Inilah sosok Han Tengker, kakek Nagita Slavina yang tak banyak diketahui publik.
Tak banyak yang tahu, kakek Nagita Slavina atau ayah dari Gideon Tengker ini ternyata satu guru dengan Pramoedya Ananta Toer.
Gideon Tengker kerap mencuri perhatian, selain karena penampilannya yang nyentrik juga karena kedekatannya dengan para cucu.
Ia kerap menghabiskan waktu dengan kedua cucunya, Rafathar dan Rayyanza.
Kini latar belakangnya pun turut dikulik.
Gideon Tengker merupakan anak dari Han Tengker (ABJ Tengker) dan Marietje Rombot.
Sosok Gideon Tengker dan keluarga Raffi Ahmad dan Nagita Slavina (TribunStyle.com/kolase Instagram/@gideonljtengker//Instagram/@raffinagita1717)
Lantas siapa sosok Han Tengker?
Dilansir dari berbagai sumber, Han Tengker semasa hidupnya diketahui merupakan seorang non muslim.
Catat Tengker dan Nagita Slavina pernah foto di makam sang kakek.
Terlihat ada tanda salib di bagian nisannya.
Kakek Nagita Slavina ini bukanlah orang sembarangan.
Ia merupakan stenograf terkenal di Indonesia.
Sebagain informasi Stenograf merupakan orang yang punya kemampuan menulis ringkas dan cepat.
Menjadi seorang stenografer, Han Tengker memiliki guru bernama Eliezer Karundeng.
Eliezer Karundeng merupakan Bapak Stenografi Indonesia dan pencipta Sistem Karundeng punya banyak murid.
Dua dari muridnya yang terkenal yakni Pramoedya Anantan Toer dan Alexander Benjamnin Johannis Tengker.
Karier
Han Tengker dulunya bekerja sebagai steno reporter Parlemen Negara Indonesia Timur (NIT).
Ia mulai berkarier di NIT pada 1949.
Gideon Tengker ayah Nagita Slavina
Gideon Tengker ayah Nagita Slavina (Tribunnewsmaker/kolase)
Prestasinya cemerlang sebagai Steno.
DI tahun 1950 di Makassar, Han Tengker berhasil memecahkan rekor nasional penulis tercepat.
Han Tengker pernah juga menjadi stenografer di DPR RI.
Selain itu, ia juga merupakan pendiri kampus Akademi Maritim Indonesia (AMI).
Setelah AMI, Han Tengker mendirikan ASMI (Akademi Ilmu Sekretaris dan Manajemen Indonesia).
Han berinisiatif mendirikan ASMI karena mendengar banyak lulusan sekolah guru susah dapat kerja.
Kepeduliannya terhadap pendidikan di Indonesia patut diacungi jempol.
Han Tengker juga pernah menjadi dosen Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan Universitas Indonesia (sekarang Universitas Negeri Jakarta).
(TribunNewsmaker.com/ Listusista)
Posting Komentar
Posting Komentar