menghilangkan nyawa Sandy Permana.


"Saya mau minta maaf ke keluarga korban, karena kemarin saya empat hari dibawa polisi, baru dipulangin kemarin hari Rabu," kata Yulianti menahan tangis.


Mendengar hal tersebut, Noki berusaha bisa tegar dan menerima permintaan maaf tersebut.


"Iya saya maafin sih, maafin," kata Noki.


Setelah menyampaikan permintaan maaf tersebut, Yulianti pun langsung pergi meninggalkan rumah Sandy Permana.


Pertemuan itu juga berlangsung singkat.


Sebelumnya, Sandy Permana pemain sinetron 'Mak Lampir' tewas ditusuk pada Minggu (12/1/2025) pagi.


Selang tiga hari kematian Sandy, polisi meringkus Nanang di wilayah Karawang pada Rabu (15/1/2025).


Dari keteragan kepolisian, saat periksa Nanang mengaku bahwa motifnya melakukan penusukan terhadap Sandy itu, karena sakit hati merasa direndahkan usai aktor itu menatapnya dengan sinis dan meludah ke arahnya.


Polisi menyatakan bahwa Nanang melakukan perbuatannya, karena emosi sesaat terhadap Sandy Permana.


Atas perbuatannya, Nanang disangkakan Pasal 354 tentang penganiayaan berat dan atau 338 tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (MAZ)


Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter