infoselebb.my.id: Viral Aksi Geni Faruk di Ultah Azura Bikin Aurel Salfok, Ini Hukum Tiup Lilin Menurut Buya Yahya - LESTI BILLAR

Viral Aksi Geni Faruk di Ultah Azura Bikin Aurel Salfok, Ini Hukum Tiup Lilin Menurut Buya Yahya

Posting Komentar

Viral aksi Geni Faruk, ibunda Atta Halilintar sekaligus ibu mertua Aurel Hermansyah saat menghadiri acara pesta ulang tahun cucunya, Azura Humaira Nur Atta.


Dalam acara tersebut, Geni Faruk menjadi sorotan lantaran sengaja mematikan lilin ultah saat mau ditiup sang cucu.


Ibunda Thariq tersebut diketahui sudah dua kali menghadiri acara peringatan ulang tahun Azura.


Acara pertama yakni syukuran sederhana di rumah Atta pada Minggu (11/11/2024).


Sedangkan acara kedua yakni pesta ulang tahun yang digelar di The Manor Andara Depok pada Minggu (17/11/2024). 


Acara ultah Azura berlangsung meriah mengusung tema mermaid dengan dekorasi warna-warni.


Di acara tersebut, Geni Faruk ikut berdiri di panggung bersama keluarga anak sulungnya.

Pesat ultah Azura anak Aurel dan Atta. (Instagram Aurel)

Ia ikut antusias saat momen tiup lilin.


Dalam video yang viral di media sosial, MC memberi aba-aba agar Azura segera meniup lilin.


Aurel pun menggendong Ameena agar bisa meniup lilin bersama-sama.


Namun belum sempat ditiup, Geni Faruk lebih dulu mengibas-kibas lilin sampai padam.


Cuplikan unggahan video detik-detik Geni Faruk mematikan lilin ulang tahun saat hendak ditiup Aurel Hermansyah dan Ameena ini viral di media sosial.


Banyak yang kesal dengan tingkah Geni Faruk.


Kendati demikian, tak sedikit pula yang memuji Geni Faruk yang mematikan lilin ultah karena dianggap tak sesuai syariat.

Viral aksi Geni Faruk matikan lilin ultah Azura, sang cucu. (Kolase TribunNewsmaker.com/ Instagram)

Lantas apa hukum tiup lilin ultah menurut Buya Yahya?


Dikutip dari YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya pernah menjelaskan bahwa tidak ada yang salah dengan merayakan ulang tahun.


Kendati demikian ada beberapa tradisi yang sebaiknya tidak usah diikuti.


Hal itu lantaran dianggap tak sesuai dengan ajaran Islam.


"Orang mengingat umurnya itu bukan sesuatu yang terlarang.


Setelah itu mengundang untuk berkumpul, makan bersama, ya syukuran lah.


Syukuran karena sampai hari ini selamat, sekaligus niat semoga tahun-tahun yang akan datang aku dijauhkan dari maksiat, sekaligus minta kepada Allah semoga dipanjangkan umurnya," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya. (YouTube Al-Bahjah TV)

Buya Yahya menyebut Nabi Muhammad SAW juga mengingat umur sekaligus menyebut hari dan tahun kelahirannya. 


Tidak ada yang salah dalam merayakan ulang tahun selama bermaksud untuk muhasabah diri.


Namun tidak perlu mengikuti beberapa tradisi, salah satunya meniup lilin. 


"Ini harus dihindari, karena kalau kita belajar sejarah tiup lilin itu, kalau tidak salah adalah kisah di Yunani Kuno dulu," ujar Buya Yahya.


"Keyakinan bahwa mereka itu ingin menitip pesan kepada Dewa Dewi yang dalam khayalan mereka di atas sana. 


Jadi sambil berdoa di hadapan lilin, kemudian ditiup, biar doanya dibawa oleh asap. 


Kalau betul kisahnya begitu jangan pakai tiup lilin. 


Ya sudahlah nggak usah tiup lilin, lebih baik dihindari," ujarnya.


Ucapan Geni Faruk Soal Thariq Haji di Usia 2 Bulan Viral


Sohwa Halilintar bela Geni Faruk mengenai ucapannya terkait Thariq Halilintar yang disebut sudah Haji di usia 2 bulan.


Melalui akun TikToknya, Sohwa Halilintar membela sang ibu, Lenggogeni Faruk karena ucapannya yang disebut berlebihan karena Thariq sudah naik Haji di usia 2 bulan.


Sebelumnya, Geni Faruk viral karena ucapannya bahwa anaknya, Thariq sudah haji saat usianya baru dua bulan.


Statementnya itu pun kemudian viral dan jadi perbincangan publik, hingga menuai pro kontra.


Hal itu pun membuat Sohwa Halilintar turut buka suara.


"Kalau mau gelar, dari tahun 90-an orang tuaku sudah pakai gelar dong,


Tapi kan gelarnya tetep Umi & Abinya Gen Halilintar dan mereka adalah orang yang paling menanamkan rasa ber-Allah dari kecil,


Jadi nggak mungkin mereka nggak ngerti anak yang belum baligh hajinya belum sah," ungkap Sohwa Halilintar lewat unggahan di akun TikToknya.


Anak kedua dari 11 bersaudara pasangan Halilintar Anofial Asmid dan Lenggogeni Faruk itu menyebut, jika ibunya hanya menceritakan perjuangan masa kecil adiknya, Thariq.


Lebih lanjut, ia pun menjelaskan jika Uminya adalah tipe ibu yang tidak bisa meninggalkan anaknya kalau belum selesai 2 tahun menyusui.

Ucapan Geni Faruk soal Thariq yang sudah Haji di usia 2 bulan, ini reaksi Atta! (Instagram Geni Faruk dan Instagram El Rumi)

"Itu cuma seorang ibu yang menceritakan kisah anaknya pas kecil, perjuangannya, kesusahannya, apalagi pas haji, yang jauhhh lebih susah dari umroh."


"Karena Umi tipe yang nggak bisa ninggalin anaknya kalau belum selesai 2 tahun menyusui, jadi dibawa-bawa terus diceritakan terus supaya jadi kesyukuran dan diceritakan dengan becandaan 'Haji Thariq' gitu lho beb," jelas Sohwa.


Sohwa pun juga mengatakan jika sang ibu saat bercerita memang selalu ekspresif dan bersemangat.


"Dan Umi kalau cerita emang ekspresif gituuu, lalu nurun ke aku wkwkwk. Kalau cerita perjuangan Umi pas aku kecil ada lagi,


Umi & Abi ganti-gantian kuliah untuk jaga aku dan bang Atta, melahirkan aku di semester 2, dan alhamdulillah masih bisa ikutan lulus bareng temen-temen Umi sambil gendong 2 anak,


MasyaAllah MENYALA UMI GENI, pokoknya ya tergantung yang nangkep aja sih karena balik lagi, intinya Thariq 2 bulan udah….," kata Sohwa.


Atta Halilintar Sebut Ibunya Hanya Bercanda


Setelah viralnya video sang ibu yang menyebut Thariq sudah menyandang gelar haji saat masih kecil, Atta Halilintar pun buka suara.


"Oh haji dari kecil mama saya bercanda," kata Atta Halilintar ketika ditemui di kawasan Ampera, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024).


Atta menyebut candaan Lenggogeni Faruk karena ingin menghibur saja.


Ia mengatakan itu hanya sebagai rasa membanggakan diri bisa membawa anaknya saat pergi haji di tahun 2000-an.


"Ya dia senang bisa bawa bayi tahun 90-an, buat haji perjuangan bukan hanya materi, tapi tenaga. Saat itu juga dia bisa bawa anak," ucapnya.


Selain itu, menurut Atta, menjalankan ibadah haji zaman dulu berbeda dengan sekarang.


Setiap orang harus mengantri beberapa tahun untuk bisa menjalankan ibadah haji ke tanah suci Mekkah dan Madinah.


"Mama saya dulu gak kayak sekarang. Dulu perjuangannya luar biasa."


"Dulu ada saudara kuliah di Jeddah, jalurnya lewat negara lain bukan dari Indonesia. Visanya juga berbeda gak kayak sekarang," ungkap Atta.


Atta Halilintar hanya bisa memaklumi ucapan Lenggogeni Faruk.


Namun, ia tetap bangga melihat perjuangan sang ibunda pergi haji zaman dulu.


"Dia bangga bisa bawa anaknya," ujar Atta Halilintar. (*)

Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter