Makam anaknya dipakai syuting video klip tanpa izin, ayah Nia penjual gorengan emosi.
Ia tak ingin ada yang menyanyi di atas makam putrinya.
Makam Nia Kurnia Sari kini ramai didatangi warga.
Tak hanya itu, makamnya pun jadi tempat syuting video klip.
Kondisi makam sang anak pun membuat ayah Niak Kurnia Sari, Asril sakit hati.
Hati Asril kembali hancur saat melihat makam Nia Kurnia Sari dipakai syuting.
Padahal, hati Asril belum sepenuhnya sembuh setelah sang anak meninggal dunia dibunuh Indra Sepriarman pada 8 September 2024.
Nia Kurnia Sari merupakan gadis penjual gorengan yang tewas dibunuh dan diperkosa Indra Septiarman di Nagari Guguak, Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Suamtera Barat.
Jasad Nia Kurnia Sari pertama kali ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dikubur seadanya oleh Indra.
Kini, makam Nia Kurnia Sari bak menjelma menjadi objek wisata.
Setiap hari, banyak orang yang datang berkunjung ke makam Nia.
Polisi akhirnya menetapkan seorang pria bernama Indra Septiarman (IG) sebagai tersangka pemerkosa dan pembunuh Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan keliling di Padang Pariaman, Sumatera Barat. (IG) (IG)
Sayangnya, mereka yang datang tak hanya berziarah, tetapi juga berfoto sampai membuat video klip.
Hal itu membuat ayah Nia Kurnia Sari, Asril, tak terima.
"Siapapun anda tolong anda jangan menyanyi di atas kuburan anak saya, jangan anda bernanyi di atas makam anak saya," kata Asril.
Penyanyi yang nekat membuat video klip di makam Nia Kurnia Sari adalah Misramolai.
Dia penyanyi Minang yang sudah paruh baya.
"Mohon saya sama anda, hati saya terluka. Saya kehilangan anak saya, kamu bernyanyi siapapun anda tolong jangan tidak nyanyi di atas makam anak saya," kata Asril.
Penyanyi tersebut diduga melakukan syuting video klip tanpa izin ke keluarga Nia.
"Sama siapa kau minta izin. Tempat lain silahkan jangan kau bernyanyi di atas kuburan anak kandungku. Hatiku masih terluka," kata Asril.
Kini makam Nia Kurnia Sari sebagai korban pemerkosaan dan pembunuhan memang menjadi kontroversi.
Banyak sekali orang yang datang ke makam Nia.
Sosiolog Musni Umar berpendapat hal ini bisa menimbulkan citra buruk.
"Tidak boleh dibiarkan orang datang ke situ. Munkin tujuannya untuk reksreasi, doa dan sebagainya, tapi tersebar seolah ini tempat wisata unutk mengenang kejahatan oleh pemuda, bisa timbul citra seperti itu," katanya.
Oleh karenanya ada baiknya pemerintah melarang masyarakat untuk menjadikan makam Nia Kurnia Sari sebagai tempat wisata.
"Melarang orang ke situ, karena bisa menimbulkan citra negatif seolah senang ada peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan yang sangat sadis itu," katanya. (*)
Posting Komentar
Posting Komentar