Rumah artis sekaligus politisi Uya Kuya turut menjadi sasaran penjarahan pada 30 Agustus 2025 lalu.
Rumah Uya Kuya yang berada di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur itu didatangi massa yang menjarah seluruh barang yang ada.
Aksi penjarahan dua bulan lalu dipicu amarah masyarakat karena isu tunjangan rumah anggota DPR RI.
Video joget sejumlah anggota DPR, termasuk Uya pun membuat situasi semakin memanas.
Aksi joget-joget tersebut dianggap sensitif dengan penderitaan masyarakat.
Buntutnya, Uya Kuya hingga dinonaktifkan dari jabatannya sebagai anggota DPR RI dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) yang bertugas di Komisi IX membidangi sektor kesehatan, ketenagakerjaan, dan jaminan sosial.
Kini, pemilik nama lengkap Surya Utama itu pun menceritakan kehidupannya setelah penjarahan tersebut.
Uya mengaku, tetap menjalani harinya seperti biasa.
Namun, sang istri, Astrid Khairunnisha sempat khawatir mendapat respons buruk dari masyarakat.
“Besoknya ya tanggal 1 kita keluar.”
“Astrid mau keluar dari taksi itu, ‘aduh jangan deh nanti kalau digeprak orang’, takut dipukul orang gitu kan,” ungkap Uya, dikutip dari YouTube Trans7 Official, Jumat (31/10/2025).
Uya Kuya Datangi Masjid
Sehari setelah penjarahan, Uya mencoba mendatangi masjid.
Menurut ayah dua anak itu, kecil kemungkinan orang akan berbuat buruk di tempat ibadah.
“Kita pertama coba ke masjid dulu. Di masjid kan orang nggak mungkin ngapa-ngapain kita.”
“Habis selesai dari masjid, ketemu Pak Yusuf Hamka, habis itu kita makan es krim di Pasar Baru,” beber Uya.
Saat itu, Astrid masih khawatir akan menjadi sasaran amuk massa.
Ibu dua anak itu takut kena pukul orang yang ditemuinya.
“Pas mau turun, ‘jangan turun, takutnya diapain orang, dipukuli orang’.”
“Di sosial media kan parah banget,” kata Uya.
Ingin menyaksikan secara langsung respons masyarakat, presenter berusia 50 tahun itu pun nekat keluar rumah dan bertemu banyak orang.
Pun jika dirinya mendapat respons buruk, Uya berniat tak lagi keluar rumah untuk ementara.
“Aku bilang, ‘kalau kita turun kita dipukul orang, dikatain orang, berarti apa yang ada di sosial media sama dengan (kenyataan)’,”
“Ya kita jangan keluar dulu besoknya kan,” ujar Uya.
Alih-alih mendapat perlakuan tak menyenangkan, Uya justru direspons baik oleh masyarakat yang ia temui.
“Pas turun udah, ‘sabar ya Mas Uya’.”
“Sampai sekarang saya itu keliling ke berbagai kota di Indonesia,” paparnya.
Ayah Cinta Kuya itu hingga saat ini bahkan tak pernah mendapatkan respons buruk dari masyarakat di berbagai wilayah.
“Ke Jember, Grobogan, Lampung, Jambi, segala macam, tidak ada satu pun orang yang ngatain kita atau sinis,” pungkasnya.
Uya Kuya Nangis Lihat Rumah setelah Dijarah, Tak Terima Barang Mertua Ludes
Uya Kuya sebelumnya kuasa menahan tangis saat melihat langsung dampak kerusakan yang ditinggalkan oleh amuk massa.
Bukan hanya barang berharga yang raib, dinding rumahnya juga dipenuhi coretan hinaan yang menyerang istri dan anak-anaknya.
Dengan suara bergetar, presenter yang juga anggota DPR RI nonaktif tersebut meluapkan emosinya.
"Silakan maki-maki saya," ujar Uya Kuya, dikutip dari YouTube Uya Kuya TV, Selasa (30/9/2025).
"Kalian mau fitnah saya apapun. Kalian marah sama saya, tapi jangan hina keluarga saya. Jangan hina anak-anak saya," lanjutnya.
Bagi Uya Kuya, keluarganya tidak pantas menerima imbas dari masalah politik yang menyeret namanya.
"Saya aja sasaran kalian. Apa salah anak-anak saya? Apa salah istri saya?" tegasnya.
Pria kelahiran Bandung, 4 April 1975 ini mengaku tidak masalah barang-barang pribadi dirinya dan Astrid diambil.
Yang ia tidak terima adalah barang milik mertua hingga adik dari Astrid yang dibeli dengan uang mereka sendiri turut diambil.
"Oke barang-barang kita kalian jarah, tapi yang kalian ambil juga adalah barang-barang mertua saya, barang-barang adik ipar saya semua ludes," bebernya.
Nasib Eko Patrio & Uya Kuya di DPR Masih ‘Digantung’
Status nonaktif dua anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio dan Surya Utama alias Uya Kuya, belum berubah.
Wakil Ketua Umum PAN, Eddy Soeparno, menyatakan partai masih menunggu arahan Ketua Umum Zulkifli Hasan sebelum mengambil keputusan lanjutan.
“Sejauh ini DPP PAN masih tetap statusnya menonaktifkan para anggota kita,” kata Eddy di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (21/10/2025).
“Kami masih menunggu. Toh, sekarang lagi reses kan?”
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari Eko maupun Uya.
Keduanya belum terlihat dalam agenda parlemen. DPP PAN menyatakan akan berkoordinasi dengan pimpinan fraksi, namun belum ada tenggat waktu.
“Kami masih menunggu arahan dari Ketum. Status nonaktif tetap berlaku,” tegas Eddy.
(Tribunnews.com/Yurika/Indah/Rizki Sandi)

Posting Komentar
Posting Komentar