Curhat pilu ibu George Sugama Halim, Linda Pantjawati anak bos toko roti akui pernah jadi korban penganiayaan anaknya.
Ibu George Sugama Halim juga turut membantu polisi untuk menangkap anaknya atas kasus penganiayaan.
Rupanya tindakan kekerasan yang dilakukan George Sugama Halim bukan hanya sekali ia lakukan, namun sudah pernah ia lakukan sebelumnya.
Hal ini diakui ibunya, rupanya George Sugama Halim bahkan pernah mencelakai orang tua dan kakaknya hingga terluka parah.
Adanya kasus yang menimpa pegawainya itu, pemilik toko roti Linda Yes pun mengungkap fakta soal aksi sadis yang dilakukan anaknya, George Sugama Halim.
Usai ditangkap, pihak keluarga pun membantu pihak polisi untuk meneukan sang anak, keluarga ingin agar George Sugama Halim diproses secara cepat
"Kepada yang terhormat ibu Dwi Ayu Dharmawati dan keluarga dan juga seluruh masyarkat yang sudah mengawal kasus ini. Perihal mengenai kasus yang telah terjadi yang melibatkan George Sugama Halim, kami dengan sesungguhnya Lindayes di sini meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang telah menimpa saudari dan menyatakan bahwa kami akan mendukung penuh masalah hukum yang telah terjadi di tempat kami untuk dapat diproses secepat-cepatnya," tulis klarifikasi keluarga pelaku dalam akun Instagram toko roti lindayes yang beralamat di Cakung, Jakarta Timur.
Lebih lanjut dalam klarifikasinya itu, keluarga pelaku mengurai sosok asli George Sugama Halim.
Ternyata diungkap keluarganya, pelaku punya keterbelakangan dalam kecerdasan akademik dan emosi.
"Perlu digaris bawahi bahwa George Sugama Halim tidak memiliki jabatan atau posisi apapun dalam usaha Lindayes yang berada di Cakung. Beliau merupakan anak pemilik namun memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ yang sudah pernah dites," akui keluarga pelaku.
Karenanya, pelaku kabarnya kerap berbuat kasar lantaran tidak bisa mengontrol emosi dengan baik.
Dalam klarifikasi tersebut, keluarga bahkan menyebut George Sugama Halim pernah mencelakai keluarganya sendiri.
Ibu pelaku, Linda disebut-sebut pernah mengalami luka parah akibat dibanting George Sugama Halim.
Pun dengan kakak pelaku yang juga pernah kepalanya bocor lantaran perangai buruk pelaku.
"Bahkan bukan hanya terjadi kepada saudari melainkan terjadi juga kepada pemilik dan saudaranya. Pemilik wanita pernah mengalami patah tulang lengan dan memar akibat dibanting oleh pelaku. Dan adik laki-laki pelaku pernh mengalami luka di kepala yang juga anda alami. Namun adalah sulitnya bagi seorang ibu, sejelek-jeleknya anaknya untuk diproses hukum karena kasih sayang seorang ibu walaupun ia yang menjadi korban sekalipun," pungkas keluarga pelaku.
Kronologi Kejadian
Kronologi anak bos toko roti di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur menganiaya karyawati hingga kepalanya bocor geger di media sosial.
Peristiwa itu terjadi pada 17 Oktober 2024 lalu, namun baru terkuak baru-baru ini.
Ketika ditelusuri, sosok anak bos toko roti itu diketahui berinisial GSH. Sementara korbannya bernama Dwi Ayu Darmawati (19).
Dalam video yang beredar, anak bos toko roti itu terlihat melempar mesin EDC pembayaran dan kursi kepada karyawannya.
Alasan GSH mengamuk karena Dwi menolak mengantarkan makanan ke kamar pribadinya.
Hal ini dibenarkan langsung oleh Kasie Humas Polres Metro Jakarta Timur, AKP Lina Yuliana.
"Awalnya, terlapor meminta tolong kepada korban untuk mengantar makanan ke kamar pribadi terlapor dan korban tidak mau karena itu bukan pekerjaannya," Lina Yuliana, Jumat, dikutip dari Kompas.com.
Amarah GSH pun langsung meledak setelah penolakan tersebut, yang berujung pada tindakan penganiayaan.
"Selanjutnya, terlapor marah dan mengambil satu buah kursi yang dilemparkan ke arah korban, mengenai kepala dan bahu korban," tambahnya.
Karena itulah Dwi akhirnya memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke pihak yang berwajib.
Dwi melaporkan kasus tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur.
Sebab, Menurut keterangan Dwi, ternyata kejadian viral itu bukan pertama kalinya dialami olehnya.
GSH juga pernah melakukan penganiayaan lain di waktu bekerja.
Nyali Anak Bos Toko Roti Ciut Hanya Terdiam saat Ditangkap (Instagram)
GSH pernah melempar tempat isolasi dan meja ke tubuh Dwi. Beruntung, meja itu meleset karena ada karyawan lain yang menghalangi.
Kala itu, alasan GSH mengamuk yakni Dwi dianggap melakukan kesalahan saat mengantarkan makanan ke kamar pribadi GSH.
GSH juga melontarkan hinaan kepada Dwi dengan kata miskin.
"Waktu itu saya dilempar pakai tempat isolasi yang dalamnya semen, dilempar kena kaki saya," kata Dwi, Jumat (13/12/2024), dikutip dari TribunJakarta.
"Dia juga mau melempar saya pakai meja, tapi untungnya ada teman saya yang menghalangi," tuturnya.
Saat itu, GSH nyaris dilaporkan oleh Dwi dan karyawan lainnya dengan bukti rekaman CCTV. Tetapi, tidak jadi.
"Kita punya videonya, kita bisa melaporkan ke polisi," kata Dwi.
"Terus dia (G) ngomong 'orang miskin kayak lo mana bisa melaporkan gue ke polisi. Saya tuh kebal hukum'," kata Dwi menirukan GSH.
Hingga memasuki bulan Desember ini, Dwi mengaku belum menerima informasi bahwa GSH telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Saya belum dapat informasi (penetapan tersangka). Terakhir saya sekitar bulan November di Polres cuman BAP (berita acara pemeriksaan) doang," kata Dwi.
Dwi juga tidak mendapat informasi terkait perkembangan penyelidikan laporan yang sudah diterima SPKT Polres Metro Jakarta Timur dengan sangkaan Pasal 351 tentang Penganiayaan.
Rekan kerja Dwi yang mengetahui kejadian dan bersedia menjadi saksi kasus pun sampai sekarang belum dimintai keterangan oleh jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
Menurutnya saat pelaporan anggota Polres Metro Jakarta Timur menyatakan akan melayangkan surat panggilan pemeriksaan saksi kepada rekan Dwi, tapi surat tersebut tak kunjung diterima.
"Saya sih berharapnya bisa mendapatkan keadilan. Karena banyak korban sebelumnya, sebelum saya itu banyak (diduga pegawai lain di toko kue juga mengalami penganiayaan)," ujarnya. (*)


Posting Komentar
Posting Komentar