infoselebb.my.id: Bukan dari Keluarga Sembarangan, Fico Fachriza Ternyata Cucu Murad Aidit, Pilu Sempat Dicap PKI - LESTI BILLAR

Bukan dari Keluarga Sembarangan, Fico Fachriza Ternyata Cucu Murad Aidit, Pilu Sempat Dicap PKI

Posting Komentar

Komika Fico Fachriza disorot setelah dituding melakukan penipuan kepada sejumlah rekan artis dengan modus meminjam uang.


Lantas siapa sebenarnya sosok adik dari komika Ananta Rispo ini?


Berikut ini asal-usul keluarga Fico Fachriza selengkapnya.


Komika Fico Fachriza diduga melakukan penipuan pada sejumlah artis.


Kakak dari Fico dan juga komika, Ananta Rispo bahkan memberikan peringatan melalui media sosial agar tak ada lagi orang yang memberikan pinjaman uang pada adiknya dengan alasan apa pun.


Sebagai informasi, Fico Fahcriza sebelumnya sempat dikabarkan meminjam uang mengatasnamakan keluarga.


Lantas siapa sosok Fico yang kini sedang ramai dibicarakan?


Fico diketahui pernah terseret kasus narkoba dan menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur pada tahun 2022.


Saat itu, berdasar pengakuannya, narkoba itu sudah biasa dikonsumsi oleh Fico sejak tahun 2016.


Sosok Fico sendiri dikenal sebagai komika yang juga membintangi sejumlah judul film.


Diantaranya seperti Comic 8, Comic 8: Casino Kings Part 1, Comic 8: Casino Kings Part 2 di mana dia berperan sebagai dirinya sendiri.



Kemudian film Ngenest, CJR The Movie, Koala Kumal, Dimsum Martabak, Sesuai Aplikasi, Mendadak Kaya.


Aktor dan komika ini juga pernah menulis naskah untuk film DOA (Doyok-Otoy-Ali Oncom): Cari Jodoh.


Selain karena perannya di dunia hiburan atau pun kasus narkoba yang pernah membelitnya, Fico juga sempat ramai dibicarakan terkait asal usulnya.


Fico diketahui adalah cucu dari Murad Aidit, saudara D.N Aidit, ketua Partai Komunis Indonesia.


Hal ini pernah diungkap Fico saat berbincang di konten YouTube Adjis Doa Ibu.


Berdasar pengakuannya, sang kakek tidak terlibat dalam partai itu dan hanya salah tangkap.


"Kakek gue bukan orang PKI, tapi ditangkep, salah tangkep. Bahkan negara, Gus Dur minta maaf sama kakek gue gara-gara salah tangkap, enggak salah ditangkap 15 tahun tanpa sidang," ujarnya.

Klarifikasi Fico Fachriza (Instagram @fikofachriza_)

Fico menceritakan tentang bagaimana kakeknya yang saat itu sedang sekolah di Rusia atas biaya DN Aidit, tiba-tiba diminta pulang ke Indonesia saat pemberontakan tahun 1965 terjadi.


Kakek Fico diminta kembali pulang dengan alasan akan dijadikan menteri.


Tapi sayang, dia justru ditangkap begitu tiba di bandara Indonesia. Bukan Murad saja, istri Murad yang saat itu sedang mengandung ibunya Fico juga ikut ditangkap.


Tapi sayang, dia justru ditangkap begitu tiba di bandara Indonesia. Bukan Murad saja, istri Murad yang saat itu sedang mengandung ibunya Fico juga ikut ditangkap.


"Kakek gue dipanggil (pulang), dibilang mau jadi menteri, si Aidit waktu itu kondisinya menteri, terus kakek gue pulang, di bandara ditangkap, langsung dibawa ke Bogor," kenangnya.


"(Nenek) sempat ngelahirin di bidan, tujuh hari kemudian ditangkap, mau enggak mau nyokap gue dibawa (ke penjara), karena belum bisa lepas susu," kata Fico.


Itu juga yang kemudian menjadikan ibunya sebagai tahanan politik termuda dalam sejarah dunia, karena ditangkap di usia tujuh hari.


Atas sejarah keluarganya itu, Fico kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), pernah mengalami hal yang kurang menyenangkan.


"SD ada tuh pelajaran tentang PKI, terus gue (tanya) 'emang sejahat itu Bu?', berarti kakek saya jahat dong," kata Fico mengingat ucapannya saat itu.


Setelah memberitahu siapa kakeknya kepada gurunya, guru SD Fico melewati bab pembahasan tentang PKI.


Tapi, perlakuan teman-teman sekolahnya saat itu yang dirasakannya berbeda.


"Dulu di SD gue ada kayak salat dzuhur berjamaah, imamnya rolling, giliran gue jadi imam, 'PKI PKI, jangan jadi imam,'" ujar Fico.


"Tapi anak SD enggak bisa bedain komunis sama atheis," lanjutnya tertawa.


Berbeda dengan saat masih SD, ketika duduk di SMP, Fico mulai malas membicarakan hal tersebut setiap kali di sekolah masuk bab pelajaran tentang PKI.


Akhirnya dia memilih untuk mengikuti saja apa yang disampaikan oleh gurunya.


"Gue capek kalau harus ngelawan dunia sendirian. Udah lah gue ikutin aja kurikulumnya, toh enggak ada nama kakek gue langsung juga yang dibahas," ucapnya. (*)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter